Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[CENTRAL] Telegraphia I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [CENTRAL] Telegraphia

Go down 
4 posters
AuthorMessage
Ariel Archer

Ariel Archer


Posts : 49
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Leader
Cabang: Eropa
Umur: 23

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime17th September 2009, 11:40

Timeline : 10.00 waktu setempat
Keterangan : khusus untuk Leonard Chezza dan Arvid Harkonen, terjemahkan kode morse di telegram itu selagi leader kalian tepar. Uji coba niih xD


Ariel Archer, seorang section leader di bidang diplomasi ini terkena flu berat. Tak henti-hentinya ia bersin dan batuk-batuk, disertai tingginya suhu badan. Untungnya pria berkacamata ini masih sanggup berjalan kaki sedikit ke infirmari untuk meminta obat flu. Suhu udara beberapa hari kemarin memang cukup dingin, dan ditambah kondisi badannya yang tidak terlalu fit. Akibatnya, penyakit influenza menyerangnya tanpa ampun.

"Hatsyi!" Ariel Archer bersin-bersin di infirmari. Semoga saja para petugas kesehatan tidak ketularan.

"Uh, terima kasih," ucapnya setelah mendapat obat. Dirinya diperingatkan untuk tidak beranjak dari tempat tidurnya lagi sepanjang hari ini. 'Argh, padahal ada banyak kerjaan,' keluhnya dalam hati. Kemudian ia berjalan menuju kantornya dengan langkah yang lemah.


"Tuan Archer!" panggil seorang stafnya di koridor dekat kentor diplomasi. Dirinya tampak terburu-buru, dan membawa beberapa kertas. Telegram kah?

"Para penerjemah telegram sedang terkena sakit flu yang parah, jadi telegram-telegram ini belum diterjemahkan. Bisa anda yang menerjemahkan?" pinta staf itu. Ugh, sepertinya para stafnya juga terkena flu seperti dirinya. Atau jangan-jangan section leader itu yang menularkannya?

"Kenapa tidak kamu saja, aku sedang sakit," ucapnya lemah.

"Sa..saya hanya juru tulis, tuan. Tidak bisa membaca morse," balas staf itu jujur. Kemudian ia menyerahkan telegram-telegram itu pada Ariel, dan langsung berlari entah kemana. Ariel hanya melihat surat itu sebentar, kemudian kembal berjalan lemah ke kantornya.


"Capello, Rigel, tolong terjemahkan telegram-telegram ini. Kondisiku tidak memungkinkan untuk bekerja kali ini. Uhuk Uhuk," kata Ariel Archer lemah di kantornya setelah memanggil staf kepercayaannya itu. Kemudian ia memberikan telegram mentah itu.

Quote :
From : American Branch, Chrysalis vi Scheziel
To : Arvid Väinö Valtteri Härkönen
.. .... --- .--. . -.-- --- ..- .- .-. . .. -. --. --- --- -.. -.-. --- -. -.. .. - .. --- -. ... - --- .--. ... - --- .--.

Quote :
From : African Branch, Hakizi Mana
To : Giraile Arevig Asdvadzadour
- .... . -.. . .-.. .. ...- . .-. -.-- .-- .. .-.. .-.. .- .-. .-. .. ...- . .. -. --- -. . .-- . . -.- ... - --- .--.


Quote :
From : African Branch, Rajeev Vikramendra Nambiar
To : Giraile Arevig Asdvadzadour
.... .- .--. .--. -.-- -. . .-- -.-- . .- .-. -.-. --- -- -- .- -.. --- -. - ..-. --- .-. --. . - - --- ...- .. ... .. - ..- ... ... --- -- . - .. -- . ... ... - --- .--.

Quote :
From : African Branch, Ethan Adelbert Hartmann
To : Shreizag Erstad Halverson
.... .- .--. .--. -.-- -... .. .-. - .... -.. .- -.-- .- -. -.. .... .- .--. .--. -.-- -. . .-- -.-- . .- .-. ... - --- .--.

Quote :
From : American Branch, Estrella Rovers
To : Shreizag Erstad Halverson
.... .- .--. .--. -.-- -... .. .-. - .... -.. .- -.-- -.-. --- -- -- .- --. . -. . .-. .- .-.. .... .- .-.. ...- . .-. ... --- -. -.-. --- -- -- .- .-- .. - .... -.. . . .--. .-.. --- ...- . ... - --- .--.

Quote :
From : Westminster, Marja Laine
To : Arvid Väinö Valtteri Härkönen
-.. . .- .-. -.-. --- -- -- .- -.. --- -. - ..-. --- .-. --. . - - --- ...- .. ... .. - -.-. .- -- .. .-.. .-.. .- ... -... .. .-. - .... -.. .- -.-- -. . -..- - .-- . . -.- ... - --- .--.

Quote :
From : Westminster, Aldebaran Archer
To : Ariel Archer
- .... .- -. -.- -.-- --- ..- ..-. --- .-. - .... . -.-. .... --- -.-. --- .-.. .- - . -.-. --- -- -- .- -... .-. --- - .... . .-. ... - --- .--.

Quote :
From : Netherlands East Indies, Jan van Rijn
To : Gabrielle van Rijn
.. .... .- ...- . -.- -. --- .-- -. ..-. .-. --- -- --. .-. .- -. -.. -- .- - .... .- - -.-- --- ..- .-- --- .-. -.- .. -. - .... . -... .-.. .- -.-. -.- --- .-. -.. . .-. ... - --- .--. - .- -.- . -.-. .- .-. . ... - --- .--. - .... . .-. . .. ... .- .-.. . - - . .-. ..-. --- .-. -.-- --- ..- -.-. --- -- .. -. --. .. -. .- .-- . . -.- ... - --- .--.

Quote :
From : Italy, Pietra Corda
To : Bianca Corda
.... .- .--. .--. -.-- -. . .-- -.-- . .- .-. -.-. --- -- -- .- .-- . .-- .. ... .... -.-- --- ..- .- .-. . .- .-.. .-.. .-. .. --. .... - - .... . .-. . ... - --- .--.

Quote :
From : Asian Branch, Tek Xiao Ling
To : Ravel Kohler
-.-. --- -- . .- -. -.. ...- .. ... .. - -.-- --- ..- .-. ... --- -. ... --- -- . - .. -- . ... -.-. --- -- -- .- .-- . .-- .. .-.. .-.. .-- . .-.. -.-. --- -- . -.-- --- ..- ... - --- .--.

Quote :
From : American Branch, Chrysalis vi Scheziel
To : Ezekiel Wright
.-- .... -.-- .. -.. .. -.. -. --- - .-. . -.-. . .. ...- . .- -. -.-- -. --- - .. -.-. . .-. . --. .- .-. -.. .. -. --. - --- - .... .- - -.. .- -- -. . -.. . .. ... . -. -... . .-. --. - .-. .- -. ... ..-. . .-. ... - --- .--.

