Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [CENTRAL] Just a Stupidity

Go down 
2 posters
AuthorMessage
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime25th December 2009, 13:33

Timeline: setelah Bring It On
Closed =))




Kecepatan pelan, langkah sedang, tapi otak berputar cepat. Tanpa ia sadari, kakinya sudah melangkah menjauhi ruang rekreasi dan berkeliaran di lorong. Adu panco tadi memang membuatnya agak kalap, bukan soal kalah atau tidaknya, tapi bagaimana berjalannya hukuman mengerikan itu nanti. Si Allegra itu..berniat menggundulinya. Saat dia berkata ‘akan lebih tampan tanpa rambut’, kau kira Lio simpase?

Berdecak pelan. Sebal. Bagaimana caranya ia tertarik ke dalam permainan yang jelas tidak mungkin ia menangkan? Plus taruhan. Ya, ya—soal permainan itu memang salahnya sih, memanggil Allegra dengan sebutan rakus, yang jelas membuat gadis itu sebal. Tapi sekarang Lio memanggil Allegra babon, apa gadis Praha itu akan menantangnya bermain sepak bola?

Soal taruhan..itu..bukan salahnya, seharusnya.. Karena itu SEPIHAK. Mungkin gadis yang lebih tua 2 tahun darinya itu ingin membalas dendam atas apa yang telah ia lakukan kepada teman sekamarnya beberapa minggu lalu, secara psikologis tersambung juga. Tapi ya, rasanya apa yang telah ia lakukan pada Shion—bagian merusak rambut dan meninggalkan bekas luka, bukan yang di taman—merupakan hal yang wajar. Kehilangan aggota tubuh juga hal yang wajar kalau itu pertarungan, ini kan baru ram—

Tunggu, apa yang sejak tadi ada di tangannya?

Menengok ke belakang. Pucat.

“Sejak kapan kau ada di sini, Shion?” tanya Lio, kaget. Tapi tetap saja ia lupa melepaskan pegangannya.
Back to top Go down
Shion R. Herleifursdóttir

Shion R. Herleifursdóttir


Posts : 85
Umur : 28

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 16 y/o

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime25th December 2009, 21:53

Aduduh. Kasar sekali. Dengan seenaknya pemuda itu menarik lengannya dari ruang dimana tempat perkara kejadian adu panco, kegiatan yang baginya konyol itu terjadi. Mungkin bagi Lio sendiri kecepatan langkah kaki yang ia jenjangkan hanyalah dalam tahap sedang atau kata lainnya tak begitu cepat, tapi bagi Shion yang jauh memiliki tinggi hampir berbeda dua puluh senti dengannya dan panjang kaki yang berbeda tentunya itu sangatlah sulit. Hebatnya pemuda itu masih saja menarik tangannya tanpa henti. Sebegitu inginnya pergi dari tempat itu? Tapi tak usah memakai cara ini kenapa?

Walau begitu ada suatu perasaan lain di sanubarinya yang mulai muncul. Rasa senang yang aneh. Uh, oh, otaknya benar-benar semakin eror sekarang, mungkin sejak detik ini juga ia harus menghindar dari intetitas keberadaan pemuda ini. Sayangnya mereka secabang dan mempunyai General yang sama, Kohler Mestre. Apakah itu artinya? Ya tentu saja mereka akan lebih sering bertemu mau tidak mau bodoh. Masalahnya disini adalah ia harus menemukan cara untuk menghilangkan daya interpretasinya terhadap perasaan aneh yang kian muncul ketika berada di sisi pemuda ini.

"Lio tunggu!"

Masih membiarkan tangannya digenggam.

Ia tak mungkin menarik genggaman tersebut ketika ia sendiri masih berusaha untuk mengimbangi irama langkah yang Lio jejaki kan? Duh, belum berhenti juga, apa dia tuli? Sepertinya pikirannya sedang dipenuhi berbagai macam hal. Bukan hal yang sulit untuk menebak bahwa pemuda di hadapannya ini sedang memikirkan bagaimana caranya meloloskan diri dari hukuman yang akan diterimanya nanti. Membayangkan hal itu membuatnya semakin tidak sabar menunggu hari penghakiman tiba.

Kira-kira apa yang akan ia lakukan nanti?

Langkah terhenti. Dan seraut wajah yang hampir membuat perasaannya gila akhir-akhir ini menoleh, menatap dirinya. Aquamarine bertemu dengan manik obsidian. Membuatnya tanpa sadar menoleh ke arah lain. Tidak seperti dia yang biasanya, yang pasti akan membalas menatap tajam siapapun yang berani beralih pada sepasang aquamarine miliknya. Membuatnya sontak merasa heran ada apa gerangan dengan dirinya. Jika diibaratkan sebuah mesin mungkin ada salah satu baut atau anggota penting yang menyusun sistem kinerja lainnya yang membuat dirinya rusak.

Mengalami ke-eroran.

Sebuah kalimat pertanyaan yang memancing emosinya.

"Dasar bodoh! Kau sendiri yang menarikku kesini! Kupanggil dari tadi kau tak menyahut! Lagipula.."

Menatap genggaman tangannya.

"--lepaskan tanganku"

Akhir-akhir ia hanya bermaksud berbicara seperti biasa, tapi entah kenapa malah menyulut emosi terlalu besar. Ia benar-benar tidak paham akan dirinya sekarang. Perasaan khusus yang dikatakan Gaby waktu itu mungkin salah, ah dia tidak tahu juga. Pusing!
Back to top Go down
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime25th December 2009, 22:56

Mengernyitkan dahi dan otomatis alis naik sebelah. Biasanya Shion langsung menatapnya dengan pandangan kesal seperti yang gadis itu rasakan sekarang. Matanya berusaha menangkap perhatian dari Aquamarine di depannya walau akhirnya ia menyerah karena gadis itu bersikeras dan terus berdalih. Apa ia melakukan kesalahan yang tidak ia ketahui? Kesalahan besar sampai membuatnya—gadis di depannya—seperti sedang sakit atau rusak sampai tidak mau menatap matanya?

Jangan bilang karena ‘itu’.. Menghela nafas, “hei Shion, kau i—“

"Dasar bodoh!”

Hah?

“Kau sendiri yang menarikku kesini! Kupanggil dari tadi kau tak menyahut!”

“Tapi seingatku kau duluan yang mengajak keluar,” balik memalingkan wajah mengejek pelan.

“Lagipula..”

