[PRE-EVENT] Keith Warringstate-Nellie Barker

Valentine Grand Ball.

Tentu saja Keith terkejut mendengar pengumuman tentang acara tersebut, terutama ketika ia mendengar bahwa hal itu diprakasai oleh Ezekiel Wright. Tetapi daripada memikirkan rahasia di balik Grand Ball tersebut, ia lebih tertarik mengenai kunjungannya ke Eropa. Selain itu, ia juga lebih tertarik mengenai Grand Ball itu sendiri. Selama ini, Keith belum pernah mengikuti pesta dansa, ia hanya pernah membacanya di buku dan menurut buku tersebut hal itu tampak sangat menyenangkan.

Mengingat hal yang telah ia baca tentu saja Keith akan menghadirinya, terutama kehadirannya adalah perintah langsung dari Ezekiel Wright, hanya saja ada satu permasalahan. Siapakah yang akan ia ajak ke Grand Ball tersebut?

Keith belum mengenal dengan baik staf-staf yang berada di cabang Amerika. Ia memang pernah bertemu dan berkenalan dengan beberapa staf, tetapi tentu saja hal itu belum cukup untuk membuat Keith menentukan siapakah yang akan ia ajak dan tentu saja hal tersebut mungkin akan membuat ajakan Keith sulit diterima.

Salah satu staff yang ia kenal adalah Nellie Barker dan entah kenapa Keith tertarik dengan wanita tersebut. Mungkin saja karena wanita aura yang menarik atau mungkin karena Nellie memiliki penampilan yang menarik bagi Keith. Bagi Keith hal itu bukanlah masalah yang harus dipikirkan. Ia lebih memikirkan bagaimana cara mengajak salah seorang dari Staf Riset tersebut untuk pergi ke pesta dansa dengan dirinya.

Sekarang Keith hanya berjalan ke arah Laboratorium Riset, ia hanya berharap kata-kata yang tepat bisa keluar pada saatnya.

Entah apa yang merasuki Supervisor Markas Cabang Amerika Utara-Selatan yang belakangan ini mengurangi anggaran riset markas cabangnya. Untuk berhemat, kabarnya, akan tetapi Nellie tidak pernah berpikir anggaran riset yang selama ini hanya berada di bawah anggaran pengelolaan rumah tangga akan berkurang cukup drastis seperti ini - apalagi dengan jam kerja yang tidak berkurang. Mungkin dia perlu menanyakannya, akan tetapi kesulitan sehari cukuplah untuk sehari. Setelah membereskan kertas-kertas yang tadi berserakan di atas mejanya, Nellie yang hendak beristirahat sejenak itu lalu mengambil cangkir kopinya dan melihat kalau cairan hitam berkafein itu telah hampir habis; bahkan wanita Salem itu dapat melihat ampasnya ketika dia menggoyangkan cangkir itu.

Menghela nafas pelan sambil berpikir untuk mengisi ulang kopinya, Nellie pun menatap rekan-rekannya dan menawarkan, "ada yang mau titip kopi?". Tawaran itu disambut baik oleh beberapa rekannya, dan dengan cepat Nellie menghafalkan pesanan rekan-rekannya sebelum mengatakan, "baiklah, tunggu sebentar," dan berbalik menuju pintu keluar dengan cangkirnya di tangan.

Tak disangkanya, Nellie bertemu dengan Jenderal Warringstate ketika dia hampir sampai di meja kecil tempat beberapa teko kopi diletakkan. Setelah tersenyum kepada sang Jenderal berambut hitam, Nellie pun meletakkan cangkirnya di atas meja dan mengambil beberapa cangkir lagi dengan gesit. Setelah meletakkan cangkir-cangkir tersebut (tak terkecuali cangkirnya) di atas nampan kecil, Nellie menoleh kepada sang Jenderal berambut hitam dan kembali tersenyum. Tidakkah sang Jenderal cukup diam kali ini?

