Time | Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880 |
|
| [PRE-EVENT] Shreizag E. Halverson & Ingressa Michelli | |
| | Author | Message |
---|
Shreizag E. Halverson Vatican Central
Posts : 580 Umur : 32 Pemilik : S.E.H. Poin RP : 20
Biodata Posisi: General Cabang: Eropa Umur: 29
| Subject: [PRE-EVENT] Shreizag E. Halverson & Ingressa Michelli 28th June 2010, 21:17 | |
| 1 February 1880 Around 7 AM, morning Staff Dormitory Timcanpi, golem perak kesayangan pria asal Norwegia ini sudah biasa mengabarkan sesuatu yang mengejutkan. Baik itu berkonotasi positif maupun negatif. Namun untuk kali ini, ia tidak bisa mendefinisikannya sebagai sesuatu yang baik, atau buruk... karena kabar ini terlalu tiba-tiba. Valentine Grand Ball yang diprakarsai oleh Chief Supervisor, Ezekiel Wright sendiri? Jangan-jangan dunia ini betulan sudah mulai gila. Hembusan napas panjang lolos dari pria berambut putih panjang itu, sementara satu tangannya memijat dahinya perlahan, agaknya merasa tidak begitu bahagia mendengar kabar ini. Tentu, karena ia bukan orang yang menyukai acara sosial... terutama ketika banyak wanita yang tidak dikenalnya hadir, ditambah lagi dengan fakta kalau pesertanya bukan dari Cabang Eropa saja. Well, kelihatannya ia harus segera menanggapi pesan itu secara serius, karena sudah banyak anggota Black Order yang bersiap-siap--antusias, pula--menyambut event spektakuler ini. Ia juga harus, terutama, General seperti dirinya diwajibkan ikut. Mau tidak mau, suka tidak suka, alias terpaksa, harus dituruti juga. Such a pain in the neck.Beranjak dari kursinya, hendak mencari orang yang akan ia ajak. Perempuan yang Shreizag kenal betul hanya tiga... dan barangkali satu di antaranya tidak masuk dalam hitungan itu. Berarti, pilihannya tinggal dua... dan ia rasa ia akan mengajak pilihan yang pertama saja, karena yang kedua, yaitu muridnya sendiri, kemungkinan besar sudah ada yang mengajak. Terlalu cepat berkesimpulan, mungkin, tapi tak jarang kesimpulannya itu benar. Maka, kaki-kakinya menuntunnya keluar dari kamarnya sendiri menuju kamar nomor 7, milik Section Leader bagian Riset. Tidak menunda-nunda, pintu kayu itu langsung diketuk beberapa kali, disusul dengan panggilan pelan darinya. "Nona Michelli," semoga yang bersangkutan ada di dalam. "Boleh saya masuk? Ada yang ingin saya bicarakan." dan semoga belum ada yang mengajak wanita itu ke Grand Ball.
Last edited by Shreizag E. Halverson on 2nd July 2010, 19:57; edited 1 time in total | |
| | | Ingressa Michelli
Posts : 77 Umur : 33 Poin RP : 20
Biodata Posisi: Section Leader Cabang: Eropa Umur: 23 tahun
| Subject: Re: [PRE-EVENT] Shreizag E. Halverson & Ingressa Michelli 29th June 2010, 16:48 | |
| Gosip sudah beredar. Ah, maaf, nukan gosip, tapi berita. Berita apa lagi yang lebih menghebohkan daripada rencana Grand Ball? Yang benar saja. Mengadakan pesta turunan Saturnalia di markas organisasi militer?
Sembari meneguk kopi paginya Ressa duduk di kursi yang berhadapan dengan meja riasnya. Ia memandangi rambutnya yang pirang dan matanya yang biru. Rambut kini adalah urusan mudah untuknya. Dengan cepat ia bisa merubah warna rambutnya menjadi warna yang ia kehendaki. Seandainya saja di masa depan ia bisa membuat alat yang bisa mengganti warna mata..
Bukan hal yang penting. Dengan Grand Ball di depan mata Ressa punya kebutuhan yang lebih mendesak: Partner. Yah, sabagai seorang lady, dia tidak perlu melakukan apa-apa sebenarnya, hanya saja.. Siapa kira-kira yang akan mengajaknya terlebih dahulu ke pesta dansa?
Ketukan di pintu. Berkali-kali. Hanya ada satu orang yang akan mengetuk kamar Ressa di jam sepagi ini. OK. mungkin dua. Mungkinkah itu...
