Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [ASIA] Battle Royale

Go down 
+2
Blanka Ormondi Demetros
Tek Xiao Ling
6 posters
Go to page : Previous  1, 2
AuthorMessage
Io Sobillatore

Io Sobillatore


Posts : 23

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Asia
Umur: 17 y.o.

[ASIA] Battle Royale - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [ASIA] Battle Royale   [ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitime4th December 2009, 20:29

Ngebet duluan kau mentang-mentang sekali tidak kena serangan, eh?

Kedua tangannya masih merasakan putaran Petit Ouragan, samar tapi saraf di balik kulitnya yakin bahwa ia mengenai seorang atau dua orang. Yang akan ia lakukan, mempertahankan putaran kapaknya agar tidak ada serangan yang datang ke arahnya. Sekali dayung, dua pulau terlampaui, ia bertahan, orang lain terkena serangannya. Kecuali ada yang nekat.

Iya, si tante.

‘TRANG!’

Bunyi logam beradu. Kepalanya terangkat ke atas, di mana 10 spike terlontar—terlempar—ke tanah di sekitarnya akibat beradu dengan tornadonya. Lega, secara tidak sadar putarannya melambat, melenyapkan tornado kecilnya tadi. Dan sekarang tidak ada yang melindunginya, sama sekali kecuali jika Io cukup cepat untuk mengangkat Innocence-nya yang memang cukup besar sebagai pelindungnya.

‘Jleb!’

Suara kecil jernih itu terulang sampai 5 kali, disusul dengan tetesan cairan merah dari paha dan bahu bagian atasnya. Ekspresi kaget melandanya, mendapati dua buah spike di bahu kanan dan kiri tertancap dengan posisi vertikal, serta dua pada paha kiri dan satu pada paha kanan. Hanya sekitar 15 senti, kecil tapi mengerikan. Kau kira lebih nyeri mana, tertusuk jarum atau pisau? Pilih saja yang permukaannya lebih kecil.

Perlahan, mencabut semua pike itu, sangat perlahan. Tangannya gemetar karena dua alasan; sakit dan marah. Gigi bergeretak, bola mata hitamnya memandang marah wanita itu—Blanka—yang sepertinya siap melancarkan serangannya kembali. Kembali mendongak ke atas dan menemukan awan kehitaman di atas mereka. Sesuatu yang tidak mungkin terjadi mengingat cuaca masih cerah saat mereka memulai latihan mematikan ini.

Dan benarlah itu bukan awan normal. Tubuhnya tidak dapat bergerak bebas karena luka di kedua kaki yang mengurangi mobilitasnya secara drastis, tapi paling tidak dapat menghindari serangan pada titik yang fatal. Menggores dahi kirinya, sedikit, memperlihatkan darah yang mengucur dari kepalanya. This is the worst.

Belum sempat ia bergerak--maju satu sentipun tidak—kabut tebal menyelimuti area latihan, menghalangi pandangannya. Tangan kanan menggenggam erat rantai Innocence-nya, siapa tahu ada serangan mendadak dalam jumlah besar dan ia akan punya waktu untuk mempersiapkan diri.

Sayangnya yang datang tidak berjumlah besar. Tubuh kecil dengan cepat tampak ‘berputar’ dalam kabut. Io tidak menangkap apa yang dilakukan si kepala rumput laut—yang ia kenali sebagai sumber suara—ketika ia merasakan seragam Exorcist-nya kembali basah. Rasa perih perlahan muncul di sepanjang abdomennya, sebuah luka goresan melintang dari perut kanan hingga kiri. Tidak terlalu dalam—kalau dalam ia pasti mati sekarang—tapi cukup untuk membuatnya jatuh di atas lutut. Gemetar, menahan sakit yang menjalar.

Melihat bercak darah pada telapak tangan yang baru menahan darah pada perutnya. Perlahan, megumpulkan tenaga untuk berdiri, kembali mata hitamnya mendelik marah. “Dasar brengsek!” Diangkatnya Albatross yang ringan—untuknya—dan menghantamkannya ke tanah, keras. Otomatis menciptakan retakan pada lantai ruang latihan, tanah terbelah dalam kedalaman 5 meter. Ia bahkan tidak yakin apa ada orang yang terkena serangannya tadi. Sekalilagi Albatross terangkat—dengan sekuat tenaga yang tersisa—menghantamkannya lagi ke tanah, menutup lubang yang tadinya menganga. Mengubur orang yang terperangkap di dalamnya.

Masalahnya, ia tidak tahu serangannya kena atau tidak.

(Ayunan pertama)
This dice is not existing.
(Ayunan kedua –terkubur-)
This dice is not existing.




Urutan dadu: Blanka, Xiao Ling, Li Jian Jie, Glace, Eun Su


Last edited by Io Sobillatore on 5th December 2009, 15:50; edited 2 times in total
Back to top Go down
Song Eun Su

Song Eun Su


Posts : 103
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Asia
Umur: 16

[ASIA] Battle Royale - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [ASIA] Battle Royale   [ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitime5th December 2009, 09:13

Eun Su mendapati bagian lengan kanannya tersayat oleh serangan dari exorcist pria satunya lagi--Io Sobillatore, kalau tidak salah? Serangan menggunakan kapak itu cukup dahsyat, mangakibatkan luka pada Song Eun Su dan Tek Xiao Ling. Kemudian entah kenapa, Xiao Ling malah memintanya untuk melindunginya sebentar. Wajah tanpa ekspresi milik pemuda asal Korea itu merespon, alisnya terangkat sedikit. Sejak tadi General itu diserang terus-menerus oleh exorcist-exorcist lainnya, seperti tak kenal ampun.

