Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [CENTRAL] Janji Adalah Janji

Go down 
2 posters
AuthorMessage
Shreizag E. Halverson
Vatican Central
Shreizag E. Halverson


Posts : 580
Umur : 32
Pemilik : S.E.H.
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 29

[CENTRAL] Janji Adalah Janji Empty
PostSubject: [CENTRAL] Janji Adalah Janji   [CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_minitime18th January 2010, 18:55

Timeline: Satu hari setelah I Have Never Ever!
Setting: Sore hari pukul 4, kamar Giraile
CLOSED hanya untuk Shreizag dan Giraile (dan yang lain, bila diundang)




Tidak ingin rasanya ia mengingat hari itu.

Kemarin.

Barangkali hari itu sudah ditakdirkan bagi mereka--bagi dirinya, sehingga ia dapat mengetahui sekelumit fakta mencengangkan yang selama ini tertutup rapat-rapat. Pada akhirnya, ia mesti berpikir keras--berulangkali, membuat suatu gejolak rumit dalam benaknya untuk menanggapi fakta itu.

Menolak... atau menerima?

Lebih dari satu kali ia mendengar rekaman ulang dari kejadian semalam lewat golem perak miliknya. Ulang dan terus berulang, suara-suara dalam rekaman tersebut terus membeberkan fakta yang terungkap, tidak mungkin berbohong, karena ia juga merupakan saksi atas peristiwa tersebut. Dan berapa kalipun ia mendengarkannya, ia masih belum bisa mengerti. Jalan keluar? Jawaban? Yang ia temui hanyalah jalan buntu.

Helaan napas berat itu terdengar sangat jelas di ruangan yang terkunci sehari penuh, tidak terjadi pertukaran udara karena ventilasi turut ditutup.

Oh ya, seseorang punya janji denganmu, Halverson. Mengapa tidak kau keluar untuk menagihnya, sekalian menghirup udara segar untuk menghilangkan penat di kepalamu? Ya, ya. Ide bagus.

Pintu kayu itu berderit pelan, mengeluarkan dirinya dari ruangan gelap nan pengap miliknya dari delapan tahun yang lalu tersebut. Golem perak kesayangannya tak lupa mengikuti, bertengger di pundak seperti biasa. Dua langkah lebar cukup bagi dirinya untuk sampai ke tempat tujuan yang dimaksud, yang punya janji dengannya, Giraile Asdvadzadour.

"Giraile," semoga saja yang bersangkutan ada di tempat. "... Aku datang menagih janji." ya, janji adalah janji. Tentunya jenderal wanita itu terlalu berharga diri tinggi untuk mengingkari janji yang ia buat sendiri, bukan? Omong-omong soal wanita... Shreizag dengar wanita merupakan tempat yang tepat untuk dijadikan tempat curahan hati. Giraile Asdvadzadour itu wanita... kan?

Untuk yang satu itu, tampaknya Shreizag harus menimang-nimang keputusannya dulu, apakah mau berbagi cerita dengan Giraile atau tidak. Kalau mau dibilang, rasanya... aneh.
Back to top Go down
http://sacchii.deviantart.com
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Janji Adalah Janji Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Janji Adalah Janji   [CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_minitime18th January 2010, 20:45

Bangsat.


Bagi Giraile, kata itu hanya segelintir dari kata-kata kasar lain yang menggambarkan Shreizag Halverson dalam benaknya, saat ketukan pintu terngiang di kepalanya. Walau demikian, kebenciannya yang memuncak terhadap perjanjian yang dibuat antara dirinya dan Shreizag (yang, sayangnya, tidak membuahkan hasil yang diharapkan) kalah tanding melawan hangover besar yang dirasakannya. Walau toleransi alkoholnya tidak buruk, ia bukan tipe orang yang sering meminum miras melebihi jumlah yang wajar... seperti kemarin malam.