"Tumben ada Jenderal di daerah ini," Nellie angkat bicara sambil bersandar kepada meja kecil tadi. "Ada yang menarik perhatian Anda, Jenderal?" tanya Nellie lagi.

Keith memang ingin berbicara dengan Nellie, tapi Keith tidak menyangka bahwa dirinya akan bertemu dengan wanita tersebut lebih cepat daripada prakiraannya. Keith melihat wanita tersebut tersenyum kepadanya, tapi Keith saat itu cukup terkejut sehingga hanya bisa diam saja melihat wanita tersebut.

Selama ini, Keith memang tidak pernah kesulitan berbicara dengan wanita tetapi biasanya Keith hanya berbicara tentang pekerjaan saja. Tentu saja Keith tidak pernah memikirkan untuk mencari tahu bagaimana cara untuk mengajak seorang wanita untuk pergi ke pesta dansa.

"Tumben ada Jenderal di daerah ini."

Keith agak terkejuk ketika Nellie mengajaknya bicara. Yah, tapi cepat atau lambat Keith harus berbicara dengannya. Keith memang akan membalas sapaan Nellie , tetapi sapaan lain sudah terucapkan oleh wanita tersebut.

"Ada yang menarik perhatian Anda, Jenderal?"

Keith menarik nafas dan berusaha berkonsentrasi sehingga apa yang ia pikirkan bisa ia ucapkan. “Nona Barker, kebetulan sekali saya memang ingin berbicara dengan Anda.” Memang bukan kebetulan Keith berada di sana tetapi entah kenapa kata-kata tersebut yang terucap. “Saya ingin mengajak Anda pergi ke Valentine Grand Ball.” Keith menghela nafas. Kata-kata yang terucapkan olehnya memang cukup baik meskipun tidak sebaik dengan apa yang telah dipikirkannya.

Nampaknya Nellie telah mengejutkan Jenderal Warringstate dengan tiba-tiba muncul dari laboratorium dan langsung menyapa sang Jenderal, dan karena itulah si staf Riset membiarkan sang Jenderal termenung sejenak untuk menenangkan diri. Lagipula, Nellie juga punya titipan kolega-koleganya, kan? Dengan gesit wanita Salem itu mengambil teko dan menuangkan cairan kental berwarna gelap nyaris hitam ke dalam empat buah cangkir.

'Smith 5 sendok, Reginald 1 sendok, Johnson tanpa gula,' Nellie mengulang pesanan kolega-koleganya sambil membuka toples gula dan memasukkan beberapa sendok gula sesuai pesanan. Khusus untuk cangkirnya sendiri, Nellie hanya akan memasukkan sesendok gula; mungkin kebiasaan, karena bahkan dalam membuat kue, Nellie tidak begitu sering menggunakan banyak gula. Baginya, selain manis, kegurihan kue juga merupakan faktor yang cukup penting.

Akan tetapi gerakan tangan Nellie berhenti di udara ketika wanita Salem yang hendak memasukkan sesendok gula ke dalam cangkirnya itu mendengar kalimat Jenderal Warringstate di sebelahnya. Alisnya bertaut sejenak sebelum kembali rileks ketika Nellie yang wajahnya telah tak sarat ekspresi berbalik menghadap sang Jenderal. Jarang-jarang ada seorang Jenderal yang ingin berbicara dengan seorang staf internal yang notabene-nya berada di tingkat terendah hierarki di Black Order, kan? Apapun itu, kemungkinan besar itu cukup penting.

"Ya, Jenderal?" tanya Nellie ketika sang Jenderal selesai berbicara. Sengaja menjaga nada bicaranya datar supaya dia tidak menyinggung perasaan sang Jenderal.

"Saya ingin mengajak Anda pergi ke Valentine Grand Ball."