“Apa lagi?” merenggut kesal

"--lepaskan tanganku"

Ah. Sontak melepaskan tangan, pelan, tidak mau dimarahi lagi—Shion marah itu bikin kesal, bukannya bikin tutup mulut. “Maaf,” maaf karena membuatmu marah ya, ya, kau bolot sekali, Lio. Kembali menatap gadis itu dengan pandangan heran. Sekarang ia yakin gadis itu perlu istirahat karena mungkin..gadis itu memang sakit. Tidak biasanya Shion begini, gadis Islandia itu harusnya berkata dengan lebih keras lagi sambil menatap matanya lalu beranjak pergi dari sini. “Kau yakin kau sehat, Shion?” pertanyaan yang kurang lebih berinti sama dengan beberapa minggu lalu. Intinya, pointless.

Diam-diam merasakan saraf-saraf pada telapak tangannya. Entah kenapa kulit yang lembut itu, genggaman yang tidak terasa olehnya justru masih terasa di tangannya. Harusnya ia tidak begini sekarang, tapi kenapa ada perasaan..senang?

Hmph. Kau juga sama erornya, Lio.
Back to top Go down
Shion R. Herleifursdóttir

Shion R. Herleifursdóttir


Posts : 85
Umur : 28

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 16 y/o

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime25th December 2009, 23:20

Kh.

"A-aku hanya bertanya tadi bukan mengajakmu keluar, jangan sok!"

Protes. Nada bicara masih sama tingginya dengan tadi, dan wajahnya pun masih ia palingkan ke arah lain. Ia hanya tidak mengerti. Rasanya emosinya terus meluap tak terhentikan, padahal hanya kata-kata sederhana dari pemuda itu, nyatanya ia malah melontarkan kalimat kasar yang entah memang keluar dari hatinya sendiri atau tidak. Oh, dia mulai muak dengan segala yang ada disini, ingin segera pergi dan memanjakan dirinya dengan air hangat yang biasa dapat menetramkan hatinya.

Bisakah?

Mendengar nada kesal darinya ketika ia sempat mengucapkan keinginannya agar tangannya dilepas. Harusnya kan ia yang kesal, bukan kau! Tidak, apa yang ia pikirkan? Isi otaknya mulai kacau sekarang. Ia harus menghentikan semua kegiatan ini atau..

Mendengar lontaran maaf dari Lio. Sejenak merasa terhibur. Sebenarnya ingin dapat mengatakan hal yang sama, namun harga dirinya tak mengijinkan ia untuk berbuat seperti itu. Yeah, prestise tak penting yang membuatnya selalu dijauhi karenanya, oleh karena itu juga ia memasang topeng palsu untuk membuat keramahan dan kenyaman lingkungan sekitarnya. Tapi tidak di hadapan pemuda ini, semua topeng sempurna miliknya sudah hancur berantakan terutama ketika kejadian di tengah permainan salju dengan kecelakaan sebagai dampak hasil hingga sekarang ini.

Kembali sebuah pertanyaan menghampiri dirinya.

Sehat? Tentu saja ia sehat! Egonya kembali muncul, kenangan ketika pertempuran di arena ketika itu terlintas kembali bagaikan film pendek tanpa suara di hadapannya. Ah ya, ia memang dinyatakan menang karena Lio pingsan terlebih dahulu, tapi entah kenapa secara mental ia tak merasakan kemenangan dari dirinya, dan pertanyaan ramah dengan maksud baik untuk menanyakan keadaan Shion malah disalahartikannya sebagai sebuah kesalahpahaman bahwa Lio meremehkan kemampuannya. Apa benar ini yang dimaksud suka Gaby? Hanya rasa kesal yang kemudian muncul, apakah dengan begini hubungan mereka yang biasanya mengalir tenang akan hancur?

Perasaan tak berguna ini..

"Ini tak ada hubungannya denganmu! Sebaiknya kau diam saja, brengsek!"

Menyadari sebuah kekeliruan.

Menutup mulutnya dengan kedua tangan putih mungil miliknya. Apa yang ia katakan barusan? Entahlah otaknya serasa kosong melompong, kepala ditundukkannya ke bawah, masih tak menatap warna obsidian itu. Ia tak mengerti, mengapa semua kejadian ini bisa terjadi. Jika bisa ia lebih memilih untuk dimana kejadian di atas lembaran putih bersalju itu tak pernah terjadi.

Kalau akhirnya seperti ini.
Back to top Go down
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime25th December 2009, 23:49

Hooi... Serius deh, memang dia salah apa toh sampai segitunya, jeng?

(Lio dan PM mulai eror)

“Yah terserah kamu sajalah,” tampaknya ia belum bisa marah atau kesal saat otaknya sendiri masih mengarah pada adu panco tadi. Pikirannya tidak semudah itu dialihkan, kecuali kepada hal-hal tertentu. Dan sifat ngototmu itu juga masih belum cukup untuk mengalihkanya, Shion.

It’s not his problem, actually. Tapi kenapa darahnya sedikit memanas? Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan ekspresi heran bercampur pasrah. Sedikit mendengus hambar saat gadis itu masih saja tidak mau menatapnya. Memang di matanya ada lalat keselip? (Mengucek mata) Tidak ada tuh, lantas kenapa?

“Kamu itu—“ hendak menanyakan lagi, saking bingungnya. Mungkin ia perlu memanggil Gaby untuk mengatasi—sori—gangguan jiwa gadis ini, tapi perkataan berikutnya gadis itulah yang sukses merubah pikirannya, untuk pertama kalinya daam hari itu.

"Ini tak ada hubungannya denganmu! Sebaiknya kau diam saja, brengsek!"

Tersenyum timpang, “ya, ya, ini tidak ada hubungannya denganku,” berbalik dan melambai ke belakangnya. Dari awal memang tidak ada hubungannya dengannya, Lio hanya khawatir dan berusaha ikut campur. Tapi seperti kata Shion, tidak ada hubungannya dengannya, maka pemuda itu, tanpa berpikir panjang mulai melanjutkan langkahnya. Tidak peduli lagi.
Back to top Go down
Shion R. Herleifursdóttir

Shion R. Herleifursdóttir


Posts : 85
Umur : 28

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 16 y/o

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 00:11

Kenapa dia tidak marah?

