Time | Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880 |
|
| [PRE-EVENT] Abiel Nathanieth - Vanya Muller | |
| | Author | Message |
---|
Abiel Nathanieth
Posts : 43 Pemilik : *nbla
Biodata Posisi: Finder Cabang: Afrika - Timur Tengah Umur: 22
| Subject: [PRE-EVENT] Abiel Nathanieth - Vanya Muller 30th June 2010, 22:17 | |
| Acara pesta resmi semacam ini bukan sesuatu yang membuatnya asing lagi,tentu. Waktu itu umurnya masih tepat 6 tahun ketika ayahnya mengenalkan ia dan Jean pada suatu kesempatan, dimana orang-orang berpakaian resmi dengan para wanitanya bergaun hingga semester di bawah mata kaki. Lalu seterusnya begitu. Minuman-minuman berbau khas, jamuan yang dinikmati orang sambil berdiri, lalu sedikit perjanjian antar rekanan kerja untuk menjodohkan masing-masing anak mereka di masa depan—masa lalu, rite? Dibilang ia ingat sepenuhnya rasanya juga tidak, sementara jika ditanya mengenai sedikit kenangannya… Mungkin ada. Jika yang dimaksudkan kepadanya memang benar-benar ‘sedikit’ itu.
“Punya rencana untuk menghabiskan malam Valentine juga, Vanya?”
Tanyanya. Sekedar iseng.
Merujuk kepada apa yang ia lihat di sebuah papan pengumuman, pada pagi hari 27 Januari tersebut. Dan juga sepantasnya telah disaksikan segenap staff Timur Tengah lainnya. Dibesar-besarkan, acara seperti itu menurutnya. Apalagi hanya untuk sekadar perayaan—valentine? Ha. Sungguh. Diselenggarakan di sentral, berarti bisa dijamin akan suasana kehingar bingaran yang bisa ditemui di sana. Padahal meskipun untuk urusan tugas biasa saja mereka jarang-jarang bisa dapat kesempatan lintas benua dengan pesawat begitu.
Langkahnya diteruskan, menyusur lorong—mengikut jam makan siang berikutnya. Diarahkan pandangannya sekali lagi, ke arah sosok gadis bermata biru yang tak lagi asing di sisinya. Tidak asing, orang itu sudah sering menemaninya ke segmen resmi tersebut kan? Terakhir kali… Sejak sepuluh tahun yang lalu. Ah iya.
| |
| | | Vanya Muller
Posts : 58 Pemilik : masamune11
Biodata Posisi: Finder Cabang: Afrika - Timur Tengah Umur: 23 tahun
| Subject: Re: [PRE-EVENT] Abiel Nathanieth - Vanya Muller 30th June 2010, 22:44 | |
| Pesta.
Kapan terakhir kalinya ia pergi ke acara besar macam itu? Setahun yang lalu? Dua tahun yang lalu? Lima tahun lalu? Yang jelas, pesta terakhir yang pernah ia lalui adalah bersama dengan mendiang pacarnya--sebuah pesta yang berakhir dengan dirinya ditarik-tarik oleh Leon untuk kabur dari tempat, demi sebuah acara dansa yang lebih sunyi. Toh, dansa masih bisa dilakukan tanpa hingar-bingar dan glamor daripada puluhan pasangan di rumah besar Konigswalde.
...berarti, sudah... berapa lama? Lima tahunkah?
“Punya rencana untuk menghabiskan malam Valentine juga, Vanya?”
Hari itu sepertinya hendak terulang kembali, dengan orang yang menyerupai Leon dari berbagai sudut--minus suaranya. Langkah kakinya, postur tubuhnya, detil wajahnya, hingga warna biru yang menempel pada rongga mata--semuanya menyerupai Leon. Figur yang seakan kembali dari kematian untuk menghantuina, seumur hidup.
Entah itu berkah atau mimpi buruk.
Kakinya berhenti melangkah, diam di tempat setelah si pemuda memutuskan untuk angkat suara. Rencana? Tidak, sebenarnya ia tidak punya rencana. Agendanya kosong, malah. Mata biru miliknya menatap lantai di bawah, perlahan menaikkan arah pandangan agar matanya sendiri bisa bertemu dengan mata Abiel. Sorot mata ketidakpastian--apakah jawabannya hanya akan membawa masalah lebih banyak, atau...
"...Tidak, aku belum ada rencana."
Kata-katanya tegas, meskipun tidak terlalu terdengar meyakinkan. Senyum mulus menempel pada bibirnya, setidaknya menutupi rasa tidak nyaman yang mulai menginvasi pikirannya. Apa tindakan Abiel sekarang? Vanya tidak berani untuk tahu. | |
| | | Abiel Nathanieth
Posts : 43 Pemilik : *nbla
Biodata Posisi: Finder Cabang: Afrika - Timur Tengah Umur: 22
| Subject: Re: [PRE-EVENT] Abiel Nathanieth - Vanya Muller 1st July 2010, 17:21 | |
| "Oh?"