Tak terasa seonggok duri-duri yang berasal dari Innocence milik si wanita melesat ke arahnya dan Xiao Ling yang berada di belakangnya. Dengan sedikit gerakan, Eun Su menghindari serangan memeatikan itu. Tidak-tidak, ia tidak boleh terkena serangan lagi, kalau tidak bisa-bisa ia tumbang di tengah-tengah latihan.

Nasib yang tak sama rupanya mengenai wanita lainnya yang berlindung di belakang punggungnya itu. Duri-duri itu kena telak. Sial! Eun Su tidak bisa melindunginya, bahkan ia berada tepat di belakang tubuhnya.

"Xiao Ling-nim!" serunya cemas melihat General wanita itu dengan luka-luka di tubuhnya.

Tunggu, semua ini belum selesai. Virchow seolah tak mau melewatkan kesempatan emas ini, ia langsung membuat kabut. Kekuatan Innocencenya, eh? hal ini gawat, Eun Su jadi tak bisa melihat serangan apa yang akan dilancarkannya, atau Io, atau wanita satunya itu. Seolah-oleh dejavu, pisau dengan cepat menyerampet pipi kana pemuda berambut hitam itu. Beruntung sekali dirinya, serangan-serangan rekan-rekannya itu tidak berhasil mengenai dirinya. Padahal ia tak punya kemampuan menghindar yang terlalu bagus. Mungkin Tuhan sedang berada di pihaknya hari ini.

DUAR!!

Masih belum selesai juga? Aigo... Mereka ini hebat sekali, tak kenal rasa lelah. Serangan kali ini dilancarkan Io, menghantam tanah di arena pertarungan yang biadab itu. Untung jarak Io dan Eun Su saat itu tak terlalu dekat, sehingga serangan dahsyat itu meleset...begitu juga dengan serangan selanjutnya.

"Jeojuhada!" umpatnya perlahan.

Sekarang saatnya ia membalas. Tentu saja pemuda itu tak boleh diam saja saat di serang, atau dia bisa mati.

두 번째 노래, 달빛의 비극


Lagu mengalun indah dari kecapi tradisional Korea itu, kali ini mempresentasikan tragedi pada saat bulan memancarkan sinarnya dengan lembut. Lagu dengan tempo cepat itu dapat menyiksa batin seseorang dengan cara menghipnotis mereka dan menyiksa mereka di dalam bayangan mereka sendiri. Luka-luka lahiriah memang tidak muncul, namun rasa sakitnya tetap terasa di pikiran mereka. Tunggu, lagu ini tidak ia arahkan kepada Xiao Ling, yang entah bagaimana keadaannya saat ini. Eun Su tidak tega melukainya sekali lagi...

This dice is not existing.



Urutan : Io, Glace, Lian Jie, Blanka
두 번째 노래, 달빛의 비극 = du beonjjae nolae, dalbiche bigeuk (Second Song, Moonlit Tragedy)
Back to top Go down
Blanka Ormondi Demetros

Blanka Ormondi Demetros


Posts : 116
Umur : 34

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Asia
Umur: 23 tahun

[ASIA] Battle Royale - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [ASIA] Battle Royale   [ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitime5th December 2009, 18:10

Menghitung detik demi detik di tengah keributan itu terasa begitu lama, Blanka hanya memperhatikan polah para Exorcist yang gelagapan karena serangannya barusan dengan wajah lurus tanpa ekspresi.

Tampaknya juga target wanita Hungaria itu bertambah satu. Seorang Exorcist muda dengan innocence tipe parasit berwarna gelap yang mencuat dari punggung bocah itu. Keberadaan Blanka di tanah Asia ini pun belum begitu lama sehingga ia tidak familiar dengan kekuatan masing-masing exorcist tersebut. Dan mungkin ini kesempatan yang baik untuk merekam semua kemampuan itu dalam otaknya.

Sampai kabut tebal menyeruak, membatasi jarak pandang Blanka.

Terkejut dan reflek ia maju ke depan Iron Maidennya, mencari tahu apa yang terjadi. Dan jawaban yang ia dapatkan adalah; sabetan pisau yang menembus kabut dan teralamatkan—cukup parah—di tubuhnya. Wanita berusia 22 tahun itu terpelanting ke belakang, menabrak innocencenya sendiri, cairan merah kental mengucur ke udara sebelum mendarat di tanah, mengaliri tubuh empunya.

Merah amis.

Blanka menggeliat untuk berdiri, erangan kesakitan terlepas dari bibir pucat itu. Telapak tangan pada abdomen, satunya lagi berpegangan—mencari keseimbangan—pada lapisan besi Blood Countess. Ia menggigit bibirnya sendiri, menunjukkan ekspresi geram yang berpadu dengan nuansa gelap alamiah milik wanita berambut gelombang keperakan tersebut—yang sekarang tergerai berantakan menutupi sebagian wajah. Alisnya berjengit, ia membuang wajahnya, meludah darah yang tercekat di kerongkongannya sebelum kembali berdiri kokoh.

Sudah tiga menit lebih berlalu dari masa pengaktifan, dan semua orang di sana dapat menyaksikan dua ratus buah duri-duri gelap menari di atas wanita itu. Siap dihujamkan ke siapa saja, dibenamkan ke daging-daging segar—hidup—di ruangan tersebut.

Sayangnya, hujan kemerahan yang akan datang itu dihentikan oleh serangan lain pada Blanka. Serangan yang dialamatkan saat ia sedang membentuk formasi duri-durinya yang bertebaran di langit-langit. Gerakan pertama berhasil ia hindari, namun dalam hitungan detik serangan ke dua muncul, membuatnya terdorong ke retakan tanah yang diciptakan kapak sang Exorcist muda.

Pekikan pelan terlepas dari exorcist wanita itu, pekikan yang langsung hilang beberapa saat kemudian. Saat tubuh ringkih itu ditelan kegelapan bumi. Hening, hanya retakan tanah yang bergeseran dan menumpuk di tempat dimana tubuh Blanka tadi berdiri—sekarang hanya berupa gundukan tanah dimana Blood Countess yang tersenyum teduh adalah nisannya.

