Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[CENTRAL] Problem Solving I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [CENTRAL] Problem Solving

Go down 
2 posters
Go to page : 1, 2  Next
AuthorMessage
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime28th September 2009, 20:04

Timeline: Setelah Winter Nap
Lokasi: Kamar Ravel
Status: Closed

Teh.

Secangkir teh hangat dapat menghangatkan tubuh, apalagi di tengah musim dingin seperti ini. Memang, jika dibandingkan dengan daerah regional bagian utara Inggris, musim dingin di London tidaklah separah di sana. Syukurnya, ia tidak perlu pergi ke sana untuk musim ini; namun, dirinya terpaksa diam di kamarnya menikmati hangat ruangan di mana mungkin saja seorang anak di Italia sana--negeri yang baru saja ia kunjungi dalam misinya--tengah kesusahan hanya untuk mendapat kehangatan ruangan ini.

Pria ini menghirup tehnya. Aroma cairan kecoklatan itu mampu membuat pikirannya tenang. Setidaknya pikiran tentang apa yang telah ia lihat di sekeliling dunia--terutama yang negatif--bisa diusir terlebih dahulu. Mata kuning kecoklatannya pun tampak hilang dari pandangan, sementara dirinya terbawa dalam aroma tersebut.

Duduk. Ia harus duduk. Pria ini sudah berdiri di depan perapian cukup lama hingga kakinya terasa tegang. Karena itulah, pria ini berjalan ke tempat duduk terdekat--sebuah kursi panjang dengan kayu pesanan dari Hindia-Belanda. Kayu berkualitas disertai dengan ukiran tak tertandingi--kadang ia berpikir, berapakah imbalan yang didapat para pengrajin. kursi yang ia duduki.

Tubuhnya menyender pada sudut kursi, sementara tangan kanan menyangga kepala yang perlahan mulai jatuh. Kalau tadi ia merasa nyaman setelah minum teh, tidur menjadi opsi yang tampaknya cukup baik di sini.



OOC: Closed. Only for Lioret, thank you Smile
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime29th September 2009, 14:41

AAAAAAARGH!

Rasanya ingin berteriak sekeras-kerasnya, sekuat yang ia bisa di tempat itu dan waktu itu juga. On the spot. Berasa sekali lehernya gatal sementara isi kepala tidak tahan ingin meledak. Apa istilahnya--berat?

Berkeringat dingin dan membiarkan dirinya terpaku di koridor yang gelap itu. Sementara pintu di depannya membisu, menunggu untuk diketuk atau justru dibuka dengan paksa oleh kestresan sang pemuda. Ah--kenapa ia harus takut dengan Masternya padahal kemungkinan penghuni kamar yang tertutup di depannya itu hanya akan menceramahinya--plus bogem mentah, kali? Nyalinya menyusut dalam opininya sendiri dan seberapa keras kepalanya ia dalam menilai semua orang adalah sama, tetap saja dengan kasus yang satu ini--

ah lupakan.

Sekeras apapun dampratan yang diterimanya, mungkin Master Ravel akan menambahkan sedikit ceramah nasihat. Mungkin. Kau tahulah, orang dewasa.

Punggung tangannya mengetuk lapisan keras pintu, "Excusez-moi, Maître?" dan menunggu exorcist di dalamnya menjawab.




((OOC: "Excusez-moi, Maître?" : " excuse me, Master?" in French

CMIIW =)) ))
Back to top Go down
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime30th September 2009, 13:46

Bunyi ketokan pintu, diiringi dengan Francais yang lancar.

Sontak, pria berambut kuning ini membuka mata. Pemandangan akan perapian segera masuk ke dalam wilayah penglihatan--tidak membutakan, toh cahaya remang-remang tersebut hanya mampu membuatny membuka mata lebar-lebar. Otaknya kembali memutar suara yang tadi memanggilnya. Kata-kata berbahasa ibunya; hanya beberapa orang yang memanggilnya dengan bahasa tersebut.

Juga, bagaimana kata Maître tersebut dilantunkan. Ravel Kohler tahu siapa yang telah memanggilnya.

Kepalanya segera berpaling ke pintu kantor. Mata kuning kecoklatannya memberikan sebuah tatapadn datar pada pintu kayu tersebut; dibaliknya, pria ini tahu seorang dari disciplenya tengah berdiri di depan pintu.

"S'il vous plaît entrent en jeu.*)" Ravel berkata agak keras, agar suaranya bisa keluar dari ruangan



OOC: Another shortcake reply.

*) Please come in.
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime30th September 2009, 16:03

Ia diijinkan masuk, berarti sisanya hanya bisa diserahkan pada takdir. E—eh, memangnya Master Ravel mau mendengar ‘curhat’nya? Semoga. Ia bukan pemuda cengeng yang menulis segala masalah dalam diari seperti anak perempuan dan mogok makan karena alasan yang kurang bisa diterima seperti ini. Bodoh. Mencoba bersikap dewasa, eh?

Spontan ia mendorong pintu tersebut agar dirinya tampak masuk—dan masternya, duduk di sebuah kursi panjang yang tampak terbuat dari kayu dengan pandangan datar terarah ke pintu tempatnya berdiri sekarang. Apa ia mengganggu?