Quote :
From : France, Andromeda R. Smirnova
To : Alexandra R. Smirnova
.. .-.. --- ...- . -.-- --- ..- -- --- -- .- -. -.. .. -- .. ... ... -.-- --- ..- ... - --- .--.

Quote :
From : African Branch, Andrei Vladilenovich Morozov
To : Roman Pavlovich Sintsov
.. .... .- ...- . .--- ..- ... - --. --- - .- ... -.-. .- .-. .- -... ... - --- .--.

Quote :
From : St. Petersburg, Ludmyla Ovseenko
To : Roman Pavlovich Sintsov
.... --- .-- .... .- ...- . -.-- --- ..- -... . . -. .. -. - .... . .-. . -.-. --- -- -- .- -.. .. -.. -.-- --- ..- .-.. .. -.- . - .... . -.-. .- -.- . .. ... . -. -.. -.-- --- ..- ... - --- .--.

Kemudian Ariel tertidur di meja kerjanya tepat setelah memberikan kertas berisi morse itu. Sepertinya obat yang diberikan di infirmari langsung bekerja cepat untuk membuatnya tidur.
Back to top Go down
Leonard Chezza

Leonard Chezza


Posts : 78
Pemilik : Issei Akira
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 22

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime17th September 2009, 13:41

Pagi itu, seperti biasa, Leon sudah duduk di balik meja kerjanya, menghadapi tumpukan berkas dalam berbagai bahasa untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Beberapa berkas dengan bahasa yang tidak dimengertinya sudah dipisahkan ke tumpukan lain dan sudah diminta untuk dioper ke staff lain yang lebih menguasai bahasa tersebut. Jadi sekarang, di meja kerjanya, hanya tinggal tumpukan berkas dengan bahasa yang dikuasainya... dan itu masih banyak.

Jadi seperti biasa, Leon sudah sibuk sendiri, dengan alis berkerut dan rambut acak-acakan karena ia sering mengacaknya saat ia sedang bingung. Kondisi mejanya pun terlihat ajaib : dokumen terjemahan di sisi paling kanan, dengan tangan kanannya menulis dengan cepat; dokumen asli di tengah, bersih dan mulus seolah tidak pernah disentuh; dan kamus bahasa asing di sebelah kiri, dengan tangan kirinya aktif membolak-baliknya setiap kali ia menemukan kata yang tidak diingat ataupun dimengertinya.

Ia sangat berharap tidak ada tambahan dokumen lagi yang harus diterjemahkannya, karena ia ingin mendapatkan libur sesekali. Tapi entah kenapa, sepertinya doanya jarang dikabulkan Tuhan. Buktinya, seorang staff datang menghampirinya sambil membawa sebuah pesan dari Ariel Archer.

"Anu, Tuan Chezza... Anda dipanggil Tuan Archer ke ruangannya," kata staff tersebut. Leon mengangkat kepalanya sedikit untuk menatap staff itu sekilas, lalu kembali ke pekerjaannya.

"Paling-paling bukan hal yang penting. Aku tidak mau datang," kata Leon agak sinis, sambil terus menerjemahkan dokumen yang tengah dikerjakannya.

"Ini penting, Tuan. Staff bagian penerjemah morse sedang sakit terkena flu, begitu pula Tuan Archer, padahal telegram terbaru harus segera disampaikan," kata staff itu lagi. Leon menghela nafas panjang, lalu merapikan dokumen yang sedang ditanganinya itu.

"...baiklah kalau begitu..." gerutunya pelan sambil membuka gulungan lengan bajunya dan merapikan sedikit penampilannya sebelum berjalan ke ruang khusus Section Leader.

Leon masuk setelah mengetuk pintu pelan dan mengucapkan permisi dengan pelan. Dilihatnya Ariel memang tampak sakit dan lemah. Mungkin ia tertular staff penerjemah morse, atau justru ia yang menularkan? Leon tidak begitu peduli. Ia hanya ingin pekerjaannya cepat selesai. Dilihatnya juga, Arvid ikut dipanggil ke ruangan tersebut. Sepertinya sang Section Leader memang sedang dalam masalah besar. "Ada urusan apa, Archer?" tanya Leon sambil tersenyum tipis, agak sinister karena bagaimanapun ia kurang suka pada pria satu itu.

Quote :
"Capello, Rigel, tolong terjemahkan telegram-telegram ini. Kondisiku tidak memungkinkan untuk bekerja kali ini. Uhuk Uhuk,"

Leon mengambil telegram yang dimaksud, lalu dilihatnya sekilas. Kode morse? Seumur-umur ia baru mempelajari kode tersebut saat ia masih berumur 13 tahun, itu pun hanya sekilas. Tapi seingatnya, ia masih punya catatan kode morse di salah satu laci mejanya.

"Ada 14 pesan..." gumam Leon. Mungkin pesan-pesan tersebut memang pendek, tapi menerjemahkan kode sebanyak itu tidaklah mudah. Pria itu menelusuri nama pengirim dan penerimanya, dan ia tertarik pada 5 pesan yang ada.

"Tuan Harkonen, kalau boleh, kita bagi 2 saja pesannya. Aku ambil 7, Tuan ambil 7, bagaimana?" tanya Leon sambil tersenyum ramah. Ia sudah memisahkan 7 pesan dari total 14 pesan yang ada. Yang mana saja yang diambilnya? Jelas yang untuk Shrei, Giraile, dan Ariel, serta satu pesan paling singkat dari seseorang bernama 'Andrei' yang ditujukan kepada Roman dan sebuah pesan dari seorang General cabang Asia ke General Kohler. Sisanya? Ia tidak begitu tertarik menerjemahkannya.
Back to top Go down
Arvid V. V. Härkönen

Arvid V. V. Härkönen


Posts : 20
Pemilik : S.E.H.

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 48

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime18th September 2009, 15:56

Jam 10 pagi. Arvid sedang menerjemahkan beberapa dokumen yang baru datang dari Jerman sambil menikmati secangkir teh Earl Grey yang tersaji di mejanya. Entah karena umurnya yang sudah mau mencapai kepala 5, kebanyakan pekerjaannya sudah tidak terlalu berat sekarang, dan rasanya hal itu wajar karena pria Finlandia ini sudah cukup banyak memberi kontribusi pada Black Order. Walau, kadangkala ia merasa rindu dengan aktivitas padatnya sebagai Section Leader sampai 2 tahun yang lalu.

Ia tersenyum tipis, sambil tetap menggerakan tangannya untuk menulis. Seorang staf berjalan mendekatinya, kemudian berkata sopan, "Tuan Härkönen, Tuan Archer memanggil Anda ke ruangannya."

