Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [AU]The Blossoming Ambrosia

Go down 
2 posters
Go to page : Previous  1, 2
AuthorMessage
Fuchsia Scarlet

Fuchsia Scarlet


Posts : 166
Pemilik : Eri

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 13 tahun

[AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [AU]The Blossoming Ambrosia   [AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 I_icon_minitime19th January 2010, 00:09

Quote :
"Kurang dari semalam, seluruh kota dihancurkan. Aku... orang tuaku menerima panggilan darurat. Aku ikut... aku menguasai sedikit ilmu pengobatan, setidaknya aku bisa bantu. Tapi, korbannya terlalu banyak... aku melihat banyak sekali yang mati di tanganku..."

Lagi-lagi Fuchsia dibuat terkejut. Tak disangka, Lian Jie masih melanjutkan kisahnya. Bahkan Dia menjelaskan dengan detail. Rasa sakit di dada Fuchsia semakin gencar. Kali ini bukan rasa sakit akibat amarah yang membuncah. Ada sesuatu yang lebih dari itu.

Akhirnya Fuchsia tidak tahan mengalihkan pandangan terus. Kedua irisnya kembali memantulkan sosok yang kini tertunduk lesu. Bahkan sosok itu memandang telapan tangan kiri. Seakan sedang bernostalgia dengan sesuatu yang menyedihkan.



Ja, jangan dilanjutkan lagi...



Quote :
"... Seorang anak perempuan... meninggal sambil menangis memanggil ibunya,"



He, hentikan...



Rasa sakit ikut semakit menyebar. Seakan seperti racun yang berhasil menghancurkan Fuchsia. Fuchsia tak bisa mengatakan bagaimana rasa sakitnya. Hanya saja, semakin Dia mendnegar kisah itu, Dia merasa rasa itu semakin melebar. Rasa sakit itu tak pernah Fuchsia rasakan sebelumnya.

Fuchsia hanya bisa menatap Lian Jie dengan mata terbelalak dan tubuh yang gemetar. Namun Dia tak mampu untuk bergerak. Dia masih ingin menahannya sebisa mungkin. Karena jika Dia bergerak—

Quote :
"Lalu, ada ledakan besar sekali... Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi... ketika aku sadar, Ibu dan Ayah ada di sekitarku dan... Ibu meninggal dan Ayah..."


Ja, jangan terus—"


Fuchsia sudah hampir menangis karenanya. Bahkan kedua telapak tangannya mulai menutup telinga. Seluruh tubuhnya berdenyu, serasa mau meledak. Fuchsia juga tidak tau apa yang salah darinya sampai seperti ini. Mungkinkah memang saat ini perasaan Fuchsia yang kini lebih dominan malah membuatnya tersiksa? Ternyata menomor satukan emosional itu memang sangat menyakitkan.

Quote :
"... dia minta maaf padaku..."


"SUDAH CUKUP!!!" Kini gadis itu menjerit. Rasanya siksaan batinnya makin mencabik-cabik. Bahkan dalam waktu hitungan detik, Dia telah merangkul pemuda itu. Pemuda yang kini senasib dengannya, walau entah apakah nasib itu memang bisa diperbandingkan.

"Sudah cukup... Jangan katakan lagi," Kata Fuchsia pelan, serba salah dengan sikapnya, "Maafkan Aku..."


Kemana akal sehatmu?!
Back to top Go down
http://www.eri-diary93@gmail.com
Li Lian Jie

Li Lian Jie


Posts : 346
Pemilik : LLJ
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Asia
Umur: 14

[AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [AU]The Blossoming Ambrosia   [AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 I_icon_minitime19th January 2010, 00:47

"SUDAH CUKUP!!!"

Lian Jie mengejap, tersentak.

Lengkingan itu menyulutkan sesuatu yang panas di telinga Lian Jie, namun perlahan menghangat. Kemudian dia bisa merasakan sekujur badannya sendiri lagi.

"Sudah cukup... Jangan katakan lagi."

Diangkatnya kepalanya dan memandang gadis kecil yang tengah menutupi kedua telinganya itu. Berjongkok di hadapannya, seolah dia yang lebih menderita daripada Lian Jie.