“Err—Master tidak sedang sibuk? Saya ingin berbicara sebentar,” berusaha menatap iris kuning kecoklatan lawan bicaranya walaupun ia bisa merasakan wajahnya berubah memerah. Masalahnya ia cukup gila untuk menerobos masuk ke kamar orang hanya untuk curhat tralalatrilili. Blah. Blah. Peduli setan. Guru-murid harus saling terbuka, kan? Harusnya sih.. (==)




pendek sajalah =w= *webe parah*
Back to top Go down
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime6th October 2009, 13:52

Kuning kecoklatan bertemu hitam.

Baiklah, perkiraan Ravel Kohler akan siapa yang telah mengetuk pintunya tepat; memang hanya Lioret yang biasa memanggiknya dengan kata Maître. Pemuda tersebut tampak sedikit tersipu-sipu--satu hal yang membuat alis kanannya naik. Apa yang bisa membuat anak didiknya yang bermulut pedas hingga bisa terlihat seperti ini?

Sontak, pria ini pun mengganti posisi duduk, kali ini tidak menyender pada sudut kursi.

“Err—Master tidak sedang sibuk? Saya ingin berbicara sebentar,”

"Tidak." Ravel hanya mengerjapkan matanya, masih sedikit heran. "Tidak, saya sedang tidak sibuk. Duduklah dulu." Ravel menunjuk kursi kayu dengan ukiran jepara yang berada di seberang tempat ia duduk, tepat di depan meja. Dirinya sendiri berdiri dan berjalan menuju jendela, mengambil satu set peralatan teh yang ada di atas meja kemudian membawanya ke tempat tadi.
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime29th October 2009, 20:53

Seperti yang tampak pada pribadi sang Master. Lio cukup menyukai atmosfer yang tercipta dalam ruangan ini, sedikit tenang dan agak—ehem—klasik menurutnya. Beginikah selera desain seorang Jerman? Melirik kamarnya sendiri yang tidak ia berikan furnitur apapun. Siapa bilang seorang Prancis harus berjiwa mode? Bohong itu. Buktinya seragamnya sendiripun tidak ia modifikasi, apalagi kamarnya.

Pria itu menggeser posisi duduknya, menyatakan dirinya tidak sedang sibuk sebelum mempersilahkannya duduk—di sebuah kursi kayu di depannya. Tidak boleh bimbang sedikitpun, kan? Menegakan tubuhnya pada kursi kayu berukiran. Matanya tertunduk ke bawah, tidak berani menatap sang master yang tampak menyiapkan peralatan teh. Ia merasa seperti seorang bocah kecil yang baru saja memecahkan piring kesayangan ibunya lalu meminta maaf pada ayahnya.

..tidak nyambung.

“Itu—sebenarnya, tidak begitu penting sih,” katanya, angkat bicara setelah diurungkan begitu lama. “tapi tidak bisa terlepas dari pikiranku, dan jujur saja—itu sangat..sangat..” mulai tergagap. Ia sendiri berpikir bagaimana masalah ini akan selesai, “..sangat mengganggu dan agak aneh.” Memalingkan wajah, Lio merasa sangat bodoh, bagaimanapun ia telah memutuskan untuk membicarakannya, tapi— “tadi aku..” –kenapa kata-katanya tidak bisa keluar?




((OOC: Maap baru rep, salahkan sekolah Neutral *dikemplang* ))
Back to top Go down
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime5th November 2009, 19:18

Tangan masih mengurus peralatan perak yang kini mulai terisi oleh cairan bening kecoklatan--teh dengan basis rasa yang kuat, langsung dari India. Sebenarnya, ia lebih menyukai teh dari Hindia-Belanda karena harumnya yang... memang tak dinyana. Tastenya memang demikian, jadi jangan pertanyakan lebih lanjut.

Dengan gerakan luwes nan cepat, dua cangkir teh sudah siap di atas nampan perak. Sang Jendral membawa nampan tersebut--bersama dengan dua cangkir tehnya, tentu saja--menuju arah tempat duduk. Lioret tampaknya berusaha mati-matian untuk berbicara, karena--

“Itu—sebenarnya, tidak begitu penting sih,”

--ketika kalimat itu keluar dari disciplenya, berarti ia sedang berada dalam keadaan yang... cukup memalukan. Hei, ia sudah menjadi pengganti ayahnya entah sejak berapa lama... baiklah, mungkin tidak terlalu lama. Namun, orang yang mungkin penting dalam kehidupan sang pemuda; Ravel Kohler mungkin masuk dalam lingkaran tersebut. Gelas-gelas teh pada nampan mendarat dengan gemulai di atas meja--dua gelas perak yang katanya bisa mendeteksi keberadaan racun pada minuman.

“tapi tidak bisa terlepas dari pikiranku, dan jujur saja—itu sangat..sangat..”

Di tengah racauan pendek milik disciple-nya, pria ini pun duduk di kursi kayu ukiran jepara kesayangannya. Bola mata kuning kecoklatan menatap tajam mulut dari sang pemuda berambut kehitaman, sebelum alisnya naik heran karena Lioret memalingkan wajah. Dan... salahkah matanya ketika ia melihat sedikit perubahan warna muka dari Lioret?

“..sangat mengganggu dan agak aneh.”