Berasa konyol sendiri. Apa memang benar karena perbedaan umur? Sangat memperlihatkan betapa berbedanya yang dewasa dengan yang anak kecil, begitu maksudnya? Bagus, Lio, untuk hal ini kau memang menang, karena Shion masih kecil, ya, ya semua orang tahu bahwa enam belas tahun belum cukup dibilang dewasa, setahun lagi, hanya perlu menunggu setahun lagi hingga semua penghinaan ini selesai. Lihat saja nanti.

Kamu itu--?

Mendengar kalimat terputus, karena ucapannya sepertinya. Tidak ambil peduli asalkan pemuda itu dapat setidaknya menunjukkan urat kemarahan atau sejenisnya sehingga paling tidak membuat Shion tidak merasakan perasaan kesal ini. Hei, bagi-bagi dong, hanya ia yang stress sendiri itu tidak adil. Huh, lelaki memang enak, tidak selamanya semua dipikirkan hingga membuat kelapanya pening karenanya kan? Kenapa harus perempuan? Kalau terlahir kembali ia takkan mau lagi menjadi perempuan.

Sosok tubuh itu lalu mulai melangkah pergi. A-apa? Jadi Shion tak digubris begitu? Pertama kali dalam hidupnya hal tersebut terjadi padanya, kalap membuatnya tak berpikir kembali. Ia-harus-melakukan-sesuatu-agar-pandangan-itu-kembali-teralih-padanya. Tanpa sadar ingatan masa lalu pemuda itu kembali terbersit, ia lupa Lio yang menceritakan atau tak sengaja mendengar dari seseorang.

"Bukan urusanmu eh? Makanya hingga kini kakak perempuanmu tak pernah ditemukan, hingga kau sendiri yang selamat di atas kematian kedua orangtuamu, dan itu semua masih bukan urusanmu?"

"--kasihan sekali mereka dengan anak, pemuda macam kau"

Provokasi.

Ia tidak peduli.
Back to top Go down
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 07:22

Sialan. Sebenarnya gadis itu mau apa sih? Terus saja kau keluarkan kata-kata tidak pantas yang membuat perasaannya menjadi tambah tidak enak. Terus saja kau katai dia, bentak dia dengan seluruh emosi yang kau miliki. Toh pemuda in tidak akan berkutik, ia bukan orang temperamental yang akan banting meja hanya karena perkataan kasar semcam itu. Tidak ada urusannya, eh? Terserah.

"Bukan urusanmu eh?”

“Bukan urusanku, kau sendiri yang bilang,” terus melanjutkan jalannya sementara jarak di atara mereka berdua semakin menjauh. Saat itu memang sudah siang, tapi tampaknya semua orang 'terseret' ke ruang rekreasi, hanya mereka berdua di sana dan dapat dipastikan tidak ada yang keluar dari ruang rekreasi, kalau adapun mungkin..aura berat yang terasa di sini akan mendepak mereka untuk berbalik arah.

Hanya saja...mungkin gadis itu kerasukan Akuma. Oh lagi, terserahlah.

“Makanya hingga kini kakak perempuanmu tak pernah ditemukan, hingga kau sendiri yang selamat di atas kematian kedua orangtuamu, dan itu semua masih bukan urusanmu? ...Kasihan sekali mereka dengan anak, pemuda macam kau""

Tap!

Menghentikan langkah, menatap..tajam, memaksa Aquamarine di depannya untuk balas menatapnya. Maju selangkah dua langkah dan berhenti tepat di depan gadis itu, kepalanya mau tidak mau tertunduk, “katakan itu sekali lagi...” pemuda itu dapat mendengar giginya bergemeretak, “katakan itu sekali lagi dan jangan harap kau akan bisa menampakan wajah itu di depanku...” dan tangan ini akan menampar mulutmu.


Last edited by Lioret I. Shirogane on 27th December 2009, 08:43; edited 1 time in total
Back to top Go down
Shion R. Herleifursdóttir

Shion R. Herleifursdóttir


Posts : 85
Umur : 28

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 16 y/o

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 09:57

Memang ia yang berkata bahwa hal tersebut bukan urusannya, tapi setidaknya ia bisa berkata sesuatu selain itu? Tidak? Menyebalkan sekali kau. Sebuah balasan bahwa memang itu bukan urusannya, sifat itu yang dibenci Shion, ia hanya tidak ingin tubuh itu pergi secepat ini. Sial, Shion tidak menerima semua yang diperolehnya dari Lio saat ini juga, tak menggubris adalah salah satu hal yang dibencinya. Dan ia rela melakukan apapun, hingga ke mengungkat-ngungkit masa lalu para anggota cabang Black Order yang kebanyakan pahit.

Sama seperti dirinya.

Dan kata-kata itu membuahkan hasil. Ia mendnegar langkah kaki kembali mendekatinya, aura tajam dapat ia rasakan dari seluk beluk seiring pergerakan sang pemuda walau ia tak melihatnya langsung sekarang. Ya, ia masih tak ingin menatap obsidian itu, rasa kesal sudah meliputi rongga hatinya. Dan tidak berkeinginan takut akan ancaman yang diberikan, jangan menampakkan wajah Shion di depannya berarti adalah sebuah keputusan bahwa Shion bisa menghindari pemuda itu, justru itu yang ia inginkan sekarang. Entahlah apakah itu keinginan dari dasar hatinya atau bukan.

Mengatakan suruh katakan sekali lagi?

Dengan senang hati.

"Kau hanya pemuda tak berguna yang tak dapat melindungi keluargamu, kenapa? Mau menamparku?"

Akhirnya aquamarine menatap obsidian. Bertemu pandang. Bukan sebuah pandangan bersahabat tentunya. Untuk kali ini ia berani menatap sosok di depannya, sedikit mendongak atas perbedaan yang mereka miliki. Pemuda itu marah, jelas terlihat, lalu mereka takkan dapat bertemu lagi nanti? Setidaknya hal itu membuat dirinya kembali tertunduk, tak mungkin menangis karena ia bukan seorang yang cengeng, dan ia bertekad untuk tak kembali mengalirkan bulir-bulir kristal tersebut--

--semenjak kejadian itu terjadi.
Back to top Go down
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 11:50

Adegan 8 tahun lalu kembali berputar di kepalanya. Saat itu mereka sedang makan malam setelah iringan permainan piano ibunya dan permainan biola ayahnya yang tumben pulang ke rumah, saat itu musim dingin seperti sekarang, Yae—kakaknya—duduk di sebelahnya menyantap sesuatu yang sepertinya sup jagung panas, oh ia tidak butuh disuapi karena usianya 10 tahun saat itu. Tapi saat teriakan-teriakan mulai terdengar dan ribut-ribut di luar, sebuah kereta, masuk ke dalam rumah mereka, menerobos dan meledak begitu saja. Ibunya meninggal terkena runtuhan, kakaknya tidak ditemukan dan ayahnya meninggal karena melindunginya dari sesuatu...yang sekarang kita sebut sebagai Akuma.