Dengan menggerutu, jenderal perempuan itu beranjak dari tempat tidurnya, tempat di mana seharusnya ia mendekam sepanjang hari usai malam yang melelahkan. Tidak sungkan menunjukkan rasa keberatannya, ia membukakan pintu, menghadapi wajah datar Shreizag Halverson dengan wajah geram.



Tetapi, janji adalah janji, dan Giraile adalah wanita yang menepati janjinya.

"Masuk," ujarnya ketus, lebih terdengar seperti perintah terpaksa ketimbang ajakan sukarela. Meregangkan kedua lengannya, ia berbalik, sebelum menuju ranjangnya. Walau terkesan gahar dan barbar, Giraile terbiasa merapikan ranjangnya usai berbaring di atasnya--kebiasaan yang dibawanya dari masa kecil. Tangan memegang ujung selimut, ia memutuskan untuk menunda saat ia menepati janjinya, "Hei, tidak merasakan apapun setelah kemarin malam?"

Tidak mungkin tidak ada yang bergejolak dalam hati pria Norwegia itu setelah malam penuh kekacauan kemarin, kan? Minimal, itu yang ia harapkan setelah memboroskan beberapa botol minuman keras untuk permainan Never Have I Ever.
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Shreizag E. Halverson
Vatican Central
Shreizag E. Halverson


Posts : 580
Umur : 32
Pemilik : S.E.H.
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 29

[CENTRAL] Janji Adalah Janji Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Janji Adalah Janji   [CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_minitime19th January 2010, 22:15

Wajah geram dan nada bicara yang ketus; Giraile tidak dalam mood yang baik, seperti dirinya. Bisa ditebak kenapa. Orang paling kuat sekalipun, pasti akan tumbang juga kalau dimabukkan oleh cairan laknat itu. Kakinya melangkah masuk lebih dalam, mendapatkan visualisasi dari kamar sang jenderal yang tampak... rapi. Ah, rupanya sebarbar-barbarnya dia dan segahar-gaharnya Giraile, masih punya etika tentang kerapihan juga. Shreizag cukup salut, karena saat ini kamarnya sendiri dalam keadaan yang mengenaskan; tempat tidur yang belum sempat dibereskan, juga buku-buku serta dokumen-dokumen yang berserakan di mana-mana, belum lagi keberadaan ventilasi yang tidak memadai, membuat ruangan itu lumayan pengap.

Kebiasaan jelek, Shreizag, sekali-kali kau perlu mencontoh kawan jenderalmu ini.

"Hei, tidak merasakan apapun setelah kemarin malam?"

Kepalanya terangkat, terbangun dari lamunannya sendiri. Tatapan datarnya sedikit berbeda, tampak lebih lesu, tidak seperti orang yang semangat menagih janji yang ditunggu-tunggu. "Ya..." ia menggumam pelan, "... Ada, banyak hal." lanjutnya dengan suara yang sedikit lebih keras, namun perubahan suaranya tidak begitu spesifik. Tetap terdengar datar, tapi, bila jeli, terasa ada beban terselip di sana. Bila yang dimaksud Giraile dengan 'merasakan' adalah hangover, itu tidak sebanding dengan beban mental yang diembannya saat ini.

Terlalu banyak untuk diceritakan, darimana ia harus memulai?

Helaan napas berat itu kembali terdengar--tidak begitu panjang, karena ia tak ingin memperlihatkan rasa frustrasinya secara eksplisit pada rekannya yang satu itu. Ia bukan manusia pengadu, tuan. Tetapi, ia masih seorang manusia yang butuh pelepasan emosi, ia tak bisa menyimpan dan mengurungnya terus-terusan.