Saat alunan merdu Gayageum Eun Su berbunyi sudah tak ada lagi pergerakan dari gundukan tanah itu. Apakah Blanka mendengarnya? Entahlah, tumpukan tanah tersebut tak memberi informasi apapun. Begitu pula dengan spike yang hanya diam mengambang di atas mereka. Melayang, laiknya awan gelap pekat, membayangi tanah berciprat merah di bawahnya.

Tak ada suara, maupun sinyal kehidupan lainnya.

Tak ada yang tau pasti nasib wanita yang terkubur hidup-hidup di dalamnya...





Note: Boleh berusaha melakukan usaha pertolongan, namun dimohon jangan meraih Blanka sebelum saya menginjinkan. Yummy
Back to top Go down
Tek Xiao Ling
Vatican Central
Tek Xiao Ling


Posts : 330
Umur : 32
Pemilik : Agito

Biodata
Posisi: General
Cabang: Asia
Umur: 23

[ASIA] Battle Royale - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [ASIA] Battle Royale   [ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitime5th December 2009, 20:34

Meski sudah minum obat penambah darah, pandangannya masih agak berputar. Jelas, obat itu tidak mungkin bekerja secara instan. Seharusnya ia istirahat lagi minimal 3 jam penuh untuk mendapatkan efek maksimal dari obat itu. Belum lagi luka di lengan kirinya harus segera diobati karena ada juga darah yang mengalir percuma dari lengan itu.

Dan karena konsentrasinya belum sepenuhnya pulih, ia tidak memperhatikan bahwa Eun Su sudah berpindah tempat untuk menghindari serangan, meninggalkan dirinya menjadi sasaran empuk bagi Exorcist manapun yang mau menyerangnya. Benar saja, tanpa perlu menunggu lama, serangan bertubi-tubi langsung dilayangkan padanya.

Pertama, jarum-jarum besi dari si wanita hantu itu. Aliran udara yang berubah membuatnya sadar akan kedatangan jarum-jarum berbahaya itu. Ia langsung melompat untuk menghindar, tapi sekali lagi lengan kirinya terserempet jarum. Tiga di antaranya bahkan menancap di bahunya, meski tidak dalam. Dengan satu gerakan cepat, ia mencabut ketiganya.

"Xiao Ling-nim!"

Seruan kekhawatiran. Sepertinya Eun Su mengkhawatirkan keadaannya, eh? Mungkin kapan-kapan ia akan diskusi dengan Jeong Hu, bolehkah ia 'menculik' Eun Su untuk dijadikan muridnya. Tapi sepertinya Jeong Hu tidak akan sudi, ya sudahlah.

Kemudian, mendadak kabut menghalangi pandangannya. Pasti si Virchow sialan itu... brengsek, harusnya kupukul pingsan dia dari awal! Dengan pandangan yang terhalang, ia tidak begitu menyadari datangnya serangan dari Glace. Untung saja refleksnya cukup cepat kali ini, membuatnya hanya tergores sedikit di lengan kirinya lagi. Kemudian, dilihatnya murid Jeong Hu yang satunya lagi datang, menawarkan back up padanya. Wajah Xiao Ling langsung berubah luar biasa masam.

"Kalau memang berniat membantu, dari tadi dong, bocah!" balasnya ketus. Ia mengambil lagi segulung perban dari kantong pinggangnya dan menggulungnya asal di lengannya, sekedar untuk menghentikan pendarahan. Ia mencibir sedikit, memikirkan berapa banyak bekas luka yang akan muncul di lengan kirinya itu.

Lalu, serangan lagi. Kali ini datang dari Exorcist bertubuh mungil yang tadi sempat membuat tornado mini. Melihat retakan yang menjalar, Xiao Ling langsung menghindar. Bukan hal yang sulit baginya, karena membuat retakan semacam itu juga adalah salah satu jurusnya. Dan untunglah ia menghindar, karena retakan itu kemudian menutup, mengubur siapapun yang terjerumus dalam perangkapnya tadi. Halleluya, puji Tuhan, ia lolos dari serangan maut itu.

Kemudian Eun Su pun membuka serangannya. Xiao Ling sudah siap-siap menghajarnya supaya ia tidak kena, sampai akhirnya ia sadar bahwa serangan Eun Su tidak ditujukan padanya. Rupanya pemuda Korea itu menganggap serius ucapannya tadi, eh? Tapi rasanya ia tega juga, karena rekan sesama Disciple-nya pun ikut ia serang. Survival of the fittest, eh?

Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Eun Su, Xiao Ling langsung mengeluarkan mata pedang dari tangan kanannya, tapi pendek saja. Dan tanpa banyak memilih, ia langsung menerjang ke arah Glace. Dendam? Bisa dibilang begitu. Yang jelas, Innocence milik pemuda itu termasuk yang paling merepotkan karena bisa menghalangi pandangan lawannya. Dan tenang saja, Xiao Ling tidak curang. Ia tahu Glace itu tipe petarung jarak dekat, maka ia pun akan melayaninya dari jarak dekat, tapi...

RUSH!!

...tidak dengan kecepatan normal, tentunya. Dengan gerakan-gerakan cepat, ia menebas pria itu di paha kanan, paha kiri, bahu kanan, dan bahu kiri. Tidak cukup dengan itu, Xiao Ling menundukkan badannya sedikit, lalu menendang leher pria itu dari arah bawah ke atas... yang kalau kena pastinya tidak hanya akan membuatnya terpental beberapa meter, tapi juga dijamin membuatnya sesak nafas seketika dan sulit menelan untuk beberapa hari. Kejam? Tidak juga. Itu 'kan kalau kena.