Selama 8 tahun ia berusaha melupakan adegan itu—walaupun sangat mustahil dihapus begitu saja—yang sudah masuk dalam daftar alasan balasn dendamnya. Beberapa kejadian bulan ini sudah membuatnya merasa ringan dan santai—kecuali beberapa hal—hal yang berhasil diberikan Black Order kepadanya; rasa kekeluargaan yang ia dapatkan untuk kedua kalinya. Tidak ada seorangpun berani mengungkit perihal masa lalunya, karena ia tahu, semua orang di sini masa lalunya juga rusak karena Akuma dan sudah menjadi kode etik tak tertulis untuk tidak mengungkit lagi, terutama kepada beberapa orang yang memang traumatik.

Semua yang berwujud dua paragraf itu terekam dalam otaknya, jelas tanpa miss satu katapun. Tapi ia tidak menyangkal giginya bergemertak menahan gunung api yang keluar darinya, seperti Innocence-nya yang meledak setelah sekian hitungan. Tangannya mengepal, walau dilapisi sarung tangan hitam, ia dapat merasakan telapak tangannya panas

"Kau hanya pemuda tak berguna yang tak dapat melindungi keluargamu, kenapa? Mau menamparku?"

“CUKUP!” tangan terayun, menampar keras pipi gadis di depannya. Pandangan mereka bertemu, menatap marah tidak peduli apa dan siapa lawan bicaranya. “KAU TIDAK MENGERTI APA-APA, DAN TIDAK MEMILIKI HAK UNTUK BERBICARA SEPERTI ITU!”

Awal yang sangat buruk untuk awal tahun.
Back to top Go down
Shion R. Herleifursdóttir

Shion R. Herleifursdóttir


Posts : 85
Umur : 28

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 16 y/o

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 12:07

Apa haknya untuk berbicara seperti itu? Padahal dirinya juga sama saja, tak lebih buruk daripada yang dialami pemuda itu. Bukan salahnya, salahkan perlakuan utama pemuda yang sudah membuatnya seperti tadi. Ia tak ingin lagi mengingat-ingat hari sekarat dan tidak berguna itu, dimana perasaannya mudah rapuh, sekarang terasa konyol kenapa ia bisa seperti itu. Semuanya hilang, bahkan sekarang, jika ingin langsung mengakhiri nyawa tapi masih ada yang harus ia lakukan.

Teriakan dan pukulan keras di wajahnya.

Membuat kepalanya sempat melenggang cepat ke arah dimana tamparan mengenai pipinya, kiri, yang pasti sekarang menghasilkan sebuah resultan berkas merah di wajahnya saat ini. Tirai pirang bergerak sesuai dengan instruksi pemilik untuk menutupi wajahnya saat ini. Menyentuh bagian rasa sakit berada, sedikit noda darah di bagian ujung bibir, menandakan betapa tak tanggung-tanggungnya dia dalam melakukan hal ini. Tak menyangka hal itu benar dilakukan.

Dalam sekejap pikirannya kosong. Ia bahkan tak pernah mendapatkan tamparan macam ini dari Gelvanekennari, tapi sekarang? Sekali lagi dia memang tidak memiliki hak, tapi cukup mengerti apa yang kau rasakan, jangan kira beban hidupnya tak seringan yang kau miliki. Tapi apa daya sekarang ia sudah cukup menerima ganjaran, semua akibat perbuatannya sendiri, jadi haruskah ia meminta maaf?

Entahlah.

"Katakan saja sekalian kau membenciku.."

Tak bisa menangis, airmata sudah tertahan ketika ia memutuskan begitu dulunya. Kesepian kembali melandanya, apa ia akan kembali menjadi seperti dulu? Tidak bisa. Membalikkan tubuhnya, wajah masih tertutup oleh tirai pirang, kalau dalam kondisi normal, ia pasti akan mentertawakan dirinya sendiri yang bertampang hancur sekarang, dengan penampilan seperti hantu. Tangan kanan masih memegang denyut sakit pipinya yang memerah, darah sudah ia seka tadu walau masih meninggalkan jejak.

"Maaf.."

Berbisik, namun cukup terdengar.

Dengan begini hubungan mereka pun berakhir kan?

Mengambil langkah perlahan.
Back to top Go down
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 12:25

Ia tidak menyesal atas apa yang telah ia lakukan karena menurutnya gadis itu pantas untuk mendapatkannya. Lioret Ifrit Shirogane, tidak akan peduli mau yang berkata begitu seorang pengemis yang tidak makan berhari-hari atau seorang gadis yang saat kecil menyaksikan pembantaian keluarganya atau seorang nenek-nenek tua yang menyaksikan cucunya meninggal dengan organ tubuh berhamburan sekalipun. Tidak peduli. Ini masalahnya dan tidak ada yang berhak—siapapun itu—mengaitkannya dengan masalah lain. Mau jadi apa ia sekarang, itu urusannya, toh ia tidak akan mengecewakan orang tuanya di atas sana hanya dengan menjadi Exorcist. Kau mau mengatakan dia pemuda payah atau apa? Terserah, tapi semua ini tidak ada hubungannya dengan masa lalunya.

Tidak ada yang boleh....mengungkit kenyataan bahwa kakaknya masih menghilang.

Atmosfer di sekitarnya bertambah berat, dengan luka pada wajah gadis Islandia yang telah ia buat. Peduli amat tamparan itu membuat darah mengalir di bibir gadis itu, yang memulai bukan dia walaupun yang melakukan memang dia. Secara tidak langsung mencium maksud provokasi gadis itu, Shion sengaja membuatnya marah. Lio tahu, dari gelagat gadis itu yang nyatanya memang belum pernah melihatnya marah. Nah, sekarang tahu.

“Cih!” berdecak marah pada sosok yang sekarang malah berbalik membelakanginya. Sepengecut itukah kau?

“Sepengecut itukah kau? Kabur setelah menghina orang?!” sahutnya, nyaris berteriak kepada sosok yang semakin lama semakin menjauh.