"... Entahlah, Giraile." mulanya, berjalan beberapa langkah untuk mempersempit jarak antara mereka berdua, "Aku..." ragu, menghembuskan napas untuk meyakinkan dirinya sendiri, "... Aku merasa... kacau." kalimat permulaan yang tepatkah itu? Shrei tidak tahu, ia tidak pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya. Dulu, kalau ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, ia tinggal bilang pada ibunya, Raquel, dan masalah beres. Tapi sejak Raquel tidak ada? Oh, nyaris tidak pernah lagi. 9 tahun berlalu, nampaknya Shreizag lupa bagaimana cara berbagi cerita dengan orang lain.

Dan satu masalah lagi, apakah Giraile bisa memberikan bantuan yang ia butuhkan? Itu juga, ia tidak tahu.
Back to top Go down
http://sacchii.deviantart.com
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Janji Adalah Janji Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Janji Adalah Janji   [CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_minitime19th January 2010, 23:11

"... Entahlah, Giraile."

Benarkah ini? Benarkah Shreizag memutuskan untuk membuka isi hatinya yang (konon) sebeku es itu pada dirinya, Giraile Arevig Asdvadzadour? Dirinya, yang bisa jadi menyebarkan 'noda' apapun pada persona Shreizag ke seluruh cabang tanpa rasa bersalah sedikitpun? Hanya dari dua kata singkat itu, ia sudah bisa menyimpulkan kurang-lebih isi hati pria Norwegia itu. Saking terkejutnya mendengar nada yang, di balik kedatarannya, berat itu, ia membiarkan mulutnya melongo sesaat--dan Giraile bersyukur dirinya sedang memunggungi rekannya.

Banyak opsi berputar-putar dalam kepalanya, dan hatinya berkecamuk. Ia bisa mengambil peran 'aku-tidak-peduli-dengan-masalahmu-hush' seperti biasa, memutuskan untuk mengabaikan Shreizag yang berarti melewatkan kesempatan EMAS, atau... ia bisa mendengarkan. Ia berbalik dengan cepat, tentu dengan mulut terbungkam dalam senyuman tipis. 'Kau telah menetapkan kejatuhanmu sendiri, Shrei...'


"... Aku merasa... kacau."

Degg.


Mata kirinya berkedut. Baiklah, ternyata ia tidak sejahat itu. Walau agak sungkan, ia akhirnya menarik pinggiran baju rekan jenderalnya, menariknya paksa untuk menduduki ranjangnya (Giraile hanya memiliki satu kursi dalam ruangannya, berhubung dirinya tidak melayani banyak tamu dalam ruang pribadi itu). Dalam posisi berdiri, kedua tangannya bertumpu pada pinggang, dan ia menatap ke bawah--tepatnya, ke lelaki berambut putih itu. Ia memberikan senyuman yang jelas-jelas menunjukkan bahwa dirinya sendiri merasa berkeberatan dengan tindakan murah hati yang hendak dilakukannya.

"Ceritakan. Yahh... bukan berarti aku akan benar-benar mendengarkan, lho." Bagaimanapun juga, ia masih memiliki imej. Mau dipasang di mana wajahnya bila orang menganggap dia peduli pada kekhawatiran Shreizag, tujuan seluruh dendam kesumatnya (walau sebenarnya, tidak demikian)? Ia memasukkan kelingkingnya ke dalam telinganya, berlagak hendak membersihkannya dengan metode yang kurang higienis.
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Shreizag E. Halverson
Vatican Central
Shreizag E. Halverson


Posts : 580
Umur : 32
Pemilik : S.E.H.
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 29

[CENTRAL] Janji Adalah Janji Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Janji Adalah Janji   [CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_minitime24th January 2010, 01:11

"Ceritakan. Yahh... bukan berarti aku akan benar-benar mendengarkan, lho."

Sebuah tarikan paksa untuk menduduki ranjang, dan kelingking yang dipakai dengan tidak semestinya; benar-benar seperti Giraile Asdvadzadour. Shreizag tersenyum kecil, namun senyuman yang jarang tampak itu segera memudar seiring dengan kepindahan posisinya ke atas ranjang milik Giraile. Disuruh bercerita, ia bingung juga. Yah, sebenarnya sebelum ingat untuk kemaripun, ia sudah bingung. Ralat; ia sudah bingung sejak kemarin malam.