Arvid menghentikan segala aktivitasnya untuk memberi perhatian pada staff tersebut, "Ada perihal apa?" tanyanya pelan.

"Saya juga tidak tahu pasti, Tuan. Namun nampaknya hal yang cukup penting menyangkut telegram yang baru datang, dan banyak staff lain yang sedang sakit." jelas staff itu dengan senyum sopan.

"Baiklah," tanpa berpikir dua kali, Arvid beranjak dari kursinya, "Terima kasih atas pemberitahuannya." ia tersenyum, sambil menepuk pundak staff itu pelan. Staff itu balas tersenyum dan menganggukan kepalanya, kemudian memohon diri.

Pria berusia 48 tahun inipun berjalan ke ruangan pribadi Ariel Archer dengan langkah yang tidak tergesa-gesa, dilihatnya pula Leonard Chezza, sepertinya ia juga ikut dipanggil pagi ini.

"Capello, Rigel, tolong terjemahkan telegram-telegram ini. Kondisiku tidak memungkinkan untuk bekerja kali ini. Uhuk Uhuk,"


"Ahh, Section Leader..." Arvid segera berjalan ke depan meja Ariel, dan menyelimutinya dengan selimut yang berada di dekat sana. "Daripada itu, Anda sudah minum obat?" tanyanya khawatir, jangan-jangan ia tertular flu dari staff yang sakit?

"Tuan Harkonen, kalau boleh, kita bagi 2 saja pesannya. Aku ambil 7, Tuan ambil 7, bagaimana?"

"Tentu saja, saya sama sekali tidak keberatan, Tuan Chezza." ia mengangguk, kemudian mengambil 7 buah kertas yang diserahkan padanya. Ah, kode morse rupanya. Arvid memperbaiki posisi kacamatanya, kode morse bukanlah hal yang sulit untuknya. Tapi tetap saja butuh waktu untuk menerjemahkan ketujuh pesan ini.
Back to top Go down
Leonard Chezza

Leonard Chezza


Posts : 78
Pemilik : Issei Akira
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 22

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime18th September 2009, 17:15

Quote :
"Tentu saja, saya sama sekali tidak keberatan, Tuan Chezza."
"Bagus," kata Leon sambil tersenyum lebar, sekedar formalitas. Tapi ia benar-benar bersyukur pria satu ini mau bekerja sama dengannya dan tidak protes sama sekali. Ya, itulah yang ia suka dari pria satu ini. Leon lalu menoleh lagi ke arah Ariel, yang sudah terlelap di meja kerjanya. Ia merasa agak lega karena tidak harus pamit secara formal kepada atasannya itu. Jadi, ia langsung pergi meninggalkan ruangan itu dengan santai, tanpa sedikitpun rasa hormat ditujukan pada Ariel.

Begitu ia kembali ke mejanya, ia langsung menyingkirkan semua berkas-berkas yang ada di atas mejanya. Ia lalu mencari-cari di laci mejanya untuk buku catatan kecilnya yang selalu dibawanya kemana-mana saat ia masih menjadi penerjemah amatiran dulu. Setelah mencari-cari dengan cepat, ia berhasil menemukan buku tersebut.

Buku itu hanyalah sebuah buku kecil bersampul kulit yang sudah agak usang. Campuran bau kertas lama dan tinta yang sudah lama mengering menguar begitu ia membuka catatan kecilnya. Ia membukanya hati-hati, takut merusaknya. Setelah mencari sampai setengah isi buku, akhirnya ia menemukan apa yang ia cari.

"Untunglah buku ini belum kubuang, ternyata masih berguna juga," gumam Leon sambil tersenyum kecil. Ia lalu meletakkan alat-alat kerjanya seperti biasa; buku panduannya di sebelah kiri, pesan aslinya di tengah, dan kertas kosong di sebelah kanan.

Nah, yang mana yang harus kuterjemahkan duluan?

Leon memilah-milah pesan yang tadi diambilnya dan menyusunnya berdasarkan prioritas, dengan yang terpenting berada di paling atas. Setelah ia selesai menyusunnya, beginilah urutannya : Pesan untuk Shrei dari Ethan di paling atas, disusul pesan untuk Shrei dari Estrella, pesan untuk Giraile dari Hakizi, pesan untuk Giraile dari Rajeev, pesan untuk Ariel dari Aldebaran, pesan dari Xiao Ling untuk Ravel, dan yang terakhir pesan dari Andrei untuk Roman.

Leon tersenyum simpul memikirkan bagaimana ia bisa memanfaatkan pesan-pesan tersebut. Bukannya tidak mungkin ia mengancam satu-dua orang yang dikenalnya itu dengan pesan-pesan tersebut, atau memanipulasi orang lain dengan pesan yang ditanganinya itu. Oh, tenang saja, selama mood-nya baik, Leon tidak akan memakai apapun untuk mengancam siapapun. Tapi kalau ia sedang kesal, ia rasa ada baiknya sesekali melampiaskannya dengan mengancam seseorang.

Leon lalu mengambil pesan pertamanya dan membacanya sekilas :
Quote :
From : African Branch, Ethan Adelbert Hartmann
To : Shreizag Erstad Halverson
.... .- .--. .--. -.-- -... .. .-. - .... -.. .- -.-- .- -. -.. .... .- .--. .--. -.-- -. . .-- -.-- . .- .-. ... - --- .--.
Setelah melihat deretan titik dan garis itu, mata dan tangannya mulai berkoordinasi untuk menerjemahkan pesan tersebut.
Back to top Go down
Arvid V. V. Härkönen

Arvid V. V. Härkönen


Posts : 20
Pemilik : S.E.H.

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 48

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime19th September 2009, 00:22

Leonard langsung meninggalkan ruangan itu tanpa meninggalkan sepatah kata untuk memohon diri, Arvid hanya menghela nafas kecil. Anak muda zaman sekarang harusnya lebih memperhatikan tata krama... Ia melirik Section Leadernya, yang terlelap di meja kerjanya sendiri.

"Tampaknya saya harus menemanimu, Ariel." ucapnya sambil tersenyum pada pria yang sudah dianggapnya sebagai putranya sendiri itu. Ya, ia khawatir kalau-kalau Ariel yang sedang sakit membutuhkan sesuatu segera, dan itu membuat Arvid tidak bisa berada jauh-jauh darinya. Maka, ia memutuskan untuk menerjemahkan ketujuh pesan itu di ruangan Ariel saja. Apalagi, ia masih hafal kode morse sepenuhnya.