Tangan kanan Jendral tersebut meraih cangkir teh, mendekatkan cangkir perak tersebut ke mulutnya, dan meneguk sedikit cairan yang ada di dalam. "...untuk menceritakan kejadian itu, hal tersebut merupakan pilihanmu, Lioret."

Mata coklat kekuningan tampak bertanya-tanya akan apa yang ada di benak disciplenya yang satu ini.
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime5th November 2009, 21:39

Matanya memang tidak memperhatikan gerakan sang master yang menyiapkan teh untuk mereka, tapi hidungnya dapat menangkap bau yang agak—menurutnya—menyengat penciumannya yang bahkan tidak dalam keadaan optimal. Dapatkah sang master menebak bahwa ia sedang dalam masalah yang sangat—memalukan? Setidaknya ia mengharapkan demikian, sebagai seseseorang yang telah ia anggap ayah selama bertahun-tahun, di satu sisi ia mengharapkan kebalikannya.

Dan yang dikatakan Master-nya memang benar, ingin mengatakannya atau tidak itu memang keputusannya. Maka ia harus mengatakannya, hal memalukan itu, setelah menerobos masuk kamar Master Ravel—dengan bonus dua cangkir teh berbau tajam. Kembali menundukan kepalanya seolah tertarik dengan pergerakan lembut permukaan teh di depannya, ia berkata, “aku—aku—“

“mencium Shion. Benar-benar tidak sengaja,”

Keluar sudah. Kata-kata itu meluncur sangat cepat dari mulutnya, yang sekarang terkatup rapat menunggu reaksi dari lawan bicara.
Back to top Go down
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime8th November 2009, 15:10

Tangan yang memegang cangkir teh terasa kaku.

Mata kuning kecoklatan segera terpaku ke arah figur pemuda yang masih tampak... penuh malu luar biasa amat sangat. Berlebihan? Tidak, memang inilah sosok yang tesedia di depannya sekarang; sebuah ekspresi jujur akan rasa malu yang mungking tengah memakan sekujur tubuh Lioret, hingga akhirnya pikirannya berharap agar bumi menelannya.

Ravel Kohler bahkan tidak menurunkan cangkir tehnya ketika manik miliknya menatap tajam sang disciple. Benarkah kisah ini? Bahwa kedua anak didiknya tidak sengaja berciuman? Astaga, mereka masih muda, namun kenapa sudah bisa melakukan hal seperti itu--

Ravel menghela napas panjang. Pikirannya kembali memutar kata-kata dari sang pemuda--tidak sengaja. Baiklah, itu setidaknya masih bisa ditolerir. Dipertanggungjawabkan? Yah, menurutnya, jika Shion ternyata tidak bisa memaafkan tindakan dari pemuda ini... yah, Lioret harus memberikan kompensasi--sepadan dengan apa yang ia lakukan, meskipun sengaja.

Tangan kanan menaruh cangkir teh di atas meja, sementara kepalanya menggeleng. Ravel Kohler tidak boleh melihat pernyataan ini dari satu sisi. Bagaimanapun juga, ia belum mengetahui seluk beluk kejadian. Tidak mungkin ia bisa mengambil kesimpulan dari satu pernyataan semata, bukan?

"...Comment est-ce arrivé?" Mata kuning kecoklatan terkunci pada manik hitam milik Lioret. "Expliquez-vous."

Kedua tangan sudah tersilang rapi di depan dada, sementara tatapan Ravel Kohler terasa sangat meminta--memerintah, malah. Menurutnya, mereka belum cukup umur bahkan untuk melakukan kontak fisik semacam itu.

...

Katakanlah ia kuno, namun seperti itulah karakternya.
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime8th November 2009, 21:07

Ahahahah, keluar juga. Jadi sekarang ia hanya bisa menunduk dan berusaha keras untuk menatap iris emas di depannya yang menatap sosoknya tajam. Apa ia akan dibunuh, diusir, tidak dianggap disciple-nya lagi? Atau ia akan diumpankan ke Akuma level 1 yang kelaparan menunggu level 2?

Kemudian ia mendengar Master Ravel menghela nafas, suara yang membuatnya makin merinding dan berkeringat dingin. Lio membayangkan kepalanya terpisah dari tubuh oleh Claymore besar pria di depannya. Mengerikan. Paling tidak ia lebih memilih mati dalam pertarungan daripada mati konyol seperti ini. Kembali obsidiannya melihat cangkir teh di depannya mendarat di atas meja, pria itu menggelengkan kepalanya.

Sepertinya tidak ada pilihan lain selain menjelaskan—hal yang—sumpah—tidak nyambung itu.
Eh bien, nous jouons la neige est tombée, et si,” ya, sesimpel itu sebenarnya. Sekarang ia bisa membayangkan ekspresi seseorang yang merasa ditipu.. “Au lieu de cela elle a continué avec un.....” terhenti sebentar. Apa namanya, ciuman itu? Sesuatu yang tampak lazim dilakukan oleh orang dewasa, seperti ayah dan ibunya, tapi tidak olehnya, ”..français kiss

Tapi kemudian ia mengangkat kepalanya, berusaha menatap mata sang Master, “Mais c'est de ma faute, à rêver à cette époque.”

Benar, kan?