Sedikitpun tidak ada perasaan bersalah, maaf saja, ia bukan pemuda yang selalu halus pada gender lawan.

Hanya saja..

“Maaf”

Sebuah perkataan yang cukup, namun kurang untuk meredakan amarahnya meskipun pemuda itu akhirnya melipat tangan di depan dada, dengan nada mengejek, “Ce que vous êtes?”




((OOC: ”Ce que vous êtes” : What are you?))
Back to top Go down
Shion R. Herleifursdóttir

Shion R. Herleifursdóttir


Posts : 85
Umur : 28

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 16 y/o

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 12:49

Sakit. Wajahnya sakit. Tapi dia juga tidak peduli dan siapapun tidak akan ada yang peduli kan? Mungkin hanya Gelvanekennari. Ia rindu kehangatan itu, apakah beliau masih sehat? Usianya sudah memasuki tahap kepala enam, sudah cukup tua, dan ia tidak pernah bertemu lagi dengannya selama beberapa tahun terakhir. Hanya ia sajalah, mentalnya kembali labil, mungkin tak aneh kalau dulu ia menjadi gila dengan keadaan yang sekarang ia alami. Apakah ia boleh berhenti berharap sekarang? Kegilaannya merambah pada Kohler Mestre, menganggap tuannya tak lebih hanya sekadar menyayangi salah satu dari dua murid yang dididiknya. Lioret Ifrit Shirogane. Adalah jawabannya.

Ia benci sisi lemah ini, karena itulah ia menempa diri. Tapi kenangan tetap tak dapat terhapuskan jika kondisi tidak memungkinkan, karena itulah ia lebih memilih diam, tidak peduli walau kawan sekalipun dalam kondisi sekarat dalam arena pertempuran meminta sebuah pertolongan. Memutuskan hatinya beku.

Pengecut?

Haha, kalau boleh dibilang mungkin itulah dia, seenaknya menikmati kehidupan yang dialami sekarang, di atas kematian kedua orangtuanya. Ia tidak pernah melihat pemuda itu semarah ini, tentunya juga karena ulah mulutnya yang tidak dapat terkontrol, tak pernah menyangka bahwa ialah yang terpojok sekarang. Tidak pernah ia merelakan hal tersebut terjadi, dan biasa melakukan apapun untuk mengembalikan keadaan. Apapun, baik secara kasar sekalipun, termasuk mengungkat-ngungkit masa lalu seseorang eh?

Tapi sekarang tidak bisa.

Berhenti. Tetap membalikkan tubuhnya, membelakangi Lio.

"Lalu? Aku memang pengecut, dan kau pemberani, aku tahu itu, puas?"

"--aku? Hanya seorang pengecut kan?"

Nada mengejek sudah tak ia hiraukan. Kembali melangkah, apalagi setelah ini? Cemooh bahwa dirinya hanya seonggok sampah? Mungkin betul juga.
Back to top Go down
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 13:16

Ya, kau pengecut, memang, sangat. Lalu kau apa, Lio? Kalian memiliki masa lalu yang tidak jauh berbeda dan menapaki jalan yang sama walaupun sedikit berbeda, kalian sesama Exorcist yang bertarung di bawah kuasa Black Order, sama-sama orang yang bertarung melawan Akuma, juga sama-sama Disciple dari General yang sama. Then, you too are a coward

Bahkan saat gadis di depannya menyetujui perkataannya. Ia tidak berusaha untuk mengejar, tidak berusaha menghentikan dan tidak berusaha untuk..menghina. Semua kata-kata itu keluar dari mulutnya begitu saja, ia memang seenaknya, tidak tahu diri walaupun di ujung hatinya masih terdapat kesadaran untuk menghargai orang lain—menghargai hidup mereka yang menghargainya. Karena semua orang itu sama.

Tapi yang ini, lain soal.

“Lantas hidupmu itu apa?” satu, kenapa jadi dia yang sok menasihati? Sok menggurui? Padahal tadi dia yang marah. Benar-benar tidak mengerti. Berjalan mendekat, pelan tanpa menimbulkan suara, “jangan bilang semua itu hanya ilusimu semata,”

Mereka berdua ini..Kenapa?
Back to top Go down
Shion R. Herleifursdóttir

Shion R. Herleifursdóttir


Posts : 85
Umur : 28

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 16 y/o

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 13:26

Hidupku itu apa?

Hah.

Menoleh sejenak, hanya kepala yang digerakkan, tubuh masih bersiap untuk melangkah pergi dari situ. Bulat aquamarine yang biasanya memancarkan aura kuat, ketegasan dan kemutlakan untuk tak dikalahkan itu terasa kosong, hampa sekarang. Benar-benar menyedihkan. Tapi ia sendiri juga tak menganggap hal tersebut adalah suatu kesedihan jika pada akhirnya harus seperti ini.

"Ilusi? Mungkin juga, bukankah hidupku sudah tak berarti lag..i?"

--semenjak peristiwa itu terjadi.

Dan ketika ia mengetahui bahwa hampir seluruh bagian hidupnya hanya diserahkan pada belas dendam, ia menyayangi Gelvanekennari tentu saja, tapi tetap saja rasa sayang hanya berlaku sekitar empat persen dari hidupnya, sisanya? Ia curahkan untuk hal yang dikutip di atas baru saja. Benar-benar hidup yang tak berguna kan? Selebihnya hanyalah sebuah kekonyolan tak berarti, keduniawian yang jelas tak tergambar di kehidupannya. Kalau begitu ia pantas mati?

Tidak hingga ia merasa waktunya tiba. Apakah sekarang? Besok? Lusa? Atau beberapa tahun ke depan? Tak ada yang tahu, bahkan ia sendiri tak tahu. Hanya berharap ketiadaan ini berlalu secepatnya.

Berbalik kembali.

"Hei, kalau aku mati, kau sedih tidak?"

Jawabannya mungkin tidak.

Dan itu saja sudah cukup memberinya kesempatan untuk mengakhiri sekarang juga. Karena tak ada yang sedih jika dia mati, mungkin malah perayaan yang ada. Wajar dengan jenis kehidupan yang ia jalani selama ini. Tapi itulah yang dipilihnya.
Back to top Go down
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 13:54

Melankolis.