"Nona Michelli."
Shreizag Halverson. Jendral Eropa yang sedang butuh partner.
"Boleh saya masuk? Ada yang ingin saya bicarakan."
Sesuai dugaan.
Ressa melangkah menuju pintu kamarnya, dan memutar kenopnya. Saat itulah ia tersadar kalau..
Ya Tuhan, aku masih mengenakan pakaian tidurku!!
Terlambat. Pintu terbuka, dan dengan senyum sebaik mungkin Ressa menyambut tamunya yang datang terlalu pagi.
"Ada apa?"
Pertanyaan basa-basi, sekaligus pengalih perhatian. Mudah-midahan Shrei cepat masuk sehingga tidak ada orang lain yang sempat melihat Ressa tanpa busana yang memadai. | |
| | | Shreizag E. Halverson Vatican Central
Posts : 580 Umur : 32 Pemilik : S.E.H. Poin RP : 20
Biodata Posisi: General Cabang: Eropa Umur: 29
| Subject: Re: [PRE-EVENT] Shreizag E. Halverson & Ingressa Michelli 2nd July 2010, 19:55 | |
| Tak lama pintu dibuka oleh sang pemilik kamar, Ingressa Michelli. Shrei baru saja hendak mengutarakan maksudnya, tetapi tertahan ketika melihat penampilan Ressa yang... minimal. "Mungkin akan lebih baik bila kita membicarakannya di dalam, nona." dan ia pikir Ressa juga pasti akan setuju.
Menutup pintu perlahan, berjalan ke dalam kamar yang sudah akrab dikunjunginya sejak bertahun-tahun lalu. Tetapi, kedatangannya pagi ini kemari bukanlah untuk mempercantik wanita itu dengan kelihaian tangannya... pagi ini ia datang dengan tujuan yang berbeda. Apa lagi kalau bukan soal Grand Ball yang sedang hangat dibicarakan itu.
"Anda pasti sudah mendengar berita tentang Grand Ball..." Shreizag bukan tipe orang yang suka berbasa-basi, lagipula ia rasa wanita Italia ini sudah tahu topik pembicaraan yang akan diangkatnya. Jadi, to the point saja.
Mata biru muda jernih milik Shrei menatap paras Jerman milik Section Leader tersebut, meraih satu tangannya, menggenggamnya pelan dengan miliknya yang dibalut sarung tangan hitam; Innocence yang senantiasa dipakainya. "Bila Anda tidak keberatan, saya ingin Anda menjadi pasangan saya pada acara tersebut."
Memang, Shreizag Erstad Halverson bukanlah pria yang romantis. Selain wajah datarnya yang tidak mendukung, ia bisa langsung kabur begitu berhadapan dengan wanita yang baru dikenalnya! | |
| | | Ingressa Michelli
Posts : 77 Umur : 33 Poin RP : 20
Biodata Posisi: Section Leader Cabang: Eropa Umur: 23 tahun
| Subject: Re: [PRE-EVENT] Shreizag E. Halverson & Ingressa Michelli 3rd July 2010, 17:32 | |
| "Mungkin akan lebih baik bila kita membicarakannya di dalam, nona."
Tentu saja, pikir Ressa dalam hati. Sungguh beruntung temannya yang satu ini begitu peka terhadap perasaan wanita. Atau mungkin itu hanya bentuk ke-gentle-annya saja.
Jujur saja, kalau yang mengatakan akan 'membicarakannya di dalam' adalah pria lain, mungkin Ressa tidak akan semudah itu mempersilakan mereka masuk. Tetapi, General Halverson adalah salah satu orang yang paling ia percaya di Black Order, dan rasanya sangat kecil kemungkinannya sang jendral bermaksud jahat kali ini.
Ressa membiarkan Shrei masuk dan menutup pintu di belakangnya. Dengan langkah santai ia kembali mengambil cangkir kopinya dan menenggak isinya.
"Ada perlu apa kali ini, Halverson? tanyanya. "Rasanya kita belum janjian untuk perawatan tubuhku 'kan?"
"Anda pasti sudah mendengar berita tentang Grand Ball..."
Ressa hampir tersedak kopi. Ia sudah menduga Shrei datang untuk hal itu, tapi Ressa tidak menduga bahwa semuanya aka se-langsung ini. Shrei kini menyentuh tangan Ressa dan menggenggamnya dengan tangan yang terbalut sarung hitam dingin. Ya Tuhan..