Ia mengambil secarik kertas, kemudian ia potong menjadi tujuh bagian. Setelah itu, ia mengambil pena, dan mempersilakan dirinya sendiri untuk duduk di sebuah kursi. Pria Finlandia ini memperhatikan ketujuh telegram yang ada di tangannya, ada dua pesan yang ditujukan padanya, satu dari istrinya, dan satu dari Chrysalis. Pesan yang lain ditujukan untuk Bianca Corda, Chief Supervisor alias Ezekiel Wright, Alexandra Smirnova, dan Roman Sintsov. Ada juga pesan yang dikirim jauh-jauh dari... Hindia Belanda? Dan kebetulan pesan itu yang paling panjang.

Ia menempatkan pesan dari istrinya di posisi paling atas, kemudian membacanya baik-baik. Untuk yang ini, ia tidak perlu menuliskannya ke kertas, bukan? Sesaat kemudian, Arvid selesai memecahkan kode tersebut.

Quote :
"Dear, don't forget to visit Camilla's birthday next week."


Ah, benar juga. Ulang tahun putrinya, Camilla, akan berlangsung minggu depan. Tahun ini putrinya berumur 18 tahun, tidak terasa ia sudah dewasa, dalam hati ia berjanji untuk tidak melewatkan momen penting tersebut.

Sekarang, beralih ke pesan berikutnya; pesan dari Chrysalis untuk dirinya.

Quote :
"I hope you are in good condition."

Arvid tersenyum, senang salah satu anak didiknya mengirim pesan jauh-jauh dari Amerika untuk menanyakan kabarnya. Padahal, rasanya baru kemarin Chrysalis bergabung dengan Black Order, namun kini wanita itu sudah menjadi Section Leader di Amerika. Ia menyimpan kedua pesan itu di saku jasnya, berniat memberikan balasannya nanti sore.

5 pesan tersisa, yang mana dulu yang harus ia terjemahkan? Setelah melihat-lihat pesan-pesan itu kembali, ia memutuskan untuk menerjemahkan pesan yang paling panjang; pesan dari Jan Van Rijn untuk Gabrielle Van Rijn. Dengan waktu yang lebih lama dari sebelumnya, ia berhasil menerjemahkan pesan tersebut.

Quote :
"I have known from grandma that you work in the Black Order. Take care. There is a letter for you coming in a week."

Ah, pesan dari orangtua untuk anaknya, rupanya. Dengan ini Arvid juga menambahkan satu tugas dalam pikirannya, mengecek kedatangan surat dari Hindia Belanda minggu depan, dan menyerahkannya pada yang bersangkutan.

Selanjutnya... Pesan untuk Ezekiel Wright dari Chrysalis, sebenarnya ia cukup penasaran apa isi pesan tersebut, karena biasanya pesan yang ditujukan untuk Ezekiel adalah pesan yang penting. Ia kembali memperhatikan deretan titik dan garis tersebut dengan hati-hati.

Quote :
"Why I did not receive any notice regarding to that damned Eisenberg transfer."

Pria Finlandia ini tersenyum geli membaca isi pesan tersebut. Kalau diingat-ingat, Chrysalis memang tidak pernah akrab dengan pria flamboyan yang kini telah menjadi General di cabang Amerika tersebut. Rasanya Arvid perlu menyingkirkan kata yang kurang sopan sebelum benar-benar diserahkan pada Ezekiel. Ia kira pesannya tentang kondisi Section Diplomatic atau apa, namun hal ini cukup di luar dugaannya. Ah, mari beralih ke pesan berikutnya...

Menyita waktu yang lebih lama, Arvid menerjemahkan sisa 3 pesan sekaligus, isinya bermacam-macam.

Quote :
"Happy new year, we wish you all right there."
Quote :
"I love you mom and I miss you."
Quote :
"How have you been in there, did you like the cake I send you."

Mulai dari ucapan selamat tahun baru, pesan dari anak kepada ibunya, dan pesan dari seorang gadis untuk kekasihnya. Kadang, Arvid merasa beruntung untuk dapat mengetahui berbagai jenis perangai orang dari pesan yang mereka tulis, dan ini mengakibatkan ia menjadi lebih banyak tahu soal sifat manusia. Nah, sekarang pekerjaannya sudah selesai. Barangkali ia harus menunggu Leonard terlebih dahulu sebelum memberikan ke-empatbelas pesan itu ke pengantar pesan untuk diberikan pada masing-masing orang yang harus menerima pesan-pesan itu sesegera mungkin.



[OOT : Langsung Arvid terjemahin semuanya aja ya, dia kan hafal kode morse ' 'b]
Back to top Go down
Ariel Archer

Ariel Archer


Posts : 49
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Leader
Cabang: Eropa
Umur: 23

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime19th September 2009, 06:06

Ariel Archer tidur dengan gelisah. Entah apa yang dipikirkannya. Kemudian, section leader itu terbangun dari tidurnya. Badannya penuh keringat, walaupun suhu udara cukup dingin. Mungkin hanya pengaruh obat.

Dilihatnya Arvid Harkonen sedang mengerjakan tugas darinya, menerjemahkan telegram telegram.

"Ma...maaf, Capello. Aku tak bisa membantumu," ucapnya perlahan, sebelum akhirnya ia tertidur kembali.
Back to top Go down
Leonard Chezza

Leonard Chezza


Posts : 78
Pemilik : Issei Akira
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 22

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime19th September 2009, 08:33

Dalam waktu singkat, Leon berhasil menerjemahkan pesan pertamanya. Ternyata morse tidak begitu sulit, pikirnya.

Quote :
Happy Birthday and Happy New Year.

Ternyata pesan dari satu General ke General lain hanyalah sebuah ucapan selamat standar. Padahal Leon berharap pesan antar-General itu akan berisi sesuatu yang lebih menarik. Suatu pesan rahasia, mungkin? Tapi permohonannya memang jarang dikabulkan Tuhan, mungkin karena permohonannya itu memang tidak pernah pantas untuk dikabulkan.

Ia lalu mengambil pesan keduanya, masih untuk Shrei. Dilihatnya nama pengirimnya seperti nama Meksiko, dan sepertinya adalah perempuan. Leon mengangkat satu alisnya, memikirkan kira-kira bagaimana seorang Shrei bisa mengenal wanita dari cabang lain. Tapi ia hanya mengangkat bahunya pelan dan mulai menerjemahkan pesan tersebut. Begitu selesai, ia membaca pesan tersebut sekilas dan tersenyum simpul melihatnya.

Quote :
Happy birthday, General Halverson, with deep love.

"Tak kusangka..." gumam Leon sambil tersenyum tipis, agak sinister. Tanpa perlu banyak tanya lagi, Leon sudah membuat kesimpulan bahwa seseorang bernama Estrella ini, entah siapapun dia, menaruh perhatian lebih pada Shrei. Sedikit banyak, Leon tidak habis pikir apa bagusnya pria yang sama sekali tidak peka pada perasaan orang di sekitarnya dan selalu berwajah datar. Mau dipikir bagaimanapun juga, aku punya kualifikasi yang jauh lebih baik daripada General ubanan itu... batin Leon.