Ternyata ia selembek itu, segoyah itu. Apa yang ia rasakan tadi? Belum sampai 10 menit, ia marah, kalau dianalogikan seperti gunung api yang meletus dan memakan korban jiwa tapi kemudain berhenti, magma membeku dan menciptakan Bumi yang baru, Bumi yang tenang walaupun sedikit menyedihkan dengan korban dimana-mana. Kegalauannya tidak lama padahal gadis itu mengungkit hal yang cukup sensittif. Apa karena gadis itu yang sekarang berkata demikian? Bahwa ia menyesali hidupnya, hidupnya tidak berarti lagi di matanya yang justru mengendalikan hidup itu sendiri?

Kakinya tetap melangkah mendekati sosok yang sekarang menatapnya kosng, hampa, tanpa isi—atau tidak mengijinkan obsidian pemuda itu menembus ke dalamnya dan menebak apa yang gadis itu pikirkan.

Ia tidak menjawab, apa juga haknya menjawab? Itu bukan hidupnya, itu hidup milik gadis itu yang sekarang berada di depannya, tidak menjauh dan tidak pergi lagi. Tapi gadis itu kembali berbalik, memunggunginya. Sebuah kalimat etrlontar "Hei, kalau aku mati, kau sedih tidak?"

“Kalau kau mati?” tersenyum miris, telapak tangan menyentuh dahinya sendiri tampak mendesah sebelum akhirnya menarik tangannya kembali. Ia harus menjawab apa? Sudah cukup untuk mereka, para anggota Black Order kehilangan sesuatu, teman, keluarga, hanya karena pekerjaan mereka berhadapan dengan maut. Lantas ia harus menjawab apa?

“Tentu saja,” Tangan terulur melewati bahu gadis yang lebih muda darinya, menyamakan tinggi dengan membungkuk sedikit. “Aku akan sedih,” kedua tangan terlipat, memeluk tubuh kecil itu. Kenapa ia harus tertawa saat...orang yang paling ia sayangi—yang paling dekatnya di sini harus meninggal, harus pergi setelah mereka telah menjadi begitu dekat?
Back to top Go down
Shion R. Herleifursdóttir

Shion R. Herleifursdóttir


Posts : 85
Umur : 28

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 16 y/o

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 14:15

Langkah mendekat, yang sontak membuatnya tanpa sadar melangkah mundur, atau kalau dari posisinya dikatakan maju. Entah kenapa ia merasa takut, jika tubuh mereka kembali menciptakan jarak pandangnya untuk menangkap obsidian kemarahan itu. Takut atas tamparan tadi? Bukan juga. Ia sudah belajar gara tidak trauma karena hal sepele walau tubuhnya terbakar sekalipun, meskibun begitu tetap saja ia melangkahkan kakinya perlahan, makin lama sengaja dicepatkan seiring dengan irama Lio untuk mendekati tubuhnya juga, sengaja dilakukan untuk mempertahankan jarak di antara mereka.

Terlambat.

Jenjang kaki Lio lebih cepat dan lebih panjang untuk mengurungnya sekarang di dalam jalinan kedua tangannya. Merasakan arus dorongan untuk tak maju lagi, Shion berhenti, merasakan kehangatan tubuh di selosor bagian punggung tubuhnya. Ingin bergerak tapi tak ada perubahan berarti dalam sikapnya, hanya diam ketika pemuda itu berkata bahwa kesedihanlah yang akan ia alami jika Shion tidak ada.

Benarkah?
Apa itu sebuah dusta.
Hanya untuk membuat hatinya tenang?

Ia tak tahu dan tidak mau memikirkan sejauh jawaban tersebut dapat membuatnya tak lagi merasakan kesendirian sekarang. Jawaban palsu pun tak masalah jika itu bisa membuatnya merasakan kehangatan ini. Perlahan kedua tangan menyentuh lembut jalinan yang melingkupi tubuhnya. Suara tenor ramah itu seakan menghilangkan segala kemarahan yang sempat membuatnya syok tadi. Samar merasakan rasa nyaman, jika bisa ingin waktu berhenti sekarang juga.

"Jika begitu apakah aku.."

--masih boleh berada di sisimu?

Ingin mengucapkan kata itu, tapi hanya suara kosong tak berarti yang terlontar keluar. Apa Lio mengerti maksudnya? Entahlah. Kembali, perlahan tangan membuka jalinan tersebut, melepaskannya. Sebenarnya tidak ingin, hanya saja ia tak pantas untuk pemuda itu, masih ada Allegra bukan? Dan yang lain yang lebih baik darinya, Shion yakin Lio akan menemukannya.

"Terimakasih--Lio"

Mendongak, menatap obsidian itu.

Tersenyum lemah.

Rasa sakit masih ia rasakan, tapi tak seperti tadi.
Back to top Go down
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 14:53

"Jika begitu apakah aku.."

Menegekan kepalanya—bukan tubuhnya—masih tersenyum kecil dengan mata yang nyaris tertutup. “Hm?” menunggu kelanjutan kalimat Shion yang terputus. Shion lebih muda 2 tahun darinya, sudah ia anggap sebagai adik sendiri maka ia menyayanginya, lebih dari siapapun di Black Order, termasuk Masternya dan teman-temannya. Kalau Lio tidak bersedih saat gadis itu menghilang dan tidak kembali lagi, seperti keluarganya dulu, bahkan ia ragu apa ia bisa melanjutkan jalannya sebagai seorang Exorcist? Dendam memang tidak baik, ia tahu itu. Tapi apa yang bisa membebaskan orang dari dendamnya?

Lanjutan kalimat yang ia harapkan tidak kunjung keluar, justru gadis itu perlahan melepaskan tangan yang melingkupi tubuh kecilnya, sekarang berbalik menghadapnya. Pemuda itu mendesah saat aquamarine di depannya mulai hidup, tidak kosong. Begitukah manusia? Mereka rumit dan tidak mudah dimengerti. Juga—sekarang justru menatap heran—tidak konsisten.

Tidak ada satupun kalimat yang keluar dari mulutnya untuk menanggapi rasa terima kasih yang dilontarkan gadis itu, bahkan ia juga tidak berniat untuk bertanya balik.

“Aku tidak akan meminta maaf soal ini,” masih tersenyum tipis, tangan kanannya terangkat mengelus bagian pipi yang memerah bekas ditampar. “Tapi kumaafkan perkataanmu tadi.”
Back to top Go down
Shion R. Herleifursdóttir

Shion R. Herleifursdóttir


Posts : 85
Umur : 28

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 16 y/o

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 15:32

Ingin dapat mengatakan kalimat selanjutnya, tapi--

Akankah pemuda ini menerimanya?