((OOC:

Eh bien, nous jouons la neige est tombée, et si: Well, we play the snow fell, and so

Au lieu de cela elle a continué avec un.....: Instead she continued with a .....

Mais c'est de ma faute, à rêver à cette époque: But it's my fault, to daydreaming at that time))
Back to top Go down
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime10th November 2009, 06:37

Hanya dua patah kata yang sempat terbesit dalam benak pria ini: Ya Tuhan.

Dengan segala macam keanehan yang mengherankan, anak didiknya--keduanya malah!--tidak sengaja berciuman! Keduanya memang mengawali semua itu dengan sebuah permainan kecil di padang kosong bersalju.

”..français kiss”

Siapapun bisa melihat bagaimana jari dari pria berambut kuning ini mencengkram kulit pipi. Français Kiss? Ya Tuhan, bila mereka sudah merasakan yang seperti itu di usia muda mereka, mau jadi apa dunia ini!

Lioret mengakhiri ceritanya. Matanya sudah melepaskan kontak dari mata kuning kecoklatan milik Ravel; salah tingkah? Bukan. Malu setengah mati? Wajar. Ravel Kohler masih menatapnya dalam-dalam; otaknya mencoba memformulasikan sebuah jawaban yang... sekiranya tidak menyakitkan. Bagaimanapun juga, kisah ini masih satu pihak dan terjadi karena unsur ketidaksengajaan bukan?

...

Ia yang akan menilainya nanti, setelah mengobrol dengan anak didinya yang satu kagi; orang yang katanya mencium Lioret duluan.

Ravel menghela napas panjang. Mata kuning kecoklatan itu sempat menghilang dibungkus daging sebelum muncul kembali. Mulut menyuarakan beberapa patah kata. "Bagaimana dengan Shion? Apa yang ia lakukan setelah... insiden itu?"
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime11th November 2009, 15:13

Memang wajar jika sang Master kaget mendengarnya, apa yang telah dilakukan anak didiknya tanpa sepengetahuannya. Apalagi mereka memang tidak pernah diajarkan hal seperti itu olehnya. Kenapa? Karena mereka memiliki orang tua sebelum menjadi Exorcist. Lio tahu Shion yang polos, tidak menyadari kelakuannya.

Begitupula pemuda itupun akan menerima segala bentakan dari Master Ravel, jika pria itu bukan Master Ravel yang sekarang. Benarlah General di depannya tampak terdiam sebelum melontarkan satu pertanyaan.

Obsidian-nya merespon kaget. Tangannya mencengkram lutut celana panjangnya, tampak gelisah. Seingatnya Shion pergi, berlari, setelah mengatainya bodoh dan setelah itu ia tidak pernah bertemu dengan gadis itu lagi.

"Aku tidak tahu," kira-kira apa itu jawaban yang benar?
Back to top Go down
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime13th November 2009, 16:02

"Aku tidak tahu,"

Saat pemuda berambut kehitaman--anak didiknya--memberikan jawaban, tangan Ravel Kohler sudah meraih cangkir teh miliknya, mendekatkannya ke mulut, dan menghirup aroma teh untuk menenangkan dirinya. Sisi iblis dalam dirinya--sisi yang selalu muncul ketika ia berhadapan dengan alat dari Earl--menghasutnya untuk menyiram teh tersebut, langsung ke arah sang pemuda.

Ia tidak melakukan hal tersebut.

Untuk apa menyiram sang anak didik bila hal tersebut tidak membuahkan pelajaran? Di saat yang sama, hawa tersebut hilang. Heran; kadang-kadang ia sendiri heran dengan dirinya sendiri yang bisa berpikiran ekstrem seperti ini.

Aroma teh membuatnya sedikit santai. Sedikit; tidak ada perubahan signifikan dalam kekagetannya setelah mengetahui perbuatan tidak sengaja dari pemuda tersebut. Oh, mata kecoklatan tersebut sempat menghilang dari pandangan untuk beberapa saat, sementara kaki kanannya tersilang pada kaki kiri.

Kemudian, sebuah sorot kebapakan.

"Lioret, kau sadar bahwa hubungan demikian lebih baik dilakukan saat dua orang menjalin hubungan sebagai suami-istri." Tangan kanan menaruh cangkir. "Tanpa sengaja, kau melakukannya--dengan Shion pula. Semuanya adalah kecelakaan."

Ravel Kohler sudah berusaha untuk membuat kata-katanya terdengar datar, karena ia hanya membeberkan fakta yang ia dapat.

"Kau sudah meminta maaf padanya?"

Akhirnya, sebuah pertanyaan beresensi.
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime29th November 2009, 08:02

Ya, semuanya adalah kecelakaan. Lioret Ifrit Shirogane mengetahui fakta itu sejak tadi tapi tidak bisa menghilangkan perasaan kesal dan bersalah darinya. Walaupun ia tahu sifat Shion yang polos seperti anak kecil mungkin saja tidak terlalu mempermasalahkan hal ini. Tapi itu membuatnya sedikit kesal. Pertanyaan Master Ravel benar, apakah Shion—dengan sifat kekanakannya itu—marah padanya dan tidak akan memaafkannya? Dalam benaknya Lio memutar kembali adegan saat gadis pirang itu pergi tanpa berkata apapun kecuali ‘Lio bodoh’ apa itu berarti ia marah? Mungkin.