Baiklah, jadi bercerita kan? Sebelum itu, ia perlu mengambil napas untuk menguatkan diri, "... Aku tidak tahu hendak berterima kasih atau justru marah karena permainanmu semalam." tuturnya pelan. Ia melirik sang tuan rumah sekali lagi, kemudian melanjutkan. "Ya... Giraile, kau pasti mengerti kalau di dunia ini ada sesuatu yang sebaiknya kita tidak ketahui." berbasa-basi, namun tidak akan begitu lama karena pria Norwegia ini akan segera mengutarakan maksud aslinya. Mungkin, kalau ia sanggup mengatakannya dengan benar.

"... Tetapi, ada fakta yang harus diketahui, mengesampingkan apakah kita siap menerimanya atau tidak." itulah yang terjadi pada dirinya saat ini. Ujung-ujung jarinya mengelus kepala Timcanpi yang kini turun ke telapak tangannya. Tentu saja sedari tadi ia sedang membicarakan masalahnya sendiri, Giraile pasti mengerti kan? Dia kan ada di sana waktu itu, sebagai saksi, ketika murid perempuannya menyatakan fakta-fakta yang membuatnya seperti sekarang.

Ia terdiam sesaat, mencoba memikirkan kalimat yang tepat untuk diucapkan. Curhat itu ternyata, sulit sekali ya? Pria Norwegia ini menghela napas panjang, "Dan begitu mengetahuinya... kau akan merasa begitu bingung sampai tidak tahu harus berbuat apa. Seperti terjebak antara 'menerima' dan 'menolak'." pungkasnya, menatap kosong pada lantai dengan suara datar dan pelan. Belum pernah Shreizag Halverson berbicara panjang lebar seperti ini, sungguh. Kali ini saja, ia ingin mengungkapkan isi hatinya karena itulah yang dibutuhkannya. Ia benar-benar merasa clueless tentang apa yang mesti diperbuatnya.

Kedua mata biru mudanya kembali menatap sang pemilik kamar, mengkonfirmasi bahwa ceritanya selesai, sementara ini.




[OOC: Aduh, curhat itu sumpah nggak Shrei banget... *ditabok*]
Back to top Go down
http://sacchii.deviantart.com
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Janji Adalah Janji Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Janji Adalah Janji   [CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_minitime24th January 2010, 01:45

Sudah dua tahun ia mengenal pria ini, dan, berhubung daya ingatnya masih baik-baik saja saat insiden itu terjadi, ia tahu persis apa yang dimaksud Shreizag. Terkekeh pelan, akhirnya ia mengambil posisi duduk di sebelah pria Norwegia itu. Ia terus mendengarkan, tetap memasang fakade setengah-niat, hingga akhirnya, temannya yang tengah mencurahkan isi hatinya itu tiba pada satu kalimat:

"Dan begitu mengetahuinya... kau akan merasa begitu bingung sampai tidak tahu harus berbuat apa. Seperti terjebak antara 'menerima' dan 'menolak'."

Ia mengembuskan napas keras, menggaruk-garuk rambutnya. Momen berhadapan dengan seseorang yang dekat dengan diri sendiri, terutama yang dianggap bagaikan anak--macam murid pribadi, misalnya--tidak semudah itu ditangani. Terutama, jika orang itu melontarkan sesuatu yang sangat tidak terduga, dan akan membuat objek pengakuannya kehilangan akal mencari solusi. Giraile tahu benar perasaan itu--bukankah itu alasannya ia tidak mengungkapkan perasaannya, bahkan usai berlalunya satu dekade?