"--apakah aku masih boleh berada di sisimu?"

Terkatakan. Jawaban apapun semoga itu masih dapat membuatnya tenang. Tangan lembut ia rasakan menyentuh pipinya yang terasa sakit, sempat terkejut karena takut akan menerima balasan kasar kembali, bengkak-kah? Sepertinya tidak, kalau iya mungkin akan terlihat lucu wajahnya sekarang. Terlihat sedikit menyedihkan dengan sempat memejamkan mata, gemetar ketika tangan itu mendekati wajahnya tadi, mungkin secara tidak langsung takut pada kejadian yang akan menimpanya kembali.

Tangan kanan putih tak berbalutkan apapun miliknya pun menyentuh sentuhan lembut itu. Apa sentuhan ini akan menghilang darinya nanti? Tidak mau. Tapi suatu saat pasti akan menjadi milik gadis lain, pemuda yang memberikan kehangatan keluarga, beda dua tahun sudah cukup membuatnya berpikir andaikan Lio adalah kakak kandungnya, ia tidak akan mengalami mental selabil ini selama ini. Perlahan mendekatkan tangan berbalutkan kain hitam tersebut ke bagian bibirnya, menciumnya lembut.

Tanda kehormatan? Masalahnya, dia tidak pernah memberikan tanda serupa pada sang Mestre yang dihormatinya. Jadi tanda apa? Tidak tahu.

"Syukurlah kalau begitu"

--walau dirinya tak pernah meminta akan dimaafkan.

Atas semua kejadian keterlaluan ini.
Back to top Go down
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 17:17

Kelanjutan kalimat yang sejak tadi ia tunggu, sebuah pertanyaan. Senyum pemuda itu sempat hilang sebelum akhirnya kembali lagi, “tentu saja, kau kan adikku.” Untuk sekarang hanya sebagai adik, tidak lebih dari sahabat—lebih sedikit sih—dan rekan kerja sesama Disciple yang bisa mengoreknya sampai sedemikian rupa, membantingnya dari marah menjadi—sayang.

Figur itu tampak bergetar saat tangannya mendekat. Sejenak senyumnya menghilang meskipun tangannya masih berada di tempatnya, di pipi kemerahan gadis itu, mengelusnya lembut seolah hal itu bisa menyembuhkannya. Apa yang ia lakukan tadi justru membuat gadis ini menjauh darinya? Menghela nafas, kembali mempertanyakan; Shion tidak selemah itu, bukan? Dan jawaban yang ia yakini adalah ya—dengan keyakinan itu juga ia berani menampar, kan?

“Kalau sakit sebaiknya kau periksakan ke infirmari,” ia merasa seperti seorang kakak sekarang, gimana sih, duh. Tapi bukan berarti ia merasa bersalah, hanya khawatir toh wajar. Kulit putih—yang anehnya tidak kasar padahal Exorcist—itu menyentuh tangannya, sentuhan lembut dan lemah, khas seorang gadis remaja tanpa tenaga; sesuatu yang feminim dan sudah kodratnya untuk dimiliki para gadis. Serta sebuah..ciuman lembut pada sarung tangan hitamnya yang entah kenapa menjalar sampai ke kulitnya. Tidak ada rasa dingin seperti pada kulit gadis ini, tapi hangat. Sekali lagi, perasaan senang ini, perasaan melunjak yang agak....nyaman tapi memalukan, malu untuk mengakuinya.
Back to top Go down
Shion R. Herleifursdóttir

Shion R. Herleifursdóttir


Posts : 85
Umur : 28

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 16 y/o

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 17:28

Senyum mengembang.

Senyum polos yang tak pernah diperlihatkannya. Rasa senang bagaikan anak kecil mendapatkan hadiah istimewa dari kakak tersayangnya. Tentunya senyumnya selama ini hanyalah sebuah kepalsuan kan? Sekadar formalitas belaka untuk memberikan kesan bahwa dia adalah gadis yang ramah. Terkadang membuatnya muak dan lelah. Kepribadian lain yang ia miliki, yang bahkan ia sendiri tak pernah sadari apakah hal tersebut benar ada padanya. Ia hanya mengikuti arus emosinya, sebagai seorang manusia yang masih memiliki ego.

Akhirnya ada yang menemaninya. Dalam kesendirian ini, sebuah pertolongan dari sang pemuda yang sudah sah bahkan memanggilnya dengan sebutan adik. Setidaknya ia masih mempunyai tujuan hidup lain selain balas dendam. Alasan untuknya tetap hidup pada saat misi berat sedang ia jalani sekalipun. Dan itu berarti berlaku sama dengan Lio, yang tidak boleh meninggalkannya terlebih dahulu. Tahukah kau rasanya ditinggalkan? Tidak, tidak ingin lagi merasakan hal yang sama.

"Kalau begitu kau mau pergi menemaniku kesana?"

Masih merasakan kehangatan lengan itu di wajahnya. Memejamkan mata, tertunduk, sebelum lalu membuka kembali kelopak matanya, memperlihatkan dasar aquamarine bersih polos di dalamnya. Menunggu jawaban darinya, kalau tidak mau mungkin ia akan melangkah sendiri, lagi. Berharap 'kakak' barunya mau mendampinginya bersama pergi ke tempat yang dikatakan.




OOC: Sori pendek ato ngga jelas, buru" di HP:((
Back to top Go down
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 19:49

So?

Ya begitulah.

Pemuda itu, berasal dari Prancis, usia 18 tahun, 8 tahun di Black Order, sekarang wajahnya memerah. Kenapa? Karena fenomena mengerikan yang muncul di depannya. Entah kenapa suasana menjadi hangat—gloomy di sekelilingnya, entah memang saat itu hangat, percakapan mereka, wajahnya, atau justru hatinya? Shion Herleifursdóttir, tidak pernah menunjukan sebuah senyum tulus, senyum asli yang berasal dari kebahagiaannya. Termasuk padanya sesama rekan Disciple yang jelas ia tanggapi dengan biasa saja—toh ia sudah terbiasa dengan topeng senyumnya, gadis itu kuat dan berusaha kuat, tidak membiarkan dirinya terlihat rapuh begitu saja. Tapi senyum yang terlalu..jujur...membuatnya malah serasa seperti..

(blush)

Meracau, biasa.