Lian Jie mengembuskan napas panjang, menurunkan tangan kirinya ke lantai dan mengangkat tangan kanannya sebagai gantinya. Telapak tangan pemuda itu kini mungkin lebih kasar dari tangan mungil yang dulu digunakannya untuk menggandeng Fuchsia tujuh tahun yang lalu. Siapa yang sangka raut wajah dingin itu melembut, bahkan memberikan senyumannya, ketika tangan Lian Jie mencapai puncak kepala Fuchsia dan mengelusnya perlahan.

Rasanya sudah lama sekali Lian Jie tidak memasang wajah itu. Tahun-tahun yang berat dilaluinya, membuatnya lupa akan zaman keemasan yang pernah dilaluinya bersama Fuchsia, bahkan 'hanya' dilaluinya bersama gadis itu.

"Makanya aku tidak mau bilang," katanya, masih sambil mengelus kepala sahabatnya itu. "Maaf, ya."

Aah, rasanya aneh ketika dia yang biasanya ditepuk-tepuk oleh gurunya, kini dia seakan menggantikan gurunya. Tapi, apakah ketika mengusap kepalanya, gurunya merasakan hal yang sama? Sedih, tapi juga bahagia karena ada orang lain selain dirinya.

Bahagia?

Tidak, itu bukan kata yang tepat untuk mendeskripsikannya. Lebih tepanya, lega. Ya, Lian Jie lega, ada Fuchsia di sana. Mungkin karena mereka terhubung oleh masa lalu, dia jadi merasa punya hak untuk berbagi cerita. Namun, benarkah?

Hati kecil sang Exorcist itu memberontak.

Bukan begitu. Bukan karena terhubung masa lalu. Fuchsia Scarlet adalah sahabatnya.

Sampai detik itu, Lian Jie menyadari kekeliruan kata-katanya. Bukan "maaf" yang tadi seharusnya dia katakan. Dilayangkannya sekali lagi senyuman yang telah lama hilang terhapus waktu itu, kemudian diujarkannya kata yang paling tepat dibanding ribuan kata lainnya.


"Terima kasih."
Back to top Go down
Fuchsia Scarlet

Fuchsia Scarlet


Posts : 166
Pemilik : Eri

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 13 tahun

[AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [AU]The Blossoming Ambrosia   [AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 I_icon_minitime22nd January 2010, 21:28

Fuchsia melepas rengkuhannya, tapi kedua lengannya tetap berada atas kedua pundak milik kawannya tersebut. Iris cokelat milik Fuchsia memandang mata Lian Jie sekali lagi. Kini tidak lagi tajam, namun tetap dalam. Ketika disadari, pemuda itu malah menepuk-nepuk kepalanya dengan pelan seraya tersenyum, hal yang sudah lama sekali tak dilihatnya.

Quote :
"Makanya aku tidak mau bilang. Maaf, ya."

Fuchsia tidak mengerti, sama sekali tidak mengerti jalan pikiran Lian Jie. Mungkinkah karena manusia itu sangat rumit sampai-sampai Fuchsia bingung dengan hal itu? Pemuda itu masih mengelus kepala Fuchsia dengan lembut, ternyata masih ingat kelemahan dara yang selalu dingin itu. Di balik air mata yang tadi mentes tanpa sadar, terlihat rona merah di kedua pipinya. Entah apa artinya itu, Fuchsia sendiri tidak menyadarinya.

Quote :
"Terima kasih."

Fuchsia sempat terbelalak kaget. Mungkinkah memang hubungan aneh mereka selama 7 tahun itu tidak menjamin untuk mengetahui satu sama lain? Sudah tak terhitung berapa kali mereka bertengkar, sudah seperti makanan sehari-hari. Namun ucapan 'Terima Kasih' adalah bagian terlangka yang di dapan Fuchsia dalam kepingan hidupnya, hanya bisa dihitung jari.

Fuchsia tersenyum lebar menanggapi Lian Jie. Dan Fuchsia yakin, senyum ini memang hanya untuk Dia.
Back to top Go down
http://www.eri-diary93@gmail.com
Li Lian Jie

Li Lian Jie


Posts : 346
Pemilik : LLJ
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Asia
Umur: 14

[AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [AU]The Blossoming Ambrosia   [AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 I_icon_minitime22nd January 2010, 21:58

Lian Jie akhirnya menarik tangannya dari puncak kepala dara kecil itu. Kali ini dia menyadari satu hal yang tadi sempat dilupakannya ketika dia termakan emosi. Bila berhadapan dengan gadis bernama Fuchsia Scarlet, dia bukan hanya akan marah-marah. Tapi, dia juga akan dengan mudahnya melupakan semuanya. Butuh waktu sampai kepalanya dingin kalau ingin mengembalikan ingatannya. Dan satu hal lagi... pipi gadis itu selalu bersemu merah.

