Time | Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880 |
| | [CENTRAL] In World So Small | |
| | |
Author | Message |
---|
Shreizag E. Halverson Vatican Central
Posts : 580 Umur : 32 Pemilik : S.E.H. Poin RP : 20
Biodata Posisi: General Cabang: Eropa Umur: 29
| Subject: Re: [CENTRAL] In World So Small 6th September 2009, 18:34 | |
| "General Halverson,"
Tepat setelah pikiran Shrei mengenai dari mana Lía mengetahui berita itu, pemuda yang diyakininya turut andil dalam kejadian ini angkat bicara.
"Nama saya Leonard Chezza, Section Staff Diplomatic & Communication Department. Bisa dibilang... saya adalah kakak sepupu Liadan, sekaligus anak didik dari ayahnya. Maaf saya sudah membuat Liadan menangis. Saya... baru saja menginformasikan kematian paman saya kepadanya..."
Pemuda itu mengutarakan fakta yang ada dengan cukup jelas. Jadi, selama mereka berdua bekerja di tempat yang sama, berbagi atap yang sama, mereka tidak tahu hubungan persaudaraan sampai saat ini. Entah kebetulan apa yang mempertemukan mereka dan apa yang membuat semua fakta ini terungkap, namun kadang-kadang takdir memang tidak bisa ditebak. Pantas saja Lía shock sampai menangis seperti ini; ia tidak siap untuk menerima berita itu.
Shrei mengangkat kepalanya, kemudian memandang pemuda berambut pirang pucat itu, "Kau bisa bisa bicarakan tentang hal itu di ruanganku." Ya, karena sekarang bukanlah saat yang tepat. Hal yang lebih penting sekarang adalah menenangkan Lía, Shrei tidak ingin gadis itu bertambah murung karena hal ini.
Satu tangannya yang tadi mengusap kepala Lía pelan turun ke pundaknya, kemudian tangannya yang lain mengangkat dagu Lía pelan, agar ia bisa langsung melihat ke matanya, "Lía..." ia menyeka air mata Lía yang berlimpah pelan, "Duduklah dulu," kemudian ia menuntun Lía untuk duduk di bangku terdekat, pria Norwegia ini lalu duduk di sebelahnya.
Isak tangis Lía belum berhenti, walaupun intensitasnya berkurang. Timcanpi yang tadi terlihat khawatir bertengger di pundak Shrei, kini pindah ke atas kepala Lía, berusaha menghiburnya juga. Shrei mengeluarkan sapu tangan dari tas pinggangnya, lalu memberikannya pada Lía. Samar-samar raut khawatir masih terlihat di wajah pria berambut putih itu, dengan seksama ia menunggu Lía mengucapkan sesuatu. | |
| | | Líadan Ní Súilleabháin
Posts : 145 Pemilik : Agito Poin RP : 20
Biodata Posisi: Disciple Cabang: Eropa Umur: 19
| Subject: Re: [CENTRAL] In World So Small 6th September 2009, 20:40 | |
| - Quote :
- "Aiféalach..."
Di sela-sela tangisnya, Lia bisa mendengar dengan jelas bisikan maaf itu. Kata itu seolah bergema di telinganya, bagaikan permintaan maaf yang tidak pernah usai. Aiféalach, aiféalach... Lia sendiri mengulang kata itu di dalam hatinya. Di sudut hatinya, ia akhirnya sadar bahwa ia juga sudah melukai Leon dengan mengatainya 'jahat'. - Quote :
- "Lía... Duduklah dulu."
Shrei, 'athair'-nya menuntun Lia ke salah satu bangku terdekat. Lia duduk di situ, dan Shrei pun mengambil tempat di sebelahnya. Lia juga bisa merasakan Timcanpi kesayangan Shrei mendarat di kepalanya. Lia merasa bahwa ia mendapatkan begitu banyak perhatian, sampai ia merasa malu sendiri sudah mengangisi apa yang tidak dimilikinya tapi lupa mensyukuri apa yang dimilikinya. Shrei lalu menyodorkan sehelai saputangan pada Lia, yang langsung diterimanya dengan ucapan terima kasih yang pelan dan agak serak, karena ia baru saja menangis. Lia memakai saputangan itu untuk menghapus sisa-sisa air matanya yang masih mengalir perlahan di pipinya. "...Shrei... Terima kasih..." gumamnya pelan. Ia sedang tidak ingin memanggil General-nya itu dengan panggilan 'athair', karena hari itu ia baru saja tahu bahwa ayah kandungnya meninggal, entah sejak kapan. "Leon... Aiféalach..." gumamnya lagi tanpa melihat ke arah pria tersebut. Lia takut kalau ia menatap pria itu, ia akan menangis sekali lagi. Bagaimanapun juga, Lia masih ingat dengan jelas ciri-ciri ayahnya yang dijelaskan oleh Dáirine, dan ia merasa Leon sudah sangat mendekati ciri-ciri tersebut, kecuali usia dan warna matanya. | |
| | | Leonard Chezza
Posts : 78 Pemilik : Issei Akira Poin RP : 20
Biodata Posisi: Section Staff Cabang: Eropa Umur: 22
| Subject: Re: [CENTRAL] In World So Small 8th September 2009, 12:01 | |
| - Quote :
- "Leon... Aiféalach..."