Otaknya berpikir keras saat Shion meminta Lio menemaninya ke infirmary. Lio. Belum. Siap. Menerima. Resiko. Oh. Tuhan. Tidak. Plis. Gimana. Atuh. Yes, enough. Menggigit bibir bawahnya, sebenarnya ya..sebenarnya apa yang perlu ia khawatirkan? Takut dimarahi staff medis—atau diejek—karena luka bekas tamparan di wajah gadis itu? Sebagai pihak lelaki yang selalu mengambil langkah awal dan langkah akhir sekaligus mengambil damagenya, jelas ia duluan yang disalahkan, tapi ayolah, ini bukan salahnya. Sebenarnya lagi sih—tergantung juga si staff berpikir apa nanti.

Mendengus sebal pada kemungkinan pertama. “Yah... Terserah kamu saja,” tangan kiri menepuk dahi.
Back to top Go down
Shion R. Herleifursdóttir

Shion R. Herleifursdóttir


Posts : 85
Umur : 28

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 16 y/o

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 20:40

Padahal umurnya sudah menginjak tahun ke-enam belas selama hidupnya, tapi sikapnya tak pernah berubah, layaknya anak kecil dengan permainan berbahaya yang ia lakukan. Merasa bahwa sifat kekanak-kanakkan justru akan membantunya mengatasi masalah yang ada dibandingkan dengan mengalami stress konyol hanya karena sebuah permasalahan. Bukankah anak kecil itu sudah terbiasa tak membawa beban pikiran? Itulah yang terjadi dengannya, karena beban hanya akan membuatmu terus berpikiran aneh, di luar logika yang bekerja.

Hum?

Menelengkan kepalanya heran melihat rona merah di wajah pemuda, kakaknya tersayang. Kenapa? Apa Lio sakit? Mendongak lebih dekat untuk mengamati raut wajahnya, merasakan aluran nafas yang terbilang normal untuk ukuran seseorang yang sehat walau ada perasaan aneh di antar sela irama nafas Lio. Tinggi mereka jauh berbeda memang, maka dari itu ia menarik bahu Lio untuk menunduk sedikit, membuat dahinya bersentuhan dengan dahi milik pemuda tersebut. Hal yang biasa dilakukan Gelvanekennari untuk mengecek suhu tubuh dirinya yang jika terkena penyakit.

"Kau sakit Lio?"

Pertanyaan polos.

Sama sekali tak berpikiran apa-apa. Tapi tidak panas, lalu kenapa? Menurunkan kembali jinjitan kaki yang ia lakukan tadi, tangan juga kembali menurun, tak lagi menyentuh bahu yang tentunya berpostur berbeda dengannya. Aquamarine masih jelas menatap obdisidian di depannya dengan penuh tanda tanya, sudah selayaknya sikapnya saat ini sangatlah berbeda dengan yang biasa ia tunjukkan, pura-pura dewasa. Sekali ia mengeluarkan perasaannya kepada orang yang ia percayai, semua kepolosan akan mengalir, itulah dirinya yang sebenarnya, yang mungkin hanya Kohler Mestre dan pemuda ini, berkat kejadian tadi yang mengetahuinya.

"Kau.. tidak mau?"

Mendapatkan dengus kesal entah kenapa darinya. Mungkin merasa direpotkan, padahal Shion juga sudah membuatnya marah tadi.

"Tidak masalah, mungkin aku kesana saja sendiri"

Menunduk.

Berbalik untuk mulai berjalan. Setidaknya daripada menyusahkan lebih baik tidak usah. Padahal biasanya ia tak begini, memaksa akan tetap dilakukannya jika bisa menyeret seseorang untuk menemaninya. Sudahlah, sepertinya hari ini ia memang sedikit bermasalah, besok tidak akan ada apa-apa, ya tidak apa-apa, karena dia harus tegar.

Tak boleh sembarang cengeng.




OOC: Mencium bau godmood, maaf ya *sembah sujud* nih acara kapan selese sih
Back to top Go down
Lioret I. Shirogane

Lioret I. Shirogane


Posts : 89

Biodata
Posisi: Disciple
Cabang: Eropa
Umur: 18 y.o.

[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime26th December 2009, 21:22

Kalau tadi gadis itu yang bertingkah aneh—dan seingatnya beberapa minggu lalu ia jga menanyakan hal yang sama—sekarang dia yang bertingkah aneh. Tangan terlepas dari pipi, kembali ke posisi awalnya saat lengan yang terkesan rapuh itu menarik bahunya. Tinggi mereka memang berbeda jauh—20cm itu jauh—dan setidaknya yang lebih pendek harus berjinjit atau yang lebih tinggi harus sedikit menunduk jika ingin—memeriksa suhu. Dahi mereka bersentuhan, kontan wajahnya tambah memerah dan mengambil jarak sepersekian langkah ke belakang.

“Ti—tidak, sehat, sangat baik,” jawabnya, masih bisa merasakan sesuatu yang dingin di kulitnya, terutama bagian dahi. Kulit gadis itu dingin sedingin musim dingin dan sedingin Innocence-nya, mungkin hanya Lio yang merasakannya karena organ tubuhnya justru seakan memanas.

"Kau.. tidak mau?"

Rona di wajahnya menghilang drastis, pernyataan yang setengah-setengah bisa diartikan negatif, ternyata. "Tidak masalah, mungkin aku kesana saja sendiri" Alamak. Bukan itu maksudnya. Ergh. Tapi kau tadi salah bicara, idiot. Astaga.

Menggenggam tangan Shion yang—lagi-lagi—berniat pergi duluan ke infirmary, Lio tahu gadis ini agak kecewa. Dan entah untuk alasan apa, ingin sekali Lio ikut, tampaknya. Jadi? Lioret Ifrit Shirogane ini justru menyambut tangan Shion dan menuntunnya ke infirmary. Cukup?

[OUT]

Out w/ Shion Wink) PUH-LEASE, SAIA BUKAN PEDO =)) *tampar beberapa oknum*
Back to top Go down
Sponsored content





[CENTRAL] Just a Stupidity Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Just a Stupidity   [CENTRAL] Just a Stupidity I_icon_minitime

Back to top Go down
 
[CENTRAL] Just a Stupidity
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» [CENTRAL] I Have Never Ever!
» [CENTRAL] A Cup of Tea?
» [CENTRAL] Looking Around
» [CENTRAL] Gunslinger
» [CENTRAL] Mad Tea Party

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Black Order Archives :: Incomplete Tales-
Jump to:  
Forum create on Forumotion | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com