“Aku sudah meminta maaf,” dan seingatnya ia hanya menjawab ‘tidak bisa bernapas’. “Dan jawabannya bukan ‘tidak masalah’,” artinya ia tidak dimaafkan? Seperti yang dikatakan Master-nya, memang sewajarnya dilakukan oleh suami istri—bahkan ia sering menyaksikan adegan itu 10 tahun lalu antara ayah dan ibunya—dan usia 18 tahun mungkin saja belum mencukupi walaupun usia se‘tua’ itu dapat dikatakan dewasa.

Obsidian-nya terpaku pada cangkir teh yang tampaknya sudah dingin, melemparkan pandangannya dari mata emas Master Ravel yang menurutnya mirip milik ayahnya. “Sebenarnya...” akhirnya ia mulai bicara, “arti ciuman itu apa?”

Pertanyaan bodoh remaja 18 tahun.
Back to top Go down
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime4th December 2009, 17:44

“Sebenarnya... arti ciuman itu apa?”

'Masih pemuda, 17 tahun dan... tidak mengerti kesakralan dari sebuah hubungan intim.' Sebersit senyum lega; setidaknya, dengan begini Ravel bisa berasumsi bahwa muridnya memang masih... suci? Lebih baik bukan, daripada memiliki anak didik bejat yang kerjanya menjatuhkan harga diri wanita lain? Kalau... Lioret seperti Francis, entah dengan apa ia akan mengajarkan moral pada pemuda tersebut.

...namun, karena masih suci... Ravel Kohler sendiri harus berhati-hati menjelaskan dan berkata-kata. Salah kata, maka katakan selamat tinggal pada muridnya yang sedikit kasar, namun menghargai harga diri orang lain. Oh? Memang sejak awal, Ravel Kohler bertujuan mendidik anak murid menjadi orang semacam itu, bukan?

Mata coklat kekuningan menatap datar mata hitam yang ada di seberang meja. Apakah ada rasa bersalah di sana? Atau justru rasa penasaran karena pertanyaannya belum terjawab?

"Ketika kau mencintai seseorang..." Dalam pikirannya, terbesit bayangan Nicola beserta dengan keanggunannya; segalanya mengenai wanita tersebut selalu membuatnya gembira di setiap saat. Hanya karena pikiran tersebut, senyum tipis kembali memperlihatkan diri. "...pastinya kau akan melakukan apapun, asalkan ia tetap selamat--gembira, belajar... dan agar ia terus tampak tersenyum, agar ia juga selalu bisa jujur--karena kau tahu bahwa kau adalah pilihannya, seperti ia adalah pilihanmu."

Kedua tangan menyatu. Jari-jari Ravel Kohler terpaut sedemikian rupa di depan mulutnya, menutupi senyum pria yang perlahan melebar.

"Ciuman... merupakan salah satu ekspresi untuk melampiaskan perasaan tersebut. Sesuatu yang sakral... bukan hanya sesuatu yang pantas dimainkan dan diberikan pada sembarang orang."

Mata coklat kekuningan tersebut mengawasi Lioret; mencoba untuk mengantisipasi reaksi dari anak didiknya.
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime4th December 2009, 19:56

Lio tidak menyangkal wajahnya memerah, bibir bawahnya tergigit sedikit tampak sekali kehilangan ketenangannya. Sekilas dapat dikatakan ia memang melupakan masalahnya tadi setelah mendengar paragraf penuh penjelasan tentang—ehem—ralat, yang membuatnya malu sendiri. Entah di bagian 'ciuman' atau pada bagian 'cinta'nya.

Berkali-kali ia mengubah posisi duduknya sampai akhirnya dapat menemukan posisi yang tepat. Jantungnya berdegup kencang saking resahnya memikirkan perkataan pria di depannya. Apa Master Ravel memikirkan mendiang istrinya saat mengucapkan kalimat tadi? Setelah sekian menit sejak pertama duduk, pertama kalinya pula ia menyentuh gagang cangkir teh di depannya, hanya menyentuh, tidak lebih.

Menilik ke arah lain, tidak berani membalas tatapan mengawasi yang ia dapatkan. Lama ia berpikir sampai akhirnya sebuah kalimat terlintas, “kenapa berciuman—kenapa hanya dengan berciuman—maksudnya—apa ada hal lain yang bisa menggantikannya?” mulai keluar topik. Bagus kau, nak.

“Eh—bukan, bukan itu...Maksudku, yah—“ tertunduk lagi. Lio mempercayai pria di depannya sebagai pengganti ayahnya, jadi—“Je l'aime.*” Terdengar seperti sebuah bisikan, mungkin hanya bisa didengar jika Master-nya mendekatkan telingan seperti ketika ia berbisik.




((OOC: *dalam artian sayang, ya. Tapi terserah mau diartikan apa sama Ravel Neutral; ))
Back to top Go down
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime6th December 2009, 21:01

Benar sekali; masih bersih. Sekali lagi, pria berambut pirang ini bersyukur. Setidaknya, ia tahu dengan siapa ia berhadapan sekarang--atau lebih tepatnya, sikap dari Lioret Ifrit Shirogane.

