OOC: rep terakhir dari LJ @Shifu, kalau ingin ditamatkan, bilang sama saya. Nanti saya edit post ini dengan menambahkan [FIN]
@Glace, sama-sama ^w^d
"Terima kasih General..."
Lian Jie mengerling pemuda yang sudah babak belur di sampingnya itu. Cih, kenapa dia harus mengingatkan Lian Jie dengan kata-kata yang paling anti dia ucapkan pada siapapun, kecuali seseorang yang mampu mempengaruhi hatinya dengan keseluruhan yang luar biasa. Ketika ia mulai melangkah, uwoh tulang iganya langsung berkeretak di dadanya, membuat Lian Jie langsung oleng. Untungnya, kaki kokoh yang sudah terlatih sejak tiga tahun lalu ini masih mampu menopang tubuhnya. Namun secara otomatis, kedua tangannya melepaskan lengan kedua pria besar yang mengapit dirinya itu dan berganti memeluk dirinya sendiri.
Adududududududuh... Sakitnya ternyata gagal ditahannya. Lian Jie ingin bisa mengambil beberapa nafas panjang, tapi setiap kali menghela nafas terlalu banyak, ada rasa ngilu di tulang iganya yang memblokir setiap nafasnya. Tiga tahun penempaan sebagai Exorcist ternyata belum cukup baginya untuk belajar menahan rasa sakit. Yah, walaupun dia sadar betul, dia tak akan berkembang menjadi sesosok manusia super tanpa rasa sakit. Itu sangat jelas tidak mungkin, kan?
"Jangan memanjakanku seperti itu, aku ini masih kuat, dasar."
Bocah lelaki itu berpaling ke arah yang tak bisa dilihat oleh gurunya dan menggumam lirih, "Dasar pembohong."
"Kalian perlu istirahat. Kalau sesuatu terjadi pada kalian itu berarti menjadi tanggung jawabku."
Baiklah, untuk kalimat terakhir ini Lian Jie tidak akan membantah walau ada reaksi penolakan di dalam hati kecilnya yang egois. Memang, dia butuh istirahat. Dia ingin tidur ;__;
"Nah... setelah ini tidurlah dan jangan lupa untuk mengompres luka luar kalian."
Tidak usah disuruh pun Lian Jie akan melakukannya. Tapi untuk hal terakhir yang dikatakan sang guru tentang mengompres luka, pastinya tak akan dilakukan oleh Lian Jie. Sudah menjadi kebiasaannya semenjak tiga tahun yang lalu: berlatih hingga babak belur dan berakhir diseret-seret ke Infirmary oleh staf dan tidur sampai dua atau tiga hari tanpa memperhatikan dirinya sendiri.
Haha, Lian Jie tertawa menghina kelakuannya sendiri itu. Bodoh benar.
Tapi sebelum itu, dia perlu melakukan satu hal terakhir yang dipandangnya sebagai formalitas saja yang harus dilakukannya. Di tengah kesulitan bernafas, dia menunduk sedikit dan berkata, "Terima kasih atas bimbingannya."
[OUT, lemes]