This dice is not existing.
Back to top Go down
http://china-rollz.livejournal.com
Gletsjers van Virchow

Gletsjers van Virchow


Posts : 215

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Asia
Umur: 20

[ASIA] Battle Royale - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [ASIA] Battle Royale   [ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitime7th December 2009, 20:51

JRASH...

Satu tebasan bilah pisaunya lumayan mengenai General liar satu ini. Serangan itu akan mengenai General Xiao Ling secara telak jika saja tebasan bilah pisau kedua tidak ditangkis seseorang dengan menggunakan pedang berbentuk seperti tulang dari balik kabu. Yang pasti itu bukan General Xiao Ling.

"Hoo... Lian Jie..." gumamnya. Ia menyadari siapa pemilik pedang tulang tersebut. Siapa lagi kalau bukan Lian Jie, teman sekamarnya. Pedang tulang tadi sedikit mengejutkan Glace dan sedikit menyebabkan tangannya tergores.

"Dasar brengsek!" tiba-tiba terdengar geram Io dari balik kabut. Ya, Glace sudah cukup hafal dengan gaya bicaranya yang cukup kasar. Walaupun ia baru kenal Io secara langsung hari ini.

Tiba-tiba, terasa getaran pada tanah tempat Glace berpijak. Retakan lebar tiba-tiba menganga, seolah ingin menelan siapa saja. Untunglah ia sempat melompat untuk menghindar.

Akan tetapi, ia tidak menyadari bahwa dengan segera retakan itu menyambar dirinya. Ia pun tenggelam dalam retakan tersebut.

Beberapa saat kemudian, kabut tiba-tiba menipis. Terserap oleh pori-pori dan retakan tanah tadi.

KRAK... KRAK... DHAR...

Tiba-tiba retakan yang telah tertutup tadi telah terbuka kembali. Terlihat berbagai pilar-pilar duri es besar di sekitarnya.

Tak lama kemudian, terlihat Glace yang susah payah naik dari retakan tersebut dengan bantuan pilar es tadi. Rupanya, ia mengubah kabut yang meresap dalam tanah tadi menjadi beku, sehingga menjadikan luas permukaannya bertambah dan memaksa retakan yang menelannya dan Blanka tadi untuk membuka.

"Cih... Hh... Hh... Tak kusangka ada yang beginian!" ucapnya. Air mukannya berubah menjadi lebih serius dari pada tadi. Walaupun ia mulai terengah-engah.

Ia pun segera merogoh sesuatu dari balik jaketnya yang compang-camping dan lusuh.

"Hh.. Untung tidak apa-apa... Tak kusangka harus meminum pengganti cairan tubuh di saat seperti ini" ia berujar sambil memperhatikan botol dengan larutan putih kekuningan yang diambilnya tadi. Ia pun segera meminum larutan tadi.

Akan tetapi, baru saja ia selesai meminum larutan tersebut, serangan bertubi-tubi kembali diarahkan padanya. Kali ini dari General Xiao Ling yang kelihatannya dendam padannya.

"Ukh..." untuk sementara ia hanya bisa bertahan. Namun, dua tebasan dan satu serangan telak mengenai dirinya.

"Kalau begini... Hh... Harus membalas..." katanya, walaupun ia belum pulih.

Ia segera mendekati 1 pilar es dan mengubahnya menjadi senjata. Kali ini dua bilah golok yang ia tebaskan balik pada general Xiao Ling.

This dice is not existing.
Back to top Go down
http://rosmana.blogspot.com
Li Lian Jie

Li Lian Jie


Posts : 346
Pemilik : LLJ
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Asia
Umur: 14

[ASIA] Battle Royale - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [ASIA] Battle Royale   [ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitime7th December 2009, 20:54

Lian Jie sudah yakin ia akan mendengar protes itu dari Jenderal Xiao Ling yang rupanya dari tadi sudah menjadi sasaran empuk berkali-kali.

"Maaf," gumam Lian Jie, emotionless. Meski begitu kedengarannya, dia menyempatkan diri mengerling wanita itu merawat lukanya sendiri. Agak kasar, tapi lumayan untuk keadaan darurat begini. Maka ia mengurungkan niatnya untuk membetulkan balutannya--Lian Jie kan punya sedikit pengalaman menjadi dokter, hasil didikan ayahnya beberapa tahun yang lalu.

Tapi tentu saja, bukan waktu yang tepat karena muncul serangan yang lain. Ada suara gemuruh yang luar biasa dan tanah di samping kaki Lian Jie tiba-tiba berderak dan amblas. Lian Jie mengerjapkan matanya ketika lantai itu bergejolak dan berusaha menguburnya. Lian Jie menyimpan Innocence-nya kembali sekecil mungkin kemudian berguling menyamping, menghindari amukan ubin-ubin lantai itu. Bisa bernafas lega? Belum.

Tapi yah, dia jadi meninggalkan Xiao Ling, kan? Yah, toh dia aman.

Deg! Apa ini? Tak ada yang menyerang Lian Jie, tapi ia terhuyung. Entah berapa lama sebenarnya ilusi penyiksaan di dalam kepalanya itu diperlihatkan, tapi Lian Jie merasa lama sekali. Apakah bayangan yang muncul? Penyiksaan yang luar biasa: Tragedi Kunming.

Mulanya hanya pemandangan kota mati, hanya saja yang ada di dalam kepalanya ini benar-benar kota mati. Tidak seperti kenyataan yang terjadi pada Kunming beberapa tahun silam, kali ini lebih mencekam. Kemudian semua mayat yang terkubur maupun tergeletak tak terurus itu bangkit satu demi satu, bergerak kelimpungan seperti zombie. Lian Jie tak bisa bergerak, tubuhnya gemetar hebat, keringat dingin mengucur di seluruh tubuhnya. Para zombie itu mengacungkan berbagai macam senjata yang entah dari mana mereka ambil: batu, besi bengkok, pedang patah, dan lain sebagainya.