"Bila Anda tidak keberatan, saya ingin Anda menjadi pasangan saya pada acara tersebut."
Ressa memejamkan matanya sejenak. Tenang, katanya pada diri sendiri. Ressa meneguk habis sisa kopinya dan meletakkan cangkirnya.
"Selamat, Halverson," balas Ressa sambil tersenyum. "Kamu orang pertama yang mengajakku ke pesta dansa. Aku sama sekali tidak keberatan pergi bersamamu."
Ressa balas menggenggam tangan Shreidengan kencang dan menatap matanya yang sayu.
"Lagipula, tidak ada pria lain yang bisa membantuku berdandan sebelum pesta kan?" tambahnya dengan senyum nakal.
Ressa melepaskan tangannya dari genggaman Shrei dan melangkah ke dapur.
"Mau kopi?"
Last edited by Ingressa Michelli on 2nd August 2010, 06:40; edited 1 time in total (Reason for editing : Merapikan sedikit) | |
| | | Shreizag E. Halverson Vatican Central
Posts : 580 Umur : 32 Pemilik : S.E.H. Poin RP : 20
Biodata Posisi: General Cabang: Eropa Umur: 29
| Subject: Re: [PRE-EVENT] Shreizag E. Halverson & Ingressa Michelli 3rd August 2010, 00:17 | |
| Ajakannya disambut dengan persetujuan dan genggaman di tangannya yang berbalut kain hitam. Lancar tanpa kendala yang berarti--tanpa kendala, malah. Dengan keadaan yang sudah pasti ini, ia lega, tak perlu pusing-pusing mencari calon pasangan lain yang ia tidak tahu siapa.
"Lagipula, tidak ada pria lain yang bisa membantuku berdandan sebelum pesta kan?"
Tentu saja.
Shreizag tersenyum menanggapinya, seakan setuju dengan pernyataan Ressa. Ya, kalau ia tidak punya keterampilan yang satu itu, barangkali ia tidak akan berada di sini sekarang. Atau bahkan, berteman dengan sang kepala bagian riset. Ia harus bersyukur memiliki keterampilan yang tidak lazim dimiliki lelaki itu.
"Mau kopi?"
Dari dapur, Ressa membawakan satu cangkir kopi hangat untuknya, "Terima kasih." Shrei menerima cangkir kopi sambil tersenyum tipis, meniup pelan permukaannya sebelum meneguk kopi itu.
Berarti, masalahnya tinggal bagaimana caranya ia bisa menahan diri agar tahan di satu ruangan penuh wanita yang tidak dikenalnya, tanpa harus kabur di tengah acara. Adakah solusinya? Berpikir sesaat, berujung pada kenihilan. Ia sama sekali tidak punya pengalaman soal itu. Walau, sejujurnya ia sudah punya satu jalan keluar: menghindari keramaian. Memang kurang etis, tapi masih lebih baik daripada mempermalukan dirinya sendiri di depan semua peserta Grand Ball, bisa-bisa kabar bahwa 'Jenderal Shreizag Halverson alergi pada wanita' atau gosip aneh semacamnya tersebar luas. Kalau sudah begitu, ia berani bertaruh kalau keselamatannya akan semakin terancam (?).
Baik, kesampingkan itu dulu. Sekarang kembali pada topik utama nomor dua; kostum. Shrei tahu kalau Ressa memiliki banyak koleksi gaun-gaun cantik yang biasa ia kenakan bila keluar markas, tapi rasa-rasanya ia belum pernah melihat gaun formal untuk pesta di lemari wanita Italia itu. "Nona... bagaimana dengan gaun Anda?" melemparkan pertanyaan singkat dengan perubahan ekspresi yang minim, khas Shrei. Kalau Ressa memang belum siap tentang itu, tentu saja Shrei tidak keberatan membeli barang satu atau dua gaun beserta perlengkapannya untuk dipakai pada hari yang bersangkutan. Ya, karena membelikan berbagai macam barang untuk Ressa bukan hal yang aneh lagi bagi dirinya. | |
| | | Sponsored content
| Subject: Re: [PRE-EVENT] Shreizag E. Halverson & Ingressa Michelli | |
| |
| | | | [PRE-EVENT] Shreizag E. Halverson & Ingressa Michelli | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | You cannot reply to topics in this forum
| |
| |
|
|