Untuk sesaat, harus diakui, Nellie cukup terkejut ketika mendengar jawaban sang Jenderal. Memang baru-baru ini dikabarkan akan diadakan pesta dansa di Markas Pusat, dan semua orang yang sudah cukup umur sangat direkomendasikan ikut. Entah bagaimana Nellie bisa melupakannya sehingga dia sempat berprasangka atau gede rasa sebelumnya, dan wanita Salem itu tertawa kecil sehingga tanpa sadar dia menumpahkan gula di atas sendok teh tadi ke atas meja logam sebelum menggigit bibir bawahnya untuk berhenti supaya sang Jenderal tidak tersinggung.

"Tentu saja, Jenderal. Saya juga belum berpikir untuk mengajak siapa-siapa. Ngomong-ngomong, bolehkah saya tahu mengapa Anda memilih saya?" selidik Nellie sambil tersenyum kecil dan memasukkan sesendok gula ke dalam cangkirnya. Mungkin dia akan membereskan butir-butir pemanis yang tumpah tadi setelah sang Jenderal menjawabnya.

‘Mungkin ini ide buruk.’ Kata-kata tersebut terlintas berulang-kali di pikiran Keith. Tentu saja ini adalah ide buruk seorang Jenderal mengajak seorang staff untuk pergi ke pesta dansa, apalagi hubungan mereka tidak terlalu dekat. Tapi kata-kata sudah terlanjur keluar dan tidak mungkin Keith dapat menariknya kembali.

‘Ya, ini benar-benar ide yang sangat buruk.’ Pikiran itu terlintas begitu Keith mendengar suara tertawa kecil dan suara butiran gula terjatuh. Ini jelas situasi yang sulit untuk seorang Jenderal seperti Keith. Selama bertugas Keith belum pernah terjebak daripada pada situasi yang lebih sulit dari ini, bahkan gerombolan Akuma saja lebih mudah untuk dikalahkan daripada memikirkan cara untuk keluar dari situasi ini. Tidak mungkin kan Keith pergi begitu saja setelah memarahi wanita tersebut karena menertawainya. Tapi mengalihkan pembicaraan lalu pergi mungkin bukanlah ide yang buruk.

"Tentu saja, Jenderal. Saya juga belum berpikir untuk mengajak siapa-siapa.”

Keith terkejut. Ia tidak menyangka bahwa ajakannya akan di terima setelah semua kejadian tersebut. Keith merasa lega, ‘Well, setidaknya ini semua berakhir dengan baik,’ pikir Keith sambil tersenyum, ‘mungkin lain kali dengan surat akan berlangsung lebih baik.’

“Ngomong-ngomong, bolehkah saya tahu mengapa Anda memilih saya?"

‘Uh oh, ini semua belum berakhir dan tampaknya keberuntunganku sudah mulai habis.’ Keith sama sekali tidak tahu kenapa ia memilih Nellie. Keith hanya memikirkan bagaimana caranya untuk mengajak Nellie ke pesta dansa, Keith tidak pernah memikirkan kenapa ia tertarik untuk mengajak wanita tersebut ke pesta dansa. ‘Cepat pikirkan! Cepat!’ Keith panik dan bagi Keith saat itu terasa seperti berhadapan dengan gerombolan Akuma level tiga. ’Sudahlah jawab saja dengan spontan.’

“Yaah… Mungkin karena Anda tampak menarik.” Setelah kata-kata tersebut keluar, Keith baru menyadari jawabnya terdengar sangat bodoh, muka Keith memerah. Ini saat yang baik bagi Keith untuk segera pergi dan mengakhiri kejadian yang sangat melelahkan ini.

“Tampaknya Anda sedang sibuk. Sebaiknya saya pergi dulu dan terima kasih telah menerima ajakan saya.”

Keith segera meninggalkan tempat itu dan berjalan menuju kamarnya. 'Setidaknya kejadian ini telah berakhir, though I wouldn't say it was nicely done.' Pikir Keith sambil mengingat segala hal yang telah terjadi.