"Gara-gara kau, akuma itu menghancurkan kota kami!"
"Kau memang kutukan bagi kami!"
"Dasar kutukan, mati saja kau!"
"Kutukan!"


"HUWAAAAAAAAAAARRRRGGGGHHHH!!!" Lian Jie menjerit liar. Kemudian dia melihatnya, pengaruh hipnotis Eun Su berhasil ditepis dengan kemarahannya yang kini memuncak. Ke arah Exorcist itu pula, dia maju menyerang, melupakan siapapun yang ada di ruangan itu. Dengan kecepatan tinggi, dia melesat maju melancarkan satu serangan hanya kepada Song Eun Su.

Tanpa peduli serangan apapun yang mengenainya, membiarkan dirinya terluka karenanya (kalau ada). Dragon's Heir mengembang sangat lebar, memberikan sebuah Thorn of the Dragon pada Lian Jie. Tulangnya kali ini besar sekali dan itulah yang dia gunakan untuk menyerang Eun Su.

"Beraninya," desisnya pada pemuda yang tak tahu apa-apa tentang dirinya itu. Tapi siapa peduli? Dia membentaknya dengan garang, "BERANINYA KAU MEMPERLIHATKAN ITU PADAKU!"

This dice is not existing.
(hanya untuk Song Eun Su)
Back to top Go down
Song Eun Su

Song Eun Su


Posts : 103
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Asia
Umur: 16

[ASIA] Battle Royale - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [ASIA] Battle Royale   [ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitime9th December 2009, 17:15

Pemuda asal Korea itu kaget begitu rekan disciplenya berteriak padanya. Ia tampak begitu marah...apa karena efek lagu keduanya tadi?

DUAGH!!

”Argh!” ucap Eun Su saat serangan tulang dari Lian Jie dengan telak mengenai bagian kepalanya, membautnya terpelanting ke belakang dan menghantam tanah. NYUT! Kepalanya tiba-tiba terasa sakit. Daerah pipinya terasa basah oleh cairan merah dari bagian kepalanya yang tadi menghantam tanah dengan keras. Rasa sakitnya menjalar ke seluruh tubuh milik pemuda berparas cantik, membuatnya sedikit menggelepar di tanah.

Rasa sakit ini...mungkin omoni dan aboji juga mengalami hal yang sama...
Tiba-tiba mata dengan iris berwarna cokelat itu membelalak. Tubuhnya merasakan kekuatan tambahan. Amarah mengalir dengan deras ke seluruh tubuhnya, akibat mengingat semua kejadian masa lalunya yang pahit dan penuh darah...seperti yang mengalir dari kepalanya saat ini. Eun Su mencabut sebilah pisau dari sabuknya, pisau peninggalan ayahnya satu-satunya. Meninggalkan Hwanggeum Sori di tempatnya, seolah tak peduli dengan semua yang bisa terjadi padanya, Song Eun Su melesat ke arah rekan disciplenya dan menggerakkan pisau itu dengan gerakan cepat. Hah, mungkin kalau Jeong Hu melihat hal ini, ia akan marah besar dan menghukumnya. Tapi pikiran Eun Su saat itu kosong. Seperti kesurupan, matanya hanya menampakkan amarah yang pekat.

Dendam memang membuat orang buta, hingga akhirnya ia menyadari bahwa perbuatannya itu salah dan menyesalinya saat semuanya sudah terlambat untuk diperbaiki...

Sungguh, ia tidak bisa berpikir dengan ketenangannya saat itu. Semua ingatannya berkelibatan, dan Eun Su tak tahu apa sebabnya. Mungkin karena keadaannya itu sedang kritis...seperti saat ibunya dibunuh oleh akuma itu.
This dice is not existing.



Serangan untuk Lian Jie, no offense, OK?
[Eun Su berserk mode : on] xDD
Btw, jadinya heboh banget ya~
Back to top Go down
Tek Xiao Ling
Vatican Central
Tek Xiao Ling


Posts : 330
Umur : 32
Pemilik : Agito

Biodata
Posisi: General
Cabang: Asia
Umur: 23

[ASIA] Battle Royale - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [ASIA] Battle Royale   [ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitime10th December 2009, 12:18

Tak disangka, setelah serangan yang biasanya bisa membuat lawannya pingsan seketika, Glace masih bisa sadar. Masih sanggup melakukan serangan balasan pula, boleh juga. Masih agak sulit bernafas karena jurusnya sendiri, Xiao Ling hanya bisa menghindari 2 dari 5 serangan yang dilancarkan. Sisanya? Ditahan dengan tangan kiri, menambah 3 goresan dangkal pada lengannya itu.

Ah, rasanya ingin jadi lebih serius, tapi... nanti kalau aku menghancurkan satu-dua pilar di sini, atau langit-langit ruangan, bisa-bisa aku kena denda besar-besaran lagi. Aah, jadi menyesal sudah terlalu banyak membuang-buang uang untuk bolak-balik memeriksa tingkat sinkronisasi ke Cabang Utama...

Xiao Ling melirik ke ujung ruangan, tempat beberapa tim medis sedang berjaga. Ia mengangkat tangannya, memberikan tanda bahwa ia minta perawatan medis darurat di tempat itu. Segera saja ia keluar dari area pertarungan, lalu duduk tenang di salah satu sisi ruangan sambil menunggu luka-lukanya dirawat. Ia meringis sedikit saat lukanya dibersihkan. "Terlambat sedikit Anda minta luka-luka ini ditangani, Anda bisa kehilangan lengan kiri Anda, General," kata salah staf medis yang sedang membalut lukanya.