Apakah karena udara dingin? Malam ini dingin bukan?

Ada sesuatu dalam hati Lian Jie yang memanas, tapi emosi ini berbeda dengan kemarahan yang baru saja diluapkan. Panas, tapi juga menggetarkan. Tapi ada juga sesuatu yang memilukan. Semakin memikirkan perasaan apa ini, rasanya semakin menderita saja. Lian Jie tak akan pernah lupa, perasaan ini selalu muncul di kala ia melihat betapa manisnya Fuchsia yang pipinya bersemu merah, dibandingkan Fuchsia yang selalu melemparkan buku-buku kepadanya.

Kemudian seulas senyum dari gadis itu muncul. Senyum yang... konteksnya berbeda dengan senyum sinis yang tadi diberikan padanya. Mungkin, senyum ini sama dengan senyuman yang diberikan padanya.

"Rasanya kita tidak berubah, ya?" Lian Jie berkata sambil setengah tertawa, tapi tidak ada nada mengejek dalam suaranya. Dia mengenang masa-masa yang pernah dilaluinya bersama Fuchsia ketika mereka masih kecil. "Lemparanmu kuat seperti biasanya, tapi..." mata cokelat Li Lian Jie mengarah ke deretan buku-buku di rak perpustakaan itu dan menghela nafas panjang.

"Aku tak yakin kita akan menjalani hari-hari yang sama," lanjutnya, seraya memandang Fuchsia sekali lagi. "Aku sekarang adalah seorang Exorcist. Sekarang, aku ada di sini. Tapi besok, aku mungkin akan mendapat misi dan..." rasanya berat juga melanjutkan kata-kata ini, "... aku tak tahu apa aku bisa bertemu lagi denganmu."

Kau tentunya tahu kenapa, bukan, Nona Scarlet? Exorcist adalah petarung yang melibatkan nyawanya dalam membasmi Akuma.

"Makanya, aku tidak mau kita bertengkar lagi setelah kita bisa bertemu lagi seperti ini," kata Lian Jie dengan nada santai, tiba-tiba. "Mungkin seharusnya aku katakan sejak awal, ya? Tapi kau memukulku, sih!"

Lian Jie nyengir lemah, lalu dia kembali memasang senyum lemahnya yang tadi, "Aku..."

Tidak bisa melanjutkan. Wajahnya juga langsung mengeras. Kenapa? Lian Jie bangkit berdiri. Dia... baru saja menunjukkan sisi lemahnya, tanpa sadar!
Back to top Go down
Fuchsia Scarlet

Fuchsia Scarlet


Posts : 166
Pemilik : Eri

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 13 tahun

[AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [AU]The Blossoming Ambrosia   [AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 I_icon_minitime28th January 2010, 13:21

Quote :
"Rasanya kita tidak berubah, ya? Lemparanmu kuat seperti biasanya, tapi..."

"Aku tak yakin kita akan menjalani hari-hari yang sama. Aku sekarang adalah seorang Exorcist. Sekarang, aku ada di sini. Tapi besok, aku mungkin akan mendapat misi dan... aku tak tahu apa aku bisa bertemu lagi denganmu."

Kedua iris Fuchsia tetap memandang Lian Jie, mendengar setiap kata-kata dengan seksama. Terpatri jelas di wajahnya sebuah kesedihan yang mendalam. Dia tau, 'kebahagiaan' ini memang tidak berlangsung lama. Namun, apakah salah jika gadis ini merasa tidak rela melepaskan kawannya itu sekali lagi? Anggaplag sekarang gadis itu sedang berusaha untuk jujur, dan kejujuran yang paling mendasar saat ini adalah dia kesepian.

Quote :
"Makanya, aku tidak mau kita bertengkar lagi setelah kita bisa bertemu lagi seperti ini. Mungkin seharusnya aku katakan sejak awal, ya? Tapi kau memukulku, sih!"

Fuchsia menanggapi dengan senyuman, "Habisnya, kau sendiri susah sekali kalau diajak bicara. Aku 'kan gemas!" Kata dara itu untuk mengelak kata-kata Lian Jie. Kebiasaan, namun kali ini bukan karena diselimuti oleh rasa gengsi. Bahkan kini Dia tertawa kecil.