Senyum yang sempat tersembunyi diblaik tangannya kini berubah menjadi sebuah garis. Mata kuning kecoklatan miliknya tentunya tidak gagal menangkap perubahan ekspresi; drastis. Ravel Kohler bisa saja tersenyum geli, namun bukankah itu sama saja dengan merendahkan pemuda tersebut? Tidak, dia tidak bermaksud; mungkin memberikan sebuah saran atau wejangan, itu lebih tepat.

Beberapa patah kata kembali meninggal bibir dari pemuda tersebut. Mata kuning kecoklatannya menyipit; apa ia kali ini salah cara menjelaskan? Anak didiknya masih belum mengerti kah? Satu frase sempat membuat dahinya mengerut--sebuah frase dalam bahasa ibunya. Satu frase tersebut sempat membuatnya terbatuk beberapa kali--meskipun sedikit.

“Je l'aime.”

Telinganya tidak kelainan, bukan? Maksudnya, ia baru mendengar kata tersebut dari salah satu muridnya yang.. bisa dibilang... mudah risih, apalagi dengan hal semacam ini?

Hening. Bagaimanapun juga, pria bermata kuning kecoklatan tersebut tidak tahu jalan apa yang harus utarakan... apalagi setelah begini.

"....Lioret... Sudah... Ehm." Berhenti di tempat. Bagaimana Ravel Kohler bisa mengatakan hal yang ada di pikirannya? Meski demikian, pria berambut pirang ini menelan ludahnya; pada akhirnya, membicarakan hal ini dengan anak didiknya--bukan dengan temannya yang biasa--bisa dikatakan sebuah... tantangan tersendiri.

"..Kau menyukai Shion?"

Tatapan mata deadpanned.



OOC: saya bingung mau rep apa, Jadi kalau bingung, silakan tanya.
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime7th December 2009, 19:23

Rona merah di wajahnya berubah menjadi merah pekat. Anak bayi sekalipun dapat menganggapnya kepiting rebus alih alih manusia. Pegangan di cangkirnya tampak mengejang, seakan dapat meretakan gagang tipis tersebut dalam waktu beberapa detik.

Bagaimanapun perkataan Master-
nya tampak terlalu dekat--atau jauh--dengan maksud perkataannya. Sontak ia berdiri, suaranya meninggi saat kalimat penyangkalan keluar. "Itu tidak mungkin!" ia dapat merasakan wajahnya bertambah merah--malu, "aku hanya menganggapnya sebagai sahabat dan adik perempuan..."

Kembali memalingkan wajah, membiarkan poni rambutnya menutupi wajahnya yang memerah. Tanpa sadar pemuda ini menghela nafas pendek, menempatkan dirinya kembali pada kursi yang baru saja ia tinggalkan.

Kepalanya tertunduk; untuk pertama kalinya, tangannya mengangkat cangkir di depannya dan mendekatkannya ke bibirnya, meneguk sedikit rasa manis di dalam cairan yang mulai dingin. "...mungkin."




uu, sori pendek =w=/
Back to top Go down
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime20th December 2009, 20:36

Alis keemasan terangkat.

Seberapa tenangnya Ravel Kohler, ia tidak bisa menahan senyum kecil yang mulai merayapi wajahnya. Dilihatnya Lioret yang tadinya memerah kini... lebih merah daripada awal--kalau saja itu bisa. Kenyataan bahwa Lioret menyangkal pertanyaannya cukup untuk membuat senyum tersebut sirna; deduksi singkat Ravel: Lioret belum bisa mensortir perasaannya.

Dalam berbagai macam situasi, hal seperti ini memiliki potensi untuk menurunkan tingkat mental.

"...mungkin."

"...Hmm." Ravel Kohler mengangguk pada kata-kata anak muridnya tersebut. Pada dasarnya, dirinya sendiri sudah memiliki persepsi akan apa masalah dari pemuda yang ada di depannya; ia memang belum mengerti.

"Satu nasehat, kalau begitu." Ravel berkata datar. Otaknya tahu jelas apa yang diperlukan Lioret sekarang... yah, setidaknya ia tahu? Mata kuning kecoklatan tersebut bertemu kembali dengan mata hitam--setidaknya, yang tersembunyi dibalik untaian rambut tersebut. "Sebelum kau bisa memutuskan dengan jelas apa yang kau rasakan, jangan berhadapan denganku--ataupun dengan Shion."

Ravel Kohler serius soal ini.

"Jelas?"
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime21st December 2009, 20:14

Masternya..mungkin kecewa melihat tingkah laku anak didiknya yang tidak konsisten--
plinplan. Menyingkirkan fakta; usianya yang ke-18. Lio belum mengerti masalah dan arti kata 'cinta' itu sendiri. Dalam otaknya, ia mengakui mungkin 70% kata 'mencapai tujuan dengan bertarung untuk membalas dendam' lebih dominan, 30% sisanya ya yang biasa ia keluarkan sehari hari di waktu senggangnya, bersantai dalam berbagai versi.

Memangnya pernah dalam hidupnya permasalahan antara 'cinta' dan 'sayang' menempati otaknya lebih dari 2%? Pernah, sekarang, untuk yang pertama kalinya.