"Omong-omong, sudah berapa botol obat yang Anda minum hari ini?" tanya staf medis lainnya. Ekspresi wajah Xiao Ling langsung berubah sebal. Ia memang sudah sering diingatkan tentang efek samping obat yang biasa ia konsumsi, sampai telinganya terasa gatal setiap kali ia diingatkan lagi. "Ingat, General, Anda tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsinya! Nanti bisa-bisa Anda--"

"Iya, iya, aku tahu. Mulai besok aku minum penetralnya, dan istirahat 3 hari penuh. Aku juga tidak sudi mati muda," potong Xiao Ling agak ketus. Ia lalu menatap ke arah arena pertarungan, di mana para Exorcist masih 'asyik' bertarung.

Awalnya ia ingin mengamati gaya bertarung dari anak kecil bersenjatakan kapak itu, tetapi kemudian ia melihat tindakan Eun Su yang agak aneh. Pemuda berdarah Korea yang biasanya tampak kalem itu, mendadak menyerang rekan sesama Disciple-nya dengan... pisau? Xiao Ling tidak pernah tahu pemuda itu punya kemampuan bertarung secara fisik, jarak dekat pula.

Melihat Eun Su menerjang Lian Jie, Xiao Ling hanya bisa terpaku dengan ekspresi kaget. Bagaimana tidak, Eun Su yang ia kenal adalah anak yang kalem dan patuh, tapi yang ada di hadapannya sekarang adalah seorang pemuda yang kesurupan, entah oleh apa. Eun Su menebas Lian Jie satu kali, dua kali... lima kali. Ia tidak menyangka bahwa Eun Su menyimpan dendam pada Lian Jie... mungkin? Ada baiknya ia melaporkan hal ini pada Jeong Hu nanti, setelah pertarungan usai.

[TIME OUT]
Back to top Go down
http://china-rollz.livejournal.com
Gletsjers van Virchow

Gletsjers van Virchow


Posts : 215

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Asia
Umur: 20

[ASIA] Battle Royale - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [ASIA] Battle Royale   [ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitime10th December 2009, 13:19

General Xiao Ling tiba-tiba memberikan komando pada staff medis yang berjaga disana. Mungkin untuk mengobati luka-lukannya sekaligus untuk beristirahat sejenak.

"Fuh... Hh... Hh... Hh..." tampak Glace kelelahan. Terdengar nafasnya semakin cepat dan memburu.

"Hh... Lebih baik- Hh... -aku juga beristirahat..." pikirnya. Namun, baru saja ia hendak menuju pinggir lapangan, ia dikejutkan oleh suara pertarungan yang lebih cenderung menjadi ajang saling bunuh diantara dua disciple General Jeong Hu. Lian Jie dan Eun Su. Keduanya bahkan terlihat bagaikan orang kesurupan yang mengamuk tidak terkendali.

"Hh... Apa boleh buat..." ucap Glace pada dirinya sendiri.

Pilar-pilar es yang tadi dibuatnya, dibiarkannya mencair dalam beberapa saat dan meresap ke dalam tanah. Dengan segera, ia arahkan cairan tersebut tepat diantara Lian Jie dan Eun Su. Kemudian, ia kembalikan bentuknya menjadi pilar-pilar es membentuk dinding diantara mereka berdua. Cabang-cabangnya menodongkan duri-duri tajam kepada kedua Disciple Jeong Hu tersebut. Seolah mengisyaratkan mereka berdua untuk ambil jarak dan lebih tenang sedikit. Paling tidak dinding itu bisa sedikit memisahkan mereka untuk sesaat, kan?

"Hh... Hh... Hh..." Glace berbalik membelakangi mereka berdua, menuju di mana General Xiao Ling duduk diobati oleh staff medis. Glace hanya diam, tidak berkata apapun baik kepada Lian Jie maupun Eun Su. Ia sudah lelah. Kepalannya terasa sakit dan berat, ditambah dengan berbagai luka dan memar di sekujur tubuhnya. Ia langsung duduk di dekat General Xiao Ling. Menunggu pengobatan untuk dirinya setelah General Xiao Ling.

[ALSO TIME OUT]
Back to top Go down
http://rosmana.blogspot.com
Li Lian Jie

Li Lian Jie


Posts : 346
Pemilik : LLJ
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Asia
Umur: 14

[ASIA] Battle Royale - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [ASIA] Battle Royale   [ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitime10th December 2009, 19:46

OOT: @Eun Su, take it easy. Namanya juga bikin rusuh. Laughing duh!



Kalau bagi Eun Su dendam membuatnya buta, maka bagi Lian Jie justru serangan melodi Eun Su yang membangkitkan trauma kejadian masa lalunya itu yang membutakannya. Selama beberapa detik masih di bawah pengaruh Gayageum, ia nyaris tak bisa mengendalikan emosinya yang membaur tak karuan. Kesedihan yang telah lama terpendam menyaksikan kedua orang tuanya tewas di depan matanya dengan darah mereka memandikan tubuh kecilnya, kemarahan pada ratusan akuma yang membantai seluruh warga desa, penyesalan yang dalam atas sebuah perasaan yang tak sempat diungkapkan kepada sang Ayah, depresi luar biasa yang hingga kini selalu dideritanya dan dia sembunyikan, semuanya meluap dalam satu hantaman barusan.

Dan pada saat itulah, Lian Jie berhasil mendapatkan kesadarannya kembali secara penuh. Terengah-engah, dia menatap Song Eun Su si pemuda korea itu mendadak buas.

Ternyata, serangan bawah sadarnya tadi juga memberikan efek yang sama seperti Gayageum milik Eun Su pada Exorcist pemiliknya. Di luar dugaan, Eun Su balas menyerangnya lima kali. Serangan tak berarah Eun Su yang tiba-tiba membuka topengnya itu tak dipedulikan oleh Lian Jie. Bocah berusia empat belas tahun itu hampir tak siap menghadapinya. Dari lima serangan, dua berhasil dihindarinya, namun satu berhasil menggores lengan kirinya dan satu sabetan dia hindari sekali lagi, dan yang terakhir sukses menancap di bahu kiri Lian Jie.