Quote :
"Aku..."

"Ya?" Fuchsia kembali fokus menatap pemuda di hadapannya, menunggu kata-kata yang kembali mengalir. Namun yang ada justru sebaliknya, Lian Jie tidak melanjutkannya, bahkan tiba-tiba bangkit, membuat Fuchsia agak terjungkal karena terlalu dekat dengannya tadi.

"Ada apa?" Tanya Fuchsia penasarannya. Maniknya menatap Lian Jie bingung, menunjukkan sisi polosnya yang kini tidak ditutupi wajah besi.
Back to top Go down
http://www.eri-diary93@gmail.com
Li Lian Jie

Li Lian Jie


Posts : 346
Pemilik : LLJ
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Asia
Umur: 14

[AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [AU]The Blossoming Ambrosia   [AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 I_icon_minitime28th January 2010, 13:45

"Ada apa?"

Mendapat pertanyaan itu, Lian Jie pun langsung diserang kebingungan. Bukan bingung karena posisinya yang sudah berubah karena waktu, tapi ia bingung bagaimana harus menjawabnya. Kalau diingat-ingat, bukannya dari tadi dia selalu bingung untuk bertindak?

Bodohnya aku. Satu masalah selesai, masalah berikutnya nongol. Tapi...

Lian Jie berbalik lagi menghadapi Fuchsia. Dia bisa melihat raut penasaran yang dimiliki gadis itu dan Lian Jie tersenyum agak kaku kepadanya.

... di sini, ada sahabatnya. Apakah sahabat itu bagi Lian Jie? Dia sendiri tak tahu artinya.

"Tidak apa-apa kok," pemuda itu mengulurkan tangan kanannya.

Di dalam hatinya, tiba-tiba terbersit sesuatu yang hangat. Lebih hangat dari perasaan yang dimilikinya beberapa saat yang lalu. Dan kali ini, bukan kesedihan yang ganjil. Mungkin saja, ini adalah perasaan 'kelegaan' yang meluas dan merengkuh jiwanya ke dalam suatu perasaan yang lebih kuat.

Dia tidak lagi merasa sendirian. Entah mengapa. Fuchsia; entah apa yang disampaikan gadis itu pada Lian Jie, anak laki-laki itu baru kali ini merasakan keberadaan Fuchsia begitu luar biasa. Mungkin, sudah saat dia mengucapkan "selamat datang di hatiku"?

Lian Jie mengintip bulan purnama di balik jendela perpustakaan.

Malam yang... aneh, ya?






[OUT]
Back to top Go down
Fuchsia Scarlet

Fuchsia Scarlet


Posts : 166
Pemilik : Eri

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Eropa
Umur: 13 tahun

[AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [AU]The Blossoming Ambrosia   [AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 I_icon_minitime28th January 2010, 14:15

"Tidak apa-apa kok," Lagi-lagi begitu, menyelesaikan semuanya tanpa kejelasan. Dan untuk kesekian kalinya Fuchsia merajuk, walau kali ini tak ada lagi acara lemparan buku.

"Lagi-lagi begitu," Kata Fuchsia seraya menerima uluran tangan Lian Jie. Memang mengesalkan selalu saja tidak mendapat informasi secara utuh dari kawannya itu. Walau masih kesal, Fuchsia mencoba untuk menerima. Dia yakin, pemuda itu pasti akan mengatakannya. Walau, yah... untuk itu, pasti susah sekali.

Untuk malam ini saja, biarkan Fuchsia bahagia seperti ini. Melupakan rutinitasnya walau hanya sebentar.

Kembali iris cokelat itu menatap Lian Jie. Dalam jangka waktu yang tidak sebentar, Fuchsia tidak akan menatap wajah itu kembali. Jika Tuhan berkehendak, Fuchsia harap masih bisa melihatnya lagi walaupun itu terjadi bertahun-tahun ke depan.

Tuhan, kumohon. Hentikan waktu. Untuk kali ini saja...


[FIN]
Back to top Go down
http://www.eri-diary93@gmail.com
Sponsored content





[AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [AU]The Blossoming Ambrosia   [AU]The Blossoming Ambrosia - Page 2 I_icon_minitime

Back to top Go down
 
[AU]The Blossoming Ambrosia
Back to top 
Page 2 of 2Go to page : Previous  1, 2

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Black Order Archives :: Bookman's Records-
Jump to:  
Create a forum on Forumotion | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com