Ia mengambil pesan ketiganya, dan bisa langsung menerjemahkannya tanpa banyak kesulitan. Sepertinya ia sudah mulai terbiasa membaca kode morse dan sudah bisa menerka kira-kira apa isi pesan yang dibacanya.

Quote :
The delivery will arrive in one week.

Nah, ini baru menarik, pikir Leon. Sebuah kiriman, entah apapun itu, dari seorang Supervisor cabang Afrika untuk General cabangnya. Lebih tepatnya, untuk General yang terkenal akan kebarbarannya. Leon tidak bisa menahan dirinya untuk tersenyum. Sepertinya ia sudah mendapatkan satu hal yang bisa dipakainya untuk 'bermain-main' dengan General yang paling ditakuti seluruh orang di cabang itu.

Quote :
Happy New Year, don't forget to visit us sometimes.

Ini juga menarik menurut Leon. Ia sudah mendengar banyak hal selama ia bekerja di Black Order, termasuk bahwa Giraile sebelumnya bekerja di cabang Afrika. Tapi rasanya penggunaan kata 'us' dalam pesan tersebut agak menggelitik Leon. Siapa yang dimaksudkan? Seluruh orang cabang Afrika, atau seorang bernama Rajeev ini bersama dengan seorang-dua orang lainnya? Lagi-lagi Leon merasa sudah memegang salah satu rahasia General besar itu.

Quote :
Thank you for the chocolate, brother.

Hanya sepotong surat yang tidak terlalu penting untuk seorang pimpinan yang brother-complex. Tapi Leon merasa, kalau ia menyimpan pesan itu, mungkin ia bisa mengancam Section Leader-nya itu untuk bekerja lebih serius. Dan sekali lagi, ia tidak bisa menahan dirinya untuk tersenyum. Ia lalu mengambil pesan berikutnya, yang tidak begitu diminatinya, tapi sepertinya menarik juga untuk dilihat.

Quote :
Come and visit your son sometimes, we will welcome you.

Leon melotot melihat pesan itu. Entah kenapa, di matanya pesan itu seperti pesan dari seorang istri untuk suaminya. Tapi setelah diingatnya lagi bahwa Ravel memang meninggalkan putra tunggalnya untuk dididik oleh seorang General wanita cabang Asia, seharusnya pesan seperti itu memang wajar. Tapi tetap saja, ia merasa seperti sudah membaca surat dari seorang istri yang sedang merawat seorang anak kepada sang suami yang bekerja di tempat yang jauh.

Quote :
I have just got a scarab.

Pesan yang terakhir itu, dirasanya benar-benar tidak penting. Tapi menarik. Bagaimana tidak? Ia mengira sesama orang Rusia kalau mengirim telegram akan membicarakan sesuatu tentang Rusia, tapi ternyata yang didapatkannya malahan pesan tentang kumbang khas Mesir kuno. Inilah yang mungkin disebut dengan 'anomali manusia'.

Leon lalu merapikan pekerjaannya, dan berjalan masuk kembali ke ruangan Ariel. "Semuanya sudah beres, Section Leader Archer," kata Leon sambil tersenyum tipis. Tapi ia lalu menarik selembar kertas yang isinya pesan dari Aldebaran. "Tapi, pesan dari Aldebaran Archer terpaksa kutahan dulu sampai Anda sembuh dari flu," tambah pria tersebut sambil tersenyum licik. Ia lalu meletakkan keenam pesan terjemahannya di meja Ariel, dan melipat terjemahan pesan dari Aldebaran dan memasukkannya ke dalam saku kemejanya.

"Semoga cepat sembuh, Section Leader," kata Leon sambil meninggalkan ruangan, dengan seulas senyum sinister di bibirnya.
Back to top Go down
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime19th September 2009, 12:45

[OOT: Saya harap tidak masalah jika seseorang yang memiliki dua telegram tertuju padanya berpartisipasi... ya, biar lebih 'berwarna'. *digetok*]




Kau dengar langkah menggebu-gebu yang menggema di koridor? Ya, itu hal yang wajar didengar ketika Giraile Arevig Asdvadzadour menyusuri koridor dengan rasa tak sabar. Ada suatu kiriman yang rutin diterimanya... dan kiriman itu belum tiba juga. Telegram terakhir dari Hakizi Mana tiba satu bulan yang lalu, dan tertera padanya bahwa supervisor cabang Afrika - Timur Tengah itu telah mengirimkan paketnya.

Isinya? Tentu, asupan brandi merek Commander terbaik yang dipesan langsung dari produsennya di Afrika Selatan. Agak memberatkan hati jenderal yang satu ini, tetapi Hakizi Mana menggunakan uang dari koceknya sendiri untuk membelikannya satu crate berisi sembilan botol yang tak murah itu. Ia harap tidak ada yang menduga bahwa dirinya yang mendesak lelaki yang satu ini untuk melakukan tindakan yang terlampau murah hati itu. Kembali pada kiriman--memang asupan brandinya penting, namun ada satu objek lain yang selalu terselip pada paket itu, dan itulah yang lebih dinantinya.

Mengenai wujud objek itu, Giraile tidak akan semudah itu membeberkan.

Akhirnya ia tiba pada tujuannya, kantor para staf diplomatik. Sudah beberapa hari berturut-turut ini ia mendobrak masuk dan tanpa basa-basi menanyakan keberadaan kiriman untuknya pada kepala bagian diplomatik dan komunikasi, dan sudah beberapa hari berturut-turut ia dihadapkan pada jawaban menyebalkan yang sama (ditambah sumbernya yang sama menyebalkan, pikirnya geram).

Intinya, ia akan melakukan hal yang sama sekarang.

BRAKKKK! "Kacamata!" Maksudnya, Ariel Archer. Giraile bukan tipe yang memberi nama panggilan yang rumit macam nama bintang seperti lelaki bersangkutan, kok. Ia memukul permukaan meja terdekat dengan telapak tangannya, menghasilkan suara cukup nyaring. "Bagaimana, sudah ada kiriman untukku belum?!"