Lian Jie jatuh berlutut di hadapan junior yang mungkin lebih pantas menjadi kakaknya itu. Darah segar menyembur dari lubang dalam yang dibuat oleh Song Eun Su. Haahhh, ia mungkin tak akan bisa menggunakan tangan kirinya lagi.

Akankah berakhir di sini?

Kalau iya, bukan Lian Jie namanya. Di sisa waktu yang makin menipis batas aktivasinya, Dragon's Heir masih bisa digerakkan. Innocence itu mengembang gagah, tangan kanan Lian Jie mencengkeram tangan Eun Su erat-erat. Lian Jie mengangkat wajahnya, membalas tatapan Eun Su dengan tatapan penuh tekad yang berbeda dengan sebelumnya. Tekad di matanya itu bukan lagi tekad untuk membunuh, melainkan tekad untuk mengembalikan mental Eun Su seperti semula. Apapun yang akan terjadi, terjadilah.

Lian Jie menahan semua rasa sakitnya dan berdiri dengan bantuan Thorn of Dragon, kemudian ia jegal kaki Eun Su yang berposisi paling depan dan menjatuhkannya. Tenaga yang dimilikinya mungkin lebih lemah dari Eun Su, tapi setidaknya dia sudah berusaha.

This dice is not existing.
Back to top Go down
Io Sobillatore

Io Sobillatore


Posts : 23

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Asia
Umur: 17 y.o.

[ASIA] Battle Royale - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [ASIA] Battle Royale   [ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitime11th December 2009, 13:51

Katakanlah satu orang terkubur.

Seharusnya, demi alasan kemanusiaan, teknik ini hanya digunakan kepada Akuma atau pertarungan hidup mati—bukan latihan seperti ini. Kaget, menggigit jari. Bagaimana caranya menyelamatkan si tante yang terkubur cukup dalam di dalam sana? Menggunakan teknik tadi lagi? Adanya dia yang mati.

Terduduk di tanah, mengambil nafas berusaha menenangkan diri. Ia memperhatikan satu persatu dari mereka semua mulai mundur, pertama Jendral Xiao Ling—padahal dia yang menantang duluan—disusul Exorcist kepala rumput laut. Dua lainnya masih bertarung. Hei, apa mereka saling bunuh di sini?

Mata hitamnya melihat celah di antara tanah yang terbentuk dari pilar-pilar es. Baguslah, artinya ia sebagai pelaku tidak perlu bertanggung jawab meretakannya lagi kan?

“Hoi, tante!” serunya tepat di atas tanah yang terbuka—di atas tubuh Blanka yang agak terkubur. “...masa mati, sih?”

Memangnya gara-gara siapa, bodoh?

[TIME OUT]
Back to top Go down
Blanka Ormondi Demetros

Blanka Ormondi Demetros


Posts : 116
Umur : 34

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Asia
Umur: 23 tahun

[ASIA] Battle Royale - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [ASIA] Battle Royale   [ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitime11th December 2009, 21:13

Aroma tanah.

Wanita itu menutup matanya, segala kejutan yang diberikan oleh sang pemuda Asia serta beban fisik yang mulai menumpuk membuat dirinya tak sadarkan diri selama beberapa saat. Dari retakan tanah yang terbentuk berkat ketidak sengajaan seorang Exorcist lainnya membuka pandangan orang lain pada sosok wanita berambut gelombang keperakan itu—tergerai berantakan.

Beban dari segala serangan yang tertuju pada Blanka memang tidak bisa dikategorikan sebagai luka kategori ringan. Goresan kecil di kedua sisi wajah, luka—entah dari siapa—mengoyak dagingnya di sana-sini—walaupun tidak mengenai tempat-tempat fatal—dan apa perlu dikatakan kalau baju hitam yang dikenakannya sudah tidak lagi utuh—bukan berarti telanjang tentu saja.

Pelupuk mata yang redup itu kembali terbuka perlahan, pandangannya berbayang.

“Hoi, tante!...masa mati, sih?” 

Telapak tangan pucat –tangan kiri dengan cetakan luka sayat keputihan—muncul dari dalam retakan tanah, pucat dengan garis urat kebiruan berhenti sejenak di depan wajah Io dan entah sejak kapan juga Blanka telah menatap anak lelaki tersebut dengan tatapan lurusnya iris amber gelapnya. Tatapan yang bisa mengirimkan sensasi horor di benak orang lain.

Meraih bahu si bocah, mendorongnya ke dalam retakan yang sama di tempat ia berbaring dalam hitungan detik, menggunakan kesempatan tersebut—sekaligus tubuh Io—untuk meraih permukaan tanah kembali.

Berdiri tegak di depan retakan, membalikkan telapak tangannya sendiri untuk melihat jumlah noda merah dan luka di tubuhnya sendiri. Banyak, namun tak cukup banyak untuk membuat seorang wanita bernama Blanka Ormondi Demetros tumbang.

Tubuhnya terlatih untuk menerima beban yang kira-kira dua kali dari ini.

Melirik ke retakan tanah tersebut, bibir tipisnya terbuka dan mengeluarkan desisan dingin.

“....dalam mimpimu, Bocah...”


[Blanka : Battle in]





Sudah mendapat ijin untuk menarik Io ke dasar kubur. Raspberry
Back to top Go down
Tek Xiao Ling
Vatican Central
Tek Xiao Ling


Posts : 330
Umur : 32
Pemilik : Agito

Biodata
Posisi: General
Cabang: Asia
Umur: 23

[ASIA] Battle Royale - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [ASIA] Battle Royale   [ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitime6th February 2010, 17:51

Quote :
PERUBAHAN ATURAN
Pertarungan ini memakai sistem Battle Royale, di mana siapapun bebas mau melawan siapapun, baik secara individual maupun berkelompok. Berkhianat juga boleh. Ramai-ramai berkomplot untuk menjatuhkan 1 orang juga boleh.