Tapi respon Master-nya membuatnya kaget, mau tidak mau mengangkat wajahnya--membiarkan poninya tersingkap ke sisi kanan dan kiri wajah--menatap mata kuning kecoklatan di depannya.

Kalimat yang dilontarkan dengan nada datar itu mau tidak mau harus ia cerna, ia resapi dalam kepalanya, dan mendapatkan suatu kesimpulan. Tidak dapat diterima. Jawaban Master-nya serius. Lio tahu persis dan tidak perlu diberitahu kapan Ravel Kohler sedang serius atau tidak.

Tapi dia sendiri tidak wajib menanggapi dengan sama seriusnya, kan? Karena Lioret Ifrit Shirogane tidak menerima perkataan pria itu. Justru ia menegakan tubuh, menatap Masternya dengan pandangan...kecewa.

"Kupikir itu bukan nasihat, Master," ia tidak menyembunyikan nada tegas dan mencela dalam perkataannya. Karena dia memang tidak bisa menerima 'nasihat' Master-nya barusan.




Aneh? Emang *depresi reppannya keapus terus*
Back to top Go down
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime24th December 2009, 11:54

"Kupikir itu bukan nasihat, Master,"

Pria ini tidak merengut, bahkan ketika kata-kata bangkangan keluar dari mulut pemuda yang menjadi anak buahnya. Tidak, Ravel Kohler tahu karakteristik dari anak muridnya sendiri; tentunya, sikap yang keluar dari pemuda tersebut merupakan sebuah reaksi yang wajar--bila yang keluar dari mulut itu malah sebaliknya, justru Jendral berambut pirang ini akan merenggut.

Daripada cemberut, mungkin lebih tepatnya, Jendral berambut pirang ini hanya menampilkan senyum tipis yang biasa ia perlihatkan--sebuah pertanyaan.

"Baiklah, itu memang bukan nasehat." Tangan tersilang rapi di depan dada, tatapan mata menajam pada bola mata obsidian. "Aku menawarkan solusi. Tidak diambil pun bukan masalah."

"Hanya saja, kata-kataku tadi ada benarnya." Mata kuning kecoklatan menutup beberapa saat, sebelum kembali mengalihkan perhatiannya pada Lioret--sekali lagi. "Ada baiknya kamu menyadari perasaanmu sendiri. Hati yang belum tenang tidak mungkin bisa memecahkan masalah."
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime24th December 2009, 15:26

’Justru itu aku datang untuk meminta nasihat,’ Lio mendengus kesal, kembali meneguk tehnya dengan kecepatan tinggi bahkan kaget sendiri saat teh dalam cangkirnya habis tanpa sisa. Ia tahu Master-nya ini cukup sabar dan tidak akan menendangnya keluar ruangan sekurangajar apapun kalimat yang akan ia lontarkan. Tapi tersenyum? ...Wajar juga sih.

Meletakan kembali cangkir tehnya dengan bunyi pelan dan kembali mengalihkan pandangannya ke pria di depannya yang mengakui tadi itu hanya solusi—padahal seingatnya ia berkata ‘nasihat’.

“Baguslah, aku tidak akan mengambil yang itu,” tampaknya ia lega, karena wajahnya sudah tidak memerah seperti tadi. “Tapi kalau kau berkata begitu, Master,” pandangannya tertunduk menatap lantai tanpa usaha untuk mengembalikannya ke posisi semula.

“Bagaimana caranya aku mengetahui...” terdiam, “...perasaanku sendiri?” Ya, pemuda Prancis ini memang masih belum mengerti apapun, antara cinta dan sayang...jujur saja belum bisa membedakannya. Masih bagus Master-nya bukan playboy atau orang mesum—mungkin—kalau ia tidak mau melanjutkan ke jalan yang ‘salah’.
Back to top Go down
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime25th December 2009, 00:26

“Bagaimana caranya aku mengetahui... perasaanku sendiri?”

Oh, jangan salahkan Ravel Kohler ketika senyum miliknya kini melebar; satu pertanyaan yang sebenarnya menohok dirinya juga, karena sejauh ini solusi yang ia tawarkan tidak memiliki efek padanya. Malah, solusi yang akan ia tawarkan terdengar klise di telinga Lioret--tentunya, hal yang akan ia katakan bukanlah hal luar biasa.

Tangan kanan pria ini memukul pelan dada rongga dada, tepat berada di samping kanan jantungnya berada. Banyak yang berasumsi bahwa 'hati'--satu hal yang bahkan tidak terlihat, sebuah enigma yang mampu menjalin seseorang dengan orang lain--berada di sana. Kemudian, jari telunjuk muncul, terarah pada langit-langit ruangan.

Pada kenyataannya, ia menunjuk hal lain.

"Kenali dirimu, maka kau akan mengenali Dia." Tangannya menarik diri, kembali tersilang di depan dadanya. Mata menilik cangkir teh kosong miliknya. "Kukira itu berlaku kebalikan, namun kenyataan sepertinya berkata lain."

'Atau memang belum membuahkan hasil.'

Sebuah helaan napas panjang, dan mulut milik sang Jendral kembali terbuka; mengatup-ngatup, sementara kata-kata mulai melantun.