Hening. Ngomong-ngomong, di mana lelaki sialan itu? Mendapatkan ketenangannya kembali, ia menghadap lelaki yang ada pada meja yang digebraknya, Leonard Chezza, mata ambernya memberikan tatapan yang jelas bermakna 'di mana kepala bagian sialanmu itu?'.
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Leonard Chezza

Leonard Chezza


Posts : 78
Pemilik : Issei Akira
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 22

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime19th September 2009, 15:25

Seharusnya, setelah Leon selesai menerjemahkan semua kode morse yang dilimpahkan kepadanya, ia bisa kembali meneruskan pekerjaannya dengan tenang. Ya, dengan tenang, tanpa setitikpun kebisingan... seharusnya. Sekali lagi, seharusnya. Sayangnya semua yang 'seharusnya' itu tidak selalu terjadi pada pria satu ini. Entah ia dibenci oleh Tuhan, atau memang keinginannya tidak pernah ada yang benar, entah kenapa semua 'seharusnya' tidak terjadi padanya.

Buktinya? Saat ia 'seharusnya' kembali menerjemahkan semua dokumen yang ditanganinya, pintu ruang departemen diplomatik dibuka dengan tenaga berlebihan, plus mejanya langsung digebrak sampai beberapa tumpukan kertas yang ditumpuknya dengan rapi sampai bergeser.

Quote :
"Kacamata! Bagaimana, sudah ada kiriman untukku belum?!"

Jujur, Leon merasa ia baru saja mendapatkan terapi syok yang luar biasa. Tidak bisa tidak, ia mengangkat kepalanya dari dokumen yang sedang dikerjakannya. Dan saat matanya menelusuri siapa yang berani-beraninya mengganggu ketenangan kerjanya, didapatinya seorang General yang paling terkenal akan kebarbarannya di cabang tersebut. Yaah, siapa lagi kalau bukan Giraile sendiri?

Mengangkat pandangannya, ia malah dipelototi dengan tatapan yang jelas memintanya untuk menunjukkan di sebelah mana Section Leadernya berada. Sebenarnya Leon bisa dengan senang hati menunjukkan di mana letaknya, dan membiarkan pria tak bertanggung jawab itu dimarahi habis-habisan oleh sang General. Tapi karena ia sendiri sedang buru-buru, dan sepertinya ia tahu apa yang dicari oleh Giraile, akhirnya ia memutuskan untuk meladeni General itu sendiri.

Langkah pertama, jelas, sebuah senyum ramah yang ditujukan khusus untuk General tersebut. "Saat yang tepat, General Asdvadzadour. Telegram untuk Anda dari Supervisor Mana dan Section Leader Nambiar baru saja sampai. Supervisor Mana memberitahukan bahwa pesanan Anda akan sampai seminggu lagi, sementara Section Leader Nambiar mengucapkan selamat tahun baru kepada Anda. Untuk pesan yang lebih jelas, bisa Anda lihat di meja Section Leader Archer di ruang pribadinya di sebelah sana," kata Leon masih dengan senyum yang sama, sambil menunjuk ruang pribadi Ariel di akhir penjelasannya.

Ia lalu menunggu, dan berharap agar jangan sampai ia dihajar. Ia masih sangat menyayangi nyawanya, dan masih ingin hidup sampai setidaknya usia 70.
Back to top Go down
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime19th September 2009, 19:49

Giraile sudah siap untuk mendatangi ruang pribadi Ariel Archer demi memberikannya sedikit... dorongan moral. Atau dorongan fisik secara literal, yang manapun jadi. Sebelum ia perlu merepotkan diri, ia mendapatkan kabar dari (masa bodoh Rajeev) lelaki yang dinanti kabarnya oleh wanita barbar ini.

Ekspresi pada wajah gahar itu melemas, dan rona merah mulai merayap ke pipinya yang tidak ditutupi. Mungkin hanya dalam situasi macam ini orang mengingat bahwa jauh di lubuk hati yang amat, amat, amaaat dalam Giraile tetap seorang wanita. Wanita yang jatuh cinta pula.

Ups, jaga imej. Ia kembali memajang ekspresi yang pas untuk mengintimidasi, mengayunkan kepalan tangannya. Kali ini, sahutannya tidak memiliki efek sekuat yang tadi. "U-Ulangi lagi pesan dari supervisor itu!"
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Leonard Chezza

Leonard Chezza


Posts : 78
Pemilik : Issei Akira
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 22

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime20th September 2009, 06:29

Leon, sebagai lelaki dengan tingkat pengamatan yang sangat ekstrem dan logika yang tidak kalah ekstremnya, merasa lumayan terkejut melihat sang General paling ditakuti di seantero cabang Eropa tersipu-sipu. Matanya tidak mungkin salah. Pipi General itu memerah meski sekilas. Tapi oleh pesan yang mana, Leon belum tahu. Tapi tentu saja, ekspresi itu langsung lenyap dan digantikan dengan ekspresi yang bisa membuat anak yang sedang tertawa langsung menangis.

Quote :
"U-Ulangi lagi pesan dari supervisor itu!"

Mendengar 'permohonan' yang dikatakan oleh Giraile, Leon kembali tersenyum. Tapi kali ini, senyumnya bukanlah senyum bisnis yang ditunjukkan tadi, tetapi sebuah senyum yang jauh lebih lembut. Apakah ia menyukai General ini? Tidak, tidak... Ia hanya ingin memberikan suasana yang lebih pas untuk seseorang yang--kalau boleh dikatakan--jatuh cinta.

"Supervisor Mana mengatakan bahwa pesanan Anda akan sampai seminggu lagi. Jika Anda mau, saya bisa mengawasinya dan mengantarnya langsung ke tempat Anda begitu barang tersebut sampai," jawab Leon dengan nada yang begitu lembut.

Sebagai seseorang yang sedang menawarkan jasanya, ia harus pandai-pandai membujuk konsumennya, bukan? Apalagi, kliennya kali ini tak lain dan tak bukan adalah Giraile. Jauh di dalam hatinya, Leon tertawa. Sekarang ia tahu kelemahan General satu ini.
Back to top Go down
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime24th September 2009, 19:07

Deg. Jantungnya serasa hendak berhenti mendengar pengulangan pesan dari lelaki itu. Ia tahu Hakizi Mana adalah lelaki yang cukup konsiderat untuk mempertimbangkan keresahan pihak yang belum menerima kirimannya, tetapi rasa berdebar-debaritu tak pudar sedikitpun walau sudah lebih dari satu dekade berlalu sejak pengalaman perdana merasakannya.

Simpelnya, Hakizi Mana adalah seorang lelaki yang terlampau baik hati. Sial.

Senyum yang disodorkan staf itu terlihat lebih 'tulus' dari tadi, pelik. Giraile mengangkat alis, sebelum mendengkuskan tawa mendengar tawaran Leonard. "Murah hati, tetapi tidak usah. Aku lebih memilih jika tidak ada seorangpun yang bahkan menyentuh deliveri ini."