Membuka pintu kantin, bukan berarti akhir dari pembicaraan mereka. Abiel sedang kebetulan berminat untuk meneruskan pembicaraan mereka. Menarik, padahal selama ini bukanlah pusat atensinya untuk melakukan kegiatan yang demikian. Melanjutkan percakapan dinamis termasuk salah satu antibakatnya. Vanya saja sudah diakuinya lebih mahir dalam melakukan itu, menurutnya. Tidak banyak bicara bukan berarti ukuran pandai-tidaknya seseorang dalam melakukan seni berbicara.
"Benar tidak ada rencana?"
Inginnya mengangguk, mengingat Abiel juga telah memahaminya dengan tepat. Tapi tidak berani meneruskannya; mengingat kata-kata 'single' pasti amat menyedihkan untuk bisa didengar oleh kaum perempuan terutama yang seusianya. Bukannya melebih-lebihkan. Hanya kebetuan dia sudah tahu pasti; ingat waktu Jean risau tak kunjung menikah--padahal yang perlu dilakukannya hanya menunggu calon suaminya datang melamarnya. Mengingat Jean saja begitu, Vanya pasti juga tidak akan jauh beda kan?
...Ah ya, dia tidak sedang mengeneralisasikan mereka lagi. Ingatkan janjinya akan itu.
"Kau mau makan apa? Biar kuambilkan," ujarnya sambil beringsut sedikit. Separuh memerintahkan Vanya dengan gestur tanpa suara untuk mengambil sepasang kursi kosong yang tersedia di meja sudut seberang. | |
| | | Vanya Muller
Posts : 58 Pemilik : masamune11
Biodata Posisi: Finder Cabang: Afrika - Timur Tengah Umur: 23 tahun
| Subject: Re: [PRE-EVENT] Abiel Nathanieth - Vanya Muller 12th July 2010, 22:45 | |
| Sebuah anggukan kecil. Pemuda yang mirip dengan mantan kekasihnya itu menanyakan pertanyaan macam itu untuk kedua kalinya--sebuah konfirmasi halus yang tidak jauh dari apa yang ia tanyakan sebelumnya. Memangnya ada apa lagi dengan Abiel? Terakhir kali ia cek, si pemuda dengan jelas menangkap maksud Vanya, ya?
Tangannya menyentuh meja terdekat, belum bermaksud untuk duduk--setidaknya sebelum Abiel juga ikut duduk. Lagipula, meja yang ia sentuh--paling dekat dengannya--bisa dikatakan... lumayan ramai. Bukan tipe meja yang ingin ia tempati saat itu juga. Dan juga, gadis ini belum mengambil poprsi makanannya juga--
"Kau mau makan apa? Biar kuambilkan,"
Mata birunya menyipit, menatap Abiel yang memberikan penawaran sepihak. Sepihak, karena mana mungkin si gadis menerima Abiel mengambil makanannya dan membawanya ke meja? Eh, tunggu, mereka bahkan belum memilih meja. Dilanjutkan dengan kata-kata si pemuda, Abiel memberikan sinyal kepada Vanya, tepat ke arah dua kursi kosong yang saling berseberangan, ditengahi dengan sebuah meja.
Untuk pasangan, mungkin?
...
"Tidak perlu. Aku bisa mengambilnya sendiri," adalah jawaban yang keluar dari mulutnya sebelum menyunggingkan sebuah senyum ramah, kemudian perlahan beranjak untuk mengambil makanannya. "Sekalian membicarakan--"
Terdiam sebentar. Apa yang ingin ia bicarakan?
"--memangnya kau ada acara?" Alis hitam naik. Senyum ramah tersebut masih menempel pada bibirnya, belum menjadi sengiran; tidak, gadis ini tidak mau berharap terlalu banyak. Bisa jadi, Abiel hanya menanyakannya. Mana mungkin ia mengajaknya untuk melakukan sesuatu... bukan? | |
| | | Abiel Nathanieth
Posts : 43 Pemilik : *nbla
Biodata Posisi: Finder Cabang: Afrika - Timur Tengah Umur: 22
| Subject: Re: [PRE-EVENT] Abiel Nathanieth - Vanya Muller 15th July 2010, 20:55 | |
| Kalau barusan ada yang tanya kenapa si pemuda berdarah Yunani tersebut gencar sekali tanya-tanya, maka jawabannya—hanya iseng. Benar.
Mengangguk lagi, memberi respon singkat atas kesanggupan sang rekan kerja untuk mengambil makanannya sendiri—toh hari biasanya juga begitu; mereka bekerja masing-masing dan memenuhi kebutuhan masing-masing pula. Abiel pun turut sadar diri bahwa begitulah yang akan didapatkannya sebagai respon, sehingga tidak menuntut jawaban lebih lagi; kebetulan mood-nya sedang cukup baik untuk bisa berbasa-basi. Lagipula hal itu bukan sesuatu yang biasa dilakukan dengan Jean biasanya; kakaknya itu tak seberapa suka obrolan panjang tanpa inti.