Wanita Armenia melirik ke sisinya, sebelum tersenyum simpul. Bukan ia yang mengalami masalah kali ini--bayangan akan pria Mesir itu bisa menunggu. Usai mempertimbangkan kata-katanya, ia menuturkannya, "Kau bisa memilih untuk 'menolak'..." Ia menyisir helaian hitamnya, mata tidak menatap langsung lawan bicara. "... atau, kau bisa "menerima". Simpel, hanya ada dua pilihan--apa yang membuatmu bingung? Biarpun kamu berusaha 'menolak' hal itu keluar, kurasa hal itu akan terus menghantuimu. Biarpun kamu menyesal mengetahuinya, yang telah terjadi tidak akan bisa diubah."

Seandainya mereka berdua tidak terkontaminasi cairan memabukkan kemarin malam, mungkin ia sudah menyuguhkan segelas brandi bagi rekan jenderalnya. Looks like he really needs it now. "Dia penting bagimu, kan? Kamu cukup menentukan tindakanmu padanya, setelah mengetahui hal ini."

Pikirannya kembali berpaling ke mantan kepala bagian riset Afrika - Timur Tengah, dan mengingat caranya melindunginya dengan memendam hal-hal yang ia rasa tidak patut diketahui. Caranya sendiri untuk memastikan bahwa dirinya tidak harus menjalani kehidupan yang berat. Dengan suara yang lebih pelan, "... Kamu bisa menyembunyikan pengetahuanmu darinya. Tetapi, suatu saat ia harus tahu, Shrei. Dan kamu harus memberikan jawaban." Ya, jangan membiarkannya menggantung sampai akhir. Menyiksa, tahu? "Lakukan yang kauanggap benar."

Hening sesaat. Baru kemudian, ia menyadari posisi tangannya telah berpindah--di atas milik lelaki Norwegia itu, tanpa diniatkan secara sadar. Gusar, ia langsung memindahkannya, mengelap telapak tangannya pada kemeja yang tengah dikenakannya. Menyadari bahwa posisi badannya pun berada dalam proksimitas cukup dekat, ia bergeser, menjauh. "Aku meracau asal saja tadi, tidak kamu turuti juga tidak masalah. Aku tidak berniat memberikan nasihat, kok." Giraile sendiri tidak percaya pada pernyataan itu, namun belum saatnya ia harus mengakuinya, kan?
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Shreizag E. Halverson
Vatican Central
Shreizag E. Halverson


Posts : 580
Umur : 32
Pemilik : S.E.H.
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 29

[CENTRAL] Janji Adalah Janji Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Janji Adalah Janji   [CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_minitime11th July 2010, 01:28

Apakah... Apakah ia sedang berhadapan dengan Giraile Asdvadzadour yang itu?

Percaya atau tidak, Shreizag tetap mendengarkan kata demi kata yang diucapkan oleh rekannya. Kalimat-kalimat yang terdengar begitu bijaksana, sesuatu yang tidak ia sangka akan keluar dari mulut jenderal barbar itu. Ia sungguh terperangah, mendengar petuah yang diberikan oleh wanita asal Armenia itu. Terdengar sederhana, tapi... sangat tepat sasaran,

Sebenarnya jawaban dari keresahannya itu sudah ada sejak awal kan? Keresahannya hanyalah suatu bentuk dari penolakan... penolakan dari sebuah kenyataan. Sikap yang tidak dewasa. Mengapa tidak terpikirkan dari awal? Oh, apalagi kalau bukan karena isi kepalanya yang terlalu berantakan sehingga ia tidak bisa berpikir jernih.

Apakah setelah mengetahui fakta itu, sikap Shreizag akan berubah? Tidak. Ia akan tetap menyayangi dan melindunginya, lebih malah. Benar, Lia penting baginya. Bukan sekedar sebagai murid, tapi Shrei sudah menganggapnya sebagai bagian dari keluarganya, sebagai putrinya... putri yang sangat ia sayangi.

Bodohnya kau, Shrei...