Ups, ia tidak memperbesar rasa penasaran staf itu, kan? Giraile harap tidak.
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Leonard Chezza

Leonard Chezza


Posts : 78
Pemilik : Issei Akira
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 22

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime24th September 2009, 20:26

Quote :
"Murah hati, tetapi tidak usah. Aku lebih memilih jika tidak ada seorangpun yang bahkan menyentuh deliveri ini."

Kalau kliennya adalah orang-orang biasa yang selalu terburu-buru ingin mendapatkan barang kirimannya, pasti orang itu akan menerima tawaran Leon untuk mengantar kiriman tersebut secara eksklusif langsung ke tangan penerima. Tapi karena kliennya kali ini adalah Giraile, Giraile Arevig Asdvadzadour yang itu, Leon tidak merasa aneh tawarannya kali ini tidak diterima.

"Baiklah kalau itu keinginan Anda," kata Leon sambil tetap tersenyum lembut. "Tapi setidaknya, saya masih boleh menghubungi Anda kalau ada pesan baru dari Supervisor Mana atau kalau barang kiriman Anda sudah datang, 'kan?" tanya Leon lagi.

Ia masih penasaran setengah mati pada 'barang pesanan' yang dikirim jauh-jauh dari cabang Afrika - Timur Tengah tersebut.
Back to top Go down
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime7th October 2009, 17:37

Bagus, tampaknya staf itu tidak bersikeras melakukan hal yang mungkin dianggap orang lain murah hati, tetapi dianggap Giraile terlampau ikut campur, itu. Jendral wanita itu memberikan senyuman kecut; ia harap tindakan itu cukup menunjukkan apresiasinya.

"Tapi setidaknya, saya masih boleh menghubungi Anda kalau ada pesan baru dari Supervisor Mana atau kalau barang kiriman Anda sudah datang, 'kan?"

Doh. Mendengar nama belakang lelaki itu sudah cukup untuk mewarnai pipinya menjadi merah muda lagi. Ia menggelengkan kepalanya, berusaha melepaskan perasaan alamiah itu. "Ya, iya," jawabnya singkat. Mungkin jika ia menggunakan lebih banyak kata itu, yang akan keluar dari mulutnya adalah potongan-potongan yang terbata-bata. Sesaat, pikirannya kembali terlintas pada supervisor yang satu itu, dan ia pun menghela napas dengan lembut.


... Hening. Ups, sebaiknya ia juga tidak berlama-lama di sini; mungkin Leonard Chezza bisa menerka sesuatu dari tindakan anehnya, jika pria itu belum melakukannya dari tadi. Ia memutuskan untuk meninggalkan kantor yang sibuk tanpa pemimpinnya itu. "Ya, baiklah kalau begitu. Jika kau mendapat kabar dari..." Glek. "... H-Hakizi... Mana, jangan sungkan memberitahuku."



[Giraile OUT?]
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Leonard Chezza

Leonard Chezza


Posts : 78
Pemilik : Issei Akira
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 22

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime7th October 2009, 18:18

Leon berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan ekspresi dan sikapnya sekarang, meski dalam hati ia sudah mau mati menahan tawa. Bagaimana tidak? General yang terkenal akan ke-barbar-annya itu tersipu-sipu hanya karena Leon menyebutkan nama 'Supervisor Mana'. Tapi tidak, ia tidak akan tertawa di depan General tersebut. Bisa-bisa nyawanya langsung tercabut detik itu juga.

Dan, Leon harus berusaha lebih keras lagi untuk menahan tawa saat ia mendengar helaan nafas lembut dari Giraile, dan bagaimana General satu itu menyebut nama Hakizi Mana dengan terbata-bata. Leon tidak mengatakan apapun, hanya tersenyum ramah pada General tersebut sampai ia keluar meninggalkan ruangan.

Setelah Leon benar-benar yakin bahwa General satu itu sudah pergi cukup jauh, ia menabrakkan kepalanya ke meja, dengan sebelah tangan menutupi mulutnya sementara tangan yang satunya lagi memukul-mukul pelan ke meja. Ia tertawa tanpa suara, sampai bahunya gemetaran hebat sangking hebohnya ia tertawa.

General Asdvadzadour... kalau Anda memang berniat membunuh saya dengan perlahan dan menyiksa, Anda SUKSES!! batin Leon sambil terus tertawa tanpa suara.
Back to top Go down
Arvid V. V. Härkönen

Arvid V. V. Härkönen


Posts : 20
Pemilik : S.E.H.

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 48

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime7th October 2009, 18:48

"Ma...maaf, Capello. Aku tak bisa membantumu,"

Arvid menengadahkan kepalanya, menemukan Ariel yang masih tidak berdaya akibat demam. Pria Finlandia ini tersenyum kecil, "Tidak apa, Section Leader, lagipula saya sudah menerjemahkan semuanya." katanya pelan, namun sang Section Leader tampaknya sudah terlalu lemas untuk bisa menanggapi dirinya.

Tak sampai berapa menit, pria berambut pirang panjang itu kembali terlelap di mejanya, dan Leonard menyusul, memasuki ruangan itu seraya membawa kertas-kertas telegram yang tadi dikerjakannya.

"Semuanya sudah beres, Section Leader Archer, tapi, pesan dari Aldebaran Archer terpaksa kutahan dulu sampai Anda sembuh dari flu. Semoga cepat sembuh, Section Leader,"


"Terima kasih atas bantuannya, Tuan Chezza." ia beranjak dari kursinya, berniat membereskan ke-5 telegram di atas meja Ariel, menyatukannya dengan hasil kerjanya sendiri, kemudian memasukkan semuanya ke dalam saku jasnya, siap menyerahkan semuanya pada sang pengantar telegram. Tapi kenapa juga Leonard harus menahan satu telegram untuk Ariel? Dendamkah pemuda itu pada Section Leader-nya sendiri? Arvid hanya bisa mengangkat bahu, tapi yang jelas ia akan memberitahu Ariel soal ini.

BRAKKKK! "Kacamata! Bagaimana, sudah ada kiriman untukku belum?!"

Astaga, keributan macam apa yang terjadi di luar itu? Arvid berjalan ke depan pintu, mengintip dari celah pintu. Wah, Jendral Asdvadzadour rupanya, tumben ia mendatangi kantor ini? Tunggu, soal kiriman... Arvid tidak yakin kalau ia mendengar ada kiriman yang ditujukan untuk Jendral wanita itu, dan tampaknya Leonard sudah menangani ketidaksabaran Giraile dengan baik. Mungkin di antara ke-empatbelas telegram yang baru diterima tadi, salah satunya ada yang dialamatkan pada sang Jendral berkebangsaan Armenia... Ia kembali mengecek kertas-kertas hasil terjemahan itu dari sakunya, dan benar saja, terdapat telegram dari Supervisor Mana untuk Giraile Asdvadzadour.