DEG. Leon merasa seolah jantungnya baru saja melompat dari rongga dadanya ketika ia mendengar satu kata yang diucapkan Lia dengan suara yang begitu pelan. Sebuah permintaan maaf, yang jelas ditujukan kepada seseorang yang bisa dibilang 'memonopoli' semua perhatian dari ayah yang tidak pernah dikenalnya sejak lahir. "Jangan minta maaf padaku. Aku yang salah. Aku--" Leon kehilangan kata-kata. Ia tidak mampu menggambarkan perasaannya sekarang tanpa melukai perasaan Lia lagi. Ia mau mengatakan 'secara tidak langsung, akulah yang membunuh paman', tapi kalau ia sampai mengatakan hal seperti itu, Leon tidak yakin Lia tidak akan menangis. "Pokoknya, aku minta maaf. Kamu tidak perlu minta maaf. Semuanya adalah kesalahanku," sambung Leon setelah terdiam agak lama. Ia lalu berbalik, hendak berjalan keluar dari kapel. Leon merasa keberadaannya sekarang sedang tidak dibutuhkan di tempat itu. Malah kemungkinan lebih baik kalau ia segera pergi meninggalkan tempat itu. | |
| | | Líadan Ní Súilleabháin
Posts : 145 Pemilik : Agito Poin RP : 20
Biodata Posisi: Disciple Cabang: Eropa Umur: 19
| Subject: Re: [CENTRAL] In World So Small 13th September 2009, 15:27 | |
| Mendengar suara kaki Leon yang semakin menjauh dan permintaan maafnya yang sempat terputus, Lia terdorong untuk bangkit dari tempat duduknya dan mengejar pria itu.
"Leon..." panggilnya pelan. Ia menarik lengan baju pria tersebut sampa ia berpaling padanya. Lia lalu menundukkan kepalanya, karena ia masih belum berani menatap langsung ke mata biru-hijau tersebut.
"Aku... seharusnya berterima kasih. Terima kasih sudah memberitahukanku keberadaan athair..." kata Lia pelan dalam bahasa Irlandia. Suaranya agak bergetar, dan Lia dapat merasakan bahwa matanya kini berair lagi.
"Kapan-kapan... kamu antarkan aku ke makam athair... dan kapan-kapan... kita pergi ke Irlandia... aku antarkan kamu ke makam mathair..." tambah Lia dengan suara bergetar. Air mata kembali mengalir di pipinya. Tangannya yang menggenggam erat lengan baju Leon juga gemetar hebat.
"...kapan-kapan, ya? Janji, ya?" sambung Lia dengan suara yang sudah hampir tidak jelas lagi. Ia lalu melepaskan lengan baju Leon sambil menarik nafas dalam-dalam untuk menghentikan tangisnya. Ia lalu mengelap air matanya dengan lengan bajunya, lalu memukul pipinya sendiri beberapa kali untuk membuatnya benar-benar berhenti menangis.
"Maaf sudah mengganggu..." kata Lia lagi, dalam bahasa Inggris. Wajahnya sudah kembali ke ekspresi datarnya yang biasa, seolah tidak pernah terjadi apa-apa. | |
| | | Leonard Chezza
Posts : 78 Pemilik : Issei Akira Poin RP : 20
Biodata Posisi: Section Staff Cabang: Eropa Umur: 22
| Subject: Re: [CENTRAL] In World So Small 21st September 2009, 10:17 | |
| Melihat air mata gadis itu, dan ucapannya untuk sama-sama mengunjungi makam kedua orang tuanya, membuat Leon merasa ikut sedih dan tersiksa. Tapi yang membuatnya lebih terkejut adalah bagaimana gadis itu bisa mendapatkan kembali ketenangannya dengan cepat, seolah sebelumnya tidak pernah terjadi apa-apa. "Lain kali, kalau kita tidak sibuk, pasti kuajak kau pergi ke sana..." jawab Leon sambil tersenyum pahit. "Ah, saya harus segera bekerja lagi. Masih ada banyak dokumen yang harus saya urus. Liadan, General Halverson, saya permisi dulu." Leon menunduk hormat, lalu berbalik dan berjalan meninggalkan kapel. Perasaannya terasa sedikit lega, meski akhirnya ia merasa tetap ada sesuatu yang menambat dan memberatkan hatinya. Tapi ia merasa ia akan baik-baik saja, karena ia kini memiliki saudara yang sesungguhnya di tempat sebesar itu. THE END | |
| | | Sponsored content
| Subject: Re: [CENTRAL] In World So Small | |
| |
| | | | [CENTRAL] In World So Small | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | You cannot reply to topics in this forum
| |
| |
|
|