Dan mood baik kali ini tak ada hubungannya dengan valentine, ia kira?
Valentine bukan hari besar, tak ada hubungannya dengan agama—maka baginya tetap saja heran karena tanggal 2 digit di awal tahun tersebut termasuk hari yang diperingati secara besar-besaran oleh banyak umat manusia di sini. Banyak peminatnya, ia sangka, kalau tidak begitu acaranya tidak akan diselenggarakan sebagai event mewah yang melibatkan ratusan orang dari 4 cabang dalam 1 tempat—yang benar saja. Dan seandainya Abiel masuk dan menyatakan terang-terangan sebagai salah satu bagian dari orang yang tidak berminat akan itu, mungkin akan menimbulkan kekecewaan mereka. Yang khawatir bahwa jumlah orang-orang yang tidak berminat itu akan semakin lebih besar dibandingkan yang berminat—tidak, rasanya sulit. Hng.
"Aku tidak." Memang biasanya tidak ada—tuturnya, menyunggingkan satu senyum tipis lagi. Pemuda itu tak berminat dengan valentine—tak sebesar minatnya pada black jack ataupun speed—tapi memangnya ia harus menyukainya kalau berminat ingin pergi? "Kalau aku mengajakmu untuk pergi sama-sama ke sana; keberatan tidak?"
Mengajukan permintaan secara bertele-tele bukan sifatnya, well?
Anggaplah ini sebagai salah satu caranya untuk bisa berpulang lagi ke tanah Eropanya—dan salahkan sistem yang mengharuskan setiap tamunya untuk membawa pasangan (or... Else?). | |
| | | Vanya Muller
Posts : 58 Pemilik : masamune11
Biodata Posisi: Finder Cabang: Afrika - Timur Tengah Umur: 23 tahun
| Subject: Re: [PRE-EVENT] Abiel Nathanieth - Vanya Muller 18th July 2010, 02:49 | |
| "Kalau aku mengajakmu untuk pergi sama-sama ke sana; keberatan tidak?"
Vanya Muller tengah membereskan apa yang menjadi makanannya--kentang giling, ikan yang dibakar, sayur-mayur rebus yang menjadi makan siangnya kali ini--di atas tray miliknya. Beberapa di antaranya memang hendak jatuh dari tempat, dan Vanya dengan sangat terpaksa harus membereskan makanannya sambil berdiri. Jadi, maafkan dirinya bila ia salah-salah mendengar. Abiel tadi memintanya untuk apa? Pergi jalan-jalan? Ke mana--
--detik selanjutnya, mata biru tersebut berkedip beberapa kali. Pada saat itu juga, ia sadar bahwa si pemuda telah memintanya untuk pergi jalan-jalan, lagi, ke tempat di luar supervisi cabang Asia. Kepala berambut hitam itu menoleh perlahan. dan tangannya buru-buru menaruh makanannya di atas meja. Sepasang mata biru itu membesar, sementara otaknya kembali bekerja, kini dengan kecepatan lebih daripada sebelumnya.
Apa ia tidak salah dengar? Abiel mengajaknya pergi ke pesta itu?
Vanya harus mengakui satu hal--Abiel setidaknya berbeda dengan Leon. Leon masih bisa ia tebak perangainya. Abiel? Ia bahkan tidak menyangka kata-kata ajakan macam itu bisa keluar dari mulut itu.
"E-ehm... Sebenarnya..."
Dan demi Tuhan, mengapa pipinya memerah begini? Lalu, siapa yang mengecilkan volume suara latar belakang di dalam pikirannya? Apa yang bisa ia dengar adalah keheningan--pikirannya semata--atau justru rasa berisik karena tidak sempat memperkirakan kejadian macam ini terjadi.
Ah, Vanya kebingungan. Lihat saja dari bagaimana tangannya segera menyatu, jari-jarinya menggenggam pelan masing-masing buku--usaha penenangan diri. Mata biru itu menghindari tatapan Abiel, sesekali melirik si pemuda itu sekali, sebelum akhirnya menghindar lagi.
This. Is. Awkward.
"...tidak keberatan."
Cukup satu frase, dan si gadis segera duduk di tempat, berharap dunia segera menelannya begitu saja. Kata-kata itu keluar begitu saja, seakan ia tengah berbicara dengan sebuah delusi yang kembali hidup. Mengapa ia tidak menolak, itu di luar kemauannya.
Apa yang sebenarnya ia cari pada Abiel sekarang? Sejauh apapun ia mencari pada Abiel, selalu ada bukti-bukti kecil yang menyatakan bahwa Abiel bukan Leon. Percuma mencarinya, semirip apapun mereka.
Apa yang ia cari?
"...Kau... tidak makan?"
Mungkin jawabannya bisa ia temukan dalam pesta besar ini. | |
| | | Sponsored content
| Subject: Re: [PRE-EVENT] Abiel Nathanieth - Vanya Muller | |
| |
| | | | [PRE-EVENT] Abiel Nathanieth - Vanya Muller | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | You cannot reply to topics in this forum
| |
| |
|
|