"Perasaan bukan sesuatu yang mudah dimengerti." Ravel memulai kembali, dirinya kini berdiri, membelakangi sang murid untuk mengambil peralatan perak peninggalan istrinya. Teko perak yang berisi teh kini ia tuangkan pada gelasnya dan milik Lioret. "Kau berbicara tentang sesuatu yang tidak terlihat, namun efeknya ada; sesuatu yang mungkin tidak ada sangkut pautnya dengan dunia ini, namun memiliki dampak besar pada tindakan manusia. Perasaan tidak berada di dalam sini--" Tangannya menunjuk-nunjuk kepala, "--dan juga bukan di sini." Tangan kanannya segera turun, menunjuk lokasi beberapa sentimeter dari lokasi jantungnya.

"Interpretasi dari hati itu sendiri juga memakan waktu lama, Lioret; dan hanya kamu sendiri yang bisa menemukan proses dari interpretasi itu." Ravel Kohler akhirnya mengakhiri pembicaraan kecilnya; baik, mungkin cukup panjang dan malah kurang membantu. "Kusarankan kau mulai mempertanyakan perasaanmu."

Mata kuning kecoklatan kini bersembunyi di balik pelupuk. Ravel Kohler hanya bisa membantu muridnya sebatas hal itu. Agar ia bisa menemukan jalannya sendiri--suka atau tidak suka--Lioret harus menjalani ini sendirian. Sebuah tes kecil bagi para lelaki?

Mungkin.
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime25th December 2009, 12:25

"Kenali dirimu, maka kau akan mengenali Dia."

Sering mendengar dan ia ingat itu kutipan Injil—tapi Injil mana dan agama apa? Saat itu matanya mengikuti arah gerak tangan Masternya yang mengekspresikan perkataannya. Hati, dimana semua perasaan berasal, buka dari otak atau pemikiran karena emosi—perasaan—munculs ecara otomatis. Kau tidak akan erpikir dulu untuk tertawa atau menangis kecuali saat bersandiwara—oke, itu emosi—tapi kau juga tidak akan berpikir dua kai saat membenci orang karena perasaan itu keluar secara spontan saat berhadapan dengan sesuatu. Itu yang ia ketahui tapi sama sekali tidak tahu bagaimana cara mengetahui—bahasa kasarnya ‘mendeteksi’—apa yang dirasakan olehnya terhadap orang lain. Yang sejauh ini diketahui hanya benci dan dendam terhadap Akuma dan sayang-sebagai-keluarga kepada anggota Black Order cabang eropa. Tapi seperti yang telah diulang berkali-kali, apa bedanya sayang sebagai teman dan cinta? Ia butuh referensi yang jelas tentang hal ini.

Untuk yang kedua kalinya, Master Ravel berbicara panjang lebar—sangat panjang—walaupun itu merupakan jawaban dari pertanyaannya. Obsidiannya justru memperhatikan sosok di depan yang menuangkan teh dengan terbiasa. Keluar dari topik, mungkin mendiang istrinya yang mengajarinya begitu.

Senyum timpang, melipat tangan di depan dada, santai, “Anda tahu apa yang kutangkap dari perkataan Anda tadi?” Meraih cangkir teh dan mendekatkannya ke bibirnya, “abstrak.”
Back to top Go down
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime25th December 2009, 23:18

“Anda tahu apa yang kutangkap dari perkataan Anda tadi? Abstrak.”

Hal yang pertama Ravel Kohler lakukan adalah tersenyum timpang--hampir miris, malah. Namun, ekspresi tersebut segera hilang digantikan segaris tipis bibirnya, dipertebal dengan kesan minum teh akibat dari dirinya yang meneguk secangkir. Dirinya pasti konyol, dibandingkan dengan dirinya yang lalu; terlalu banyak berpikir, di saat yang lain tengah bersantai. Semenjak kematian Nicola, pria ini lebih sering mempertanyakan dirinya sendiri daripada ia menekan tuts-tuts piano yang ada di kapel.

Dalam satu tegukan, teh miliknya kembali habis. Rasa panas yang sempat membakar lidahnya tidak ia pedulikan; kata-kata pemuda yang ada di depannya terasa menusuk.

Ia telah berubah; dibandingkan beberapa tahun lalu, pria ini mungkin sudah menjadi pengecut kelas kakap... atau justru pemikir kelas elit.

"Kita membicarakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan dunia ini, namun terasa efeknya, melewati batas pikiran dan logika yang membelenggu masing-masing insan di dunia--"

Senyum kembali pada fitur sang Jendral; sebuah senyum dengan penuh percaya diri.

"--tentunya, kamu tidak mengekspektasikan sesuatu yang lebih konkrit bukan?" Tangan kanannya melambai di depan dada; sebuah gestur 'jangan bercanda'.
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Sponsored content





[CENTRAL] Problem Solving Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Problem Solving   [CENTRAL] Problem Solving I_icon_minitime

Back to top Go down
 
[CENTRAL] Problem Solving
Back to top 
Page 1 of 2Go to page : 1, 2  Next
 Similar topics
-
» [AFRICA] Bug's Problem
» [CENTRAL] I Have Never Ever!
» [CENTRAL] A Cup of Tea?
» [Central] Bored
» [CENTRAL] Loneliness

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Black Order Archives :: Incomplete Tales-
Jump to:  
Create a forum on Forumotion | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com