Secara umum, menggunakan sistem penghitungan yang sama seperti di Hard Cold Battle (harap dicek untuk penjelasan sistem yang lebih jelas)

Harap partisipan mencantumkan hal berikut di awal post:
[ quote](Nama Karakter)
HP: END*1000
ATK: 2*OFF + 1*MST
STR: (STR dari SP)
BLK: 2*DEF + 1*MST[ /quote]
(hilangkan spasi setelah tanda kurung buka)

Setiap serangan yang menggunakan teknik mendapatkan knockback -10 HP. HP akan dikurangi senilai dengan Damage Received, dan dapat dipulihkan lewat Damage Removed.

Setiap serangan yang menggunakan Innocence, Damage Received senilai ATK*dice, sedangkan serangan tangan kosong senilai STR*dice. Serangan GAGAL jika angka dadu GANJIL, BERHASIL jika angka dadu GENAP, dan TELAK jika angka dadu ENAM (6).

Blocking dapat dilakukan oleh pihak yang diserang jika lawan mendapatkan angka dadu 2 atau 4. Damage Removed senilai BLK*dice. Blocking GAGAL jika angka dadu GANJIL, dan BERHASIL jika angka dadu GENAP.

Damage Removed tidak melebihi ATK yang (seharusnya) diterima. Misalnya ATK Allan 100, dan BLK Gray 120, Damage Removed Gray tetap 100. Namun, selisih 120 - 100 = 20 ini akan menjadi Damage Received bagi Allan (HP Allan berkurang 20).

Aksi blocking dapat mengurangi HP penyerang.

Tentang berapa kali aksi yang bisa dilakukan dalam satu post, bisa dilihat dari tinjauan Tactics (TCT) karakter:
< 10 : gagal; satu aksi
10 - 19 : sangat rendah; satu aksi
20 - 34 : rendah; satu aksi
35 - 49 : cukup; dua aksi
50 - 64 : tinggi; tiga aksi
65 - 74 : sangat tinggi; tiga aksi
> 74 : ahli; tiga aksi

Jika karakter mau istirahat dari pertarungan, beri label [TIME OUT] di akhir postingan. Jika mau kembali bertarung lagi, beri label [BATTLE IN] di awal postingan. Karakter yang baru masuk setelah istirahat/time out TIDAK BISA LANGSUNG MENYERANG DI POST PERTAMANYA, tapi BISA LANGSUNG DISERANG.

Maksimal 2 kali [TIME OUT], dengan tiap time out MINIMAL 3 post kotor. Setiap [TIME OUT] mendapatkan pemulihan HP sebesar 100.

Jika karakter dibuat pingsan dan sepenuhnya keluar dari pertarungan (dibawa ke infirmari), beri label [PASSED OUT] di akhir postingan. Seandainya pingsan tapi akan sadar lagi, aturan sama seperti yang istirahat/time out. Karakter boleh dibuat [PASSED OUT] meski HP belum mencapai 0.

Karakter yang sudah memasang label [TIME OUT] ataupun [PASSED OUT] TIDAK DAPAT LAGI DISERANG.

Pertarungan berhenti jika ada yang nilai HP mencapai 0 (tidak harus dibuat pingsan), pingsan (passed out), atau menyerah.

Kode dadu : [ roll="6-sided Die"]1[ /roll] (hilangkan spasi setelah tanda kurung buka). Kalkulasi damage dan sisa HP dilakukan oleh penerima serangan pada post selanjutnya. Harap TIDAK MENGEDIT POST karena angka dadu bisa berubah jika post diedit.

Peraturan berlaku setelah postingan ini, dengan HP yang masih utuh.


Satu kuap lebar menghiasi wajah sang General berdarah Cina itu. Ia bosan duduk. Ia ingin segera kembali ke 'medan pertempuran', apalagi setelah ia melihat wanita berbahaya tadi kini sudah bangkit lagi dari kuburnya. "Oi, dokter! Pengobatan daruratnya sudah selesai, 'kan? Aku boleh bertarung lagi sekarang, 'kan?" tanyanya ketus pada dokter yang menangani lukanya. Tapi dokter itu menggeleng keras.

"Tidak bisa, General. Lukanya akan langsung membuka lagi kalau Anda langsung bertarung sekarang!" jawab dokter itu tegas. Kedua ujung bibirnya langsung turun, menandakan ketidaksukaannya. Tapi apa mau dikata, ia juga tidak berniat pingsan di depan banyak Exorcist seperti itu. Memalukan namanya.

"Iya, deh... Tapi janjilah padaku, kau akan langsung memberitahuku kalau aku sudah boleh bertarung lagi," balasnya kesal. Matanya kembali menatap tajam ke arena latihan. Punggung tangannya terasa gatal, seolah memaksanya untuk segera mengganyang siapapun yang ada di arena latihan tersebut.

Ayolah, anak-anak sial... Tunjukkan padaku pertarungan yang bagus! Biarkan aku melihat warna merah yang indah itu!
Back to top Go down
http://china-rollz.livejournal.com
Sponsored content





[ASIA] Battle Royale - Page 2 Empty
PostSubject: Re: [ASIA] Battle Royale   [ASIA] Battle Royale - Page 2 I_icon_minitime

Back to top Go down
 
[ASIA] Battle Royale
Back to top 
Page 2 of 2Go to page : Previous  1, 2
 Similar topics
-
» [ASIA] Why Are We Here?
» [ASIA] Tell Me Where I Do Wrong
» [ASIA]Drag Him Out!
» [ASIA] Just Walking Around
» [ASIA] Tai Chi Master?

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Black Order Archives :: Incomplete Tales-
Jump to:  
Free forum | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com