Pria berusia 48 tahun ini membuka pintu perlahan, masih memperhatikan kertas di tangannya, "Jendral Asdvadzadour--" ia mengangkat kepalanya, tapi sosok yang dicarinya sudah tak ada di sana. Arvid mengerutkan alisnya, ya sudah, toh nanti juga pengantar telegram akan membawa pesan itu pada sang Jendal. Namun yang lebih membuat alisnya berkerut adalah tingkah Leonard yang... belum pernah ia lihat sebelumnya, "Anda tidak apa-apa? Ada perihal apa Jendral Asdvadzadour kemari?" tanyanya pelan sambil mendekat ke meja kerja Leonard.



[OOC : Leon balas, saya balas, Ariel balas, dan tamat~ Kayaknya?]
Back to top Go down
Leonard Chezza

Leonard Chezza


Posts : 78
Pemilik : Issei Akira
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 22

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime7th October 2009, 19:01

Quote :
"Anda tidak apa-apa? Ada perihal apa Jendral Asdvadzadour kemari?"

Menyadari kehadiran Arvid, Leon berdeham pelan untuk menghentikan tawanya, meski ia masih senyum-senyum sendiri memikirkan sikap Giraile yang tidak biasa. Ia memang sudah luar biasa tidak sopan, tapi rasanya ia memang tidak bisa menahan dirinya untuk tertawa.

"Bukan apa-apa, Tuan Harkonen... Itu hanya masalah, ehem, pribadi," jawab Leon, diiringi dengan sebuah senyum lebar.

Oh, ya, cepat atau lambat, ia bisa tewas di tangan Giraile... entah karena dihajar oleh yang bersangkutan ataupun karena mati tertawa.
Back to top Go down
Arvid V. V. Härkönen

Arvid V. V. Härkönen


Posts : 20
Pemilik : S.E.H.

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 48

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime13th December 2009, 22:19

"Bukan apa-apa, Tuan Harkonen... Itu hanya masalah, ehem, pribadi,"

Hmm, masalah pribadi? Arvid menaikkan satu alisnya mendengar pernyataan ini. Masalah pribadi dengan... Jenderal Asdvadzadour? Ah, sudahlah, kalau hanya berasumsi sampai kapanpun tidak akan mengerti, dan lagi, bukan kebiasaan Arvid untuk mencampuri urusan orang lain. Jadi, pria asal Helsinki ini hanya tersenyum kecil; kembali pada pekerjaan. "Baiklah kalau begitu. Saya beritahukan Section Leader Ariel dulu kalau semuanya sudah selesai." dan mungkin, sekalian mengangkutnya ke tempat tidur.

Kakinya kembali melangkah masuk ke ruang kerja sang kepala bagian diplomasi, mata ambernya kembali menatap sosok berambut pirang yang masih terlelap di atas mejanya. Yaa, kalau dibiarkan, bisa-bisa Tuan Archer ini tidak sembuh-sembuh. "Section Leader Ariel, semua telegramnya sudah diterjemahkan." lapornya singkat, sekedar menginformasikan. Namun, yang bersangkutan tidak memberikan respon yang berarti. Apa boleh buat, memang sejak awal Arvid sudah menduga kalau ia harus melakukan tindakan lanjutan.

Ditaruhnya satu tangan Ariel di pundaknya sendiri, sementara tangannya yang satu lagi diletakkan di pinggang pemuda itu, membimbingnya untuk berjalan, "Sekarang Anda harus istirahat. Tolong jangan memberontak." perintah atau permintaan? Yang jelas, peran Arvid lebih mirip seperti ayah ketimbang bawahan di sini. Nyatanya, memang itulah yang Arvid rasakan semenjak Ariel bergabung; atau ia selalu menganggap pemuda yang dekat dengannya sebagai putranya sendiri? Apapun itu, yang jelas sekarang Arvid sudah sampai di ambang pintu, tinggal sedikit lagi sampai kamar pribadi sang Section Leader.

"Dan begitu sampai di sana, setelah minum obat Anda harus langsung tidur." lagi, pernyataan yang menyerupai peran seorang ayah. "Karena besok masih banyak orang yang membutuhkan Anda." kali ini, diselipi senyum kecil. Bisa repot kalau sang kepala bagian sakit terus-terusan sementara pekerjaan menggunung, kan? Walaupun Arvid mengatakannya dengan lembut, sama sekali tidak terdengar seperti tuntutan.

Well, semoga saja pria Inggris yang tengah dibopongnya ini bena-benar segera sembuh, dan semuanya berjalan lancar. Seperti saat menerjemahkan telegram-telegram tadi; tidak menemui masalah saat menyelesaikannya.



[OOC: Kelamaan di Allo feel BO-nya jadi samar. Maaf kalo aneh .__.]
Back to top Go down
Ariel Archer

Ariel Archer


Posts : 49
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Section Leader
Cabang: Eropa
Umur: 23

[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime19th December 2009, 15:21

"Section Leader Ariel, semua telegramnya sudah diterjemahkan."

Mendengar suara Arvid, Ariel sedikit terbangun dan kemudian menatap sosok ayah angkatnya lemah. Tubuhnya yang bersuhu di atas normal itu masih terlalu lemas untuk berbuat macam-macam seperti biasanya.

"Terima kasih, Capello. Biar nanti para staf lain yang mengurus sisanya," ucap Section Leader itu dengan suara pelan.

Tak terasa Arvid berusaha memapahnya menuju kamar pribadinya dan memintanya beristirahat. Ya, ia sadar ia butuh itu. Untung saja ia memiliki staf yang begitu peduli padanya, yang bisa dibilang agak mamprang tidak acuh pada mereka. Bagaimana pun Arvid-lah yang telah mengurus ini-itu yang jumlahnya tidak sedikit untuknya.

Senyum lemah muncul di muka pria berdarah Inggris itu--sesuatu yang jarang ditampilkannya pada umum. "Baiklah, Capello," ucapnya sambil menutup pintu dan berjalan menuju tempat tidurnya. Kemudian matanya yang dari tadi terasa berat itu menutup. Sembari tidur, tubuhnya itu mempersiapkan antibodi-antibodi agar Ariel Archer bisa sembuh keesokan harinya. Yah, semoga saja begitu...

[END]
Back to top Go down
Sponsored content





[CENTRAL] Telegraphia Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Telegraphia   [CENTRAL] Telegraphia I_icon_minitime

Back to top Go down
 
[CENTRAL] Telegraphia
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» [CENTRAL] A Cup of Tea?
» [CENTRAL] Volcano
» [CENTRAL] Never Have I Ever
» [CENTRAL] I Have Never Ever!
» [CENTRAL] Bring It On

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Black Order Archives :: Bookman's Records-
Jump to:  
Free forum | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com