Tersadar. Seiring dengan berpindahnya tangan Giraile dari tangannya--tunggu, sejak kapan pula ada di sana?--mata biru muda pria itu bergerak perlahan, menatap wajah Giraile yang kini memasang tampang sok cuek. Well, memang beginilah tabiat sang jenderal wanita yang biasanya, kan?

Sebuah senyuman tulus yang jarang terlihat di wajah pria Norwegia itu kini terukir di sana, merasakan seperti beban luar biasa berat sudah diangkat dari pundaknya. "Terima kasih, Giraile..." dan ucapan terima kasih yang tak kalah tulus, ditujukan pada rekannya malam itu.

Namun, senyum itu tidak berlangsung lama, karena digantikan oleh keheningan yang mulai menguasai suasana. Beberapa saat terdiam tanpa arti, Shrei tidak punya sesuatu untuk dikatakan lebih lanjut, karena baginya, kalimat Giraile tadi sudah cukup untuk meringankan beban hatinya, sekaligus memberikan solusi untuk masalahnya. Tak disangka rupanya Giraile Asdvadzadour bisa bertindak dan berkata seperti itu...

Oh ya, tujuan utamanya kemari. "Omong-omong, kau tidak lupa janji kita kan?" kembali berkata datar sambil melepaskan tas pinggangnya, yang berisi peralatan merias. Tentu saja, tujuan utamanya ke sini kan untuk menagih janjinya pada wanita barbar itu. Walaupun suasana barusan masih terasa agak awkward, tapi...

... bagaimanapun juga, janji adalah janji.
Back to top Go down
http://sacchii.deviantart.com
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Janji Adalah Janji Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Janji Adalah Janji   [CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_minitime11th July 2010, 19:28

"Hmph... Er..." Ia menengok ke kiri-kanan, seakan ada orang lain yang bisa diminta pendapat akan cara yang terbaik baginya untuk merespon. Tentu, hanya dapat mengandalkan dirinya sendiri untuk menentukan jawaban, akhirnya ia menghela napas keras-keras. Memalingkan kepalanya, masih berusaha menjaga imej cuek itu, ia berujar ketus, "Ya, ya, sama-sama. Tetapi aku tidak berbuat apa-apa."

Lagi-lagi hening, sesuatu yang sebenarnya tergolong biasa apabila berduaan dengan Shreizag Halverson, namun kali ini terasa sebagai sesuatu yang sangat canggung dan membuat tidak nyaman. Ia menggaruk lehernya, berusaha menemukan topik pembicaraan yang baru, namun tampaknya lelaki yang mendapatkan sifat esnya kembali itu sepertinya sudah mendahuluinya.

Dengan melepaskan tas pinggangnya, yang sudah Giraile kenali dari frekuensi Shreizag membawanya tiap kali mengunjungi kamar Ingressa, lelaki Norwegia itu sudah pasti akan mengucapkan sesuatu yang pasti akan membuatnya meringis.

"Omong-omong, kau tidak lupa janji kita kan?"

Seratus persen. Dengan memajang senyuman yang tetap menunjukkan ketidaksudiannya, Giraile pun merapikan rambutnya yang acak-acakan, menggerainya. "Ya. Janji adalah janji... Lakukan apa yang kaumau, tapi bila kau melanggar batas..." Ia rasa telunjuknya yang melintasi lehernya cukup menyampaikan maksudnya, dan ia sedikit-lebih berharap hal ini cukup untuk membuat jenderal yang satu itu melupakan masalahnya yang itu, sejenak saja, dan lebih ke arah lebih berharap hal itu tidak terlihat dari wajahnya.
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Shreizag E. Halverson
Vatican Central
Shreizag E. Halverson


Posts : 580
Umur : 32
Pemilik : S.E.H.
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 29

[CENTRAL] Janji Adalah Janji Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Janji Adalah Janji   [CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_minitime13th July 2010, 19:43

Shreizag belum pernah melanggar janjinya kan? "Tentu." menjawab peringatan dari Giraile dengan singkat, dan dengan nada bicara yang datar, seperti biasa. Walau demikian, sebuah senyum tipis terselip di wajahnya. Lagi-lagi, hanya sekilas. Well, bukankah 'Shreizag yang tersenyum lebar' itu kedengarannya menakutkan?

Sang jenderal berkebangsaan Armenia telah menggerai rambut hitam legamnya, Shreizag pun mempersiapkan berbagai macam peralatan untuk memulai atraksi sore ini. Peralatan yang sederhana, sebenarnya, karena ia hanya akan berurusan helaian rambut yang tumbuh lebat itu, jika ia berani menyentuh permukaan kulit wajah nona Asdvadzadour dengan peralatan make up-nya sedikiiiiit saja, bisa-bisa ia dihajar secara literal.

Mempersilakan Giraile duduk menghadap ke cermin satu-satunya di kamar itu, sang pria Norwegia pun mulai dengan menyisir rambut hitam dengan perlahan. Tentu sarung tangan hitam yang sekaligus berfungsi sebagai Innocence-nya telah ia lepas, kalau tidak, ia tidak akan bisa bekerja dengan baik... sekaligus merasakan tekstur rambut milik Giraile yang pasti tidak ada duanya di dunia. Pantas saja dirinya antusias menanti momen ini (sebelum teringat akan masalahnya yang tadi, ya).

Cekatan, Shreizag bereskperimen dengan beberapa model rambut yang ia rasa cocok dipadukan dengan fitur-fitur yang dimiliki wanita Armenia ini. Satu, dua, tiga... bahkan lebih dari sepuluh model telah diaplikasikan, dan hal itu makin membuat Shreizag merasa sayang dengan fakta bahwa Giraile hampir tak pernah mempedulikan rambutnya (selain untuk bertarung) yang sebetulnya sangat indah.

Terdiam, meletakkan kedua tangannya di pundak Giraile, memandang pantulan dirinya dan sang wanita yang rambutnya telah ditata sedemikian rupa--tak lupa memasangkan hiasan rambut sederhana sebagai pemanis. "Kau memiliki rambut yang indah, Giraile. Hanya saja, patut disayangkan kau tak memaksimalkan hal itu." mengeluarkan pendapat sekaligus menyatakan kekecewaannya sebagai orang yang menggeluti bidang tata rias selama lebih dari satu dekade. "Kau tahu..." mengembalikan pandangannya pada helaian rambut hitam legam di hadapannya, sebuah helaan napas menyusul. Tetapi, sesuatu yang hendak diucapkannya bukanlah sesuatu hal yang akan menambah kekesalan di hati wanita Armenia itu. Justru, kemungkinan besar, sebaliknya.

"Դու կարող էիր աշխարհում ամենաշատ գեղեցկուհին լինել.*"

Sebuah pujian ditujukan pada sang jenderal berkebangsaan Armenia dengan bahasa yang sama, diikuti sebuah senyum tipis yang lagi-lagi tersamarkan oleh wajahnya yang kaku. Pujian itu jujur. Seorang Shreizag Erstad Halverson tidak pernah berbohong, bukan?


E N D




* = You could be the most beautiful woman in the world
Back to top Go down
http://sacchii.deviantart.com
Sponsored content





[CENTRAL] Janji Adalah Janji Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Janji Adalah Janji   [CENTRAL] Janji Adalah Janji I_icon_minitime

Back to top Go down
 
[CENTRAL] Janji Adalah Janji
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» [CENTRAL] I Have Never Ever!
» [CENTRAL] A Cup of Tea?
» [CENTRAL] Coincidental
» [CENTRAL] Never Have I Ever
» [CENTRAL] Mad Tea Party

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Black Order Archives :: Bookman's Records-
Jump to:  
Free forum | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com