Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[AMERICA] Pain the Universe I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[AMERICA] Pain the Universe I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[AMERICA] Pain the Universe I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[AMERICA] Pain the Universe I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[AMERICA] Pain the Universe I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[AMERICA] Pain the Universe I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [AMERICA] Pain the Universe

Go down 
2 posters
AuthorMessage
Gray L. Claude

Gray L. Claude


Posts : 56
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 19

[AMERICA] Pain the Universe Empty
PostSubject: [AMERICA] Pain the Universe   [AMERICA] Pain the Universe I_icon_minitime30th March 2010, 19:25

Timeline : Beberapa saat setelah A Perfectly Abnormal Day
Closed~



Pagi ini mungkin bisa dianggap hari yang cukup, er, berkesan di dalam hati Gray Levantine Claude. Jika saja ia tak bertemu Wilhelm, rekan Exorcistnya, dan seekor kucing hitam, mungkin saja ia tak bisa merasakan ”kesenangan-kesenangan”. Tatapan janggal orang-orang yang berkerumun di lorong tadi membuat pemuda bermata heterochromia sedikit berpikir, apakah perbuatannya tadi sebegitu anehnya? Yah, lupakan sajalah. Mereka toh tidak tahu apa yang dirasakan Gray.

Cuek sajalah~

Sekarang langkah ceria Gray tertuju ke arah infirmari, tempat para anggota Black Order biasa berobat. Sebenarnya Gray hampir tidak pernah ke sana, asal kau tahu. Hanya saja kali nin rasanya perlu, lukanya bisa dibilang lebih banyak dari yang biasanya, apalagi pecahan kaca tadi. Takutnya ada sepotong kecil yang tertinggal dan voila, infeksi merambah tangan kesayangannya. Belum lagi luka di kepala yang sudah berhenti mengeluarkan darah segar. Yah, selama kebiasaan buruknya itu masih tertanam (atau ada Estrella yang biasanya menghentikannya) rasanya Gray tak akan pernah kekurangan darah.

’Yah, itu urusan nanti~,’ gumamnya dalam hati.

Sekarang langkahnya jadi melambat. Tulisan “Infirmari” sudah tampak di depan matanya. Sekarang saatnya Gray masuk dan berobat.

”Permisi,” ucapnya santai setelah membuka pintu. Ada orang di dalam, tidak?
Back to top Go down
Violetta Noel

Violetta Noel


Posts : 41
Pemilik : Agito
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 25

[AMERICA] Pain the Universe Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Pain the Universe   [AMERICA] Pain the Universe I_icon_minitime31st March 2010, 23:01

Waktu bekerja tanpa ada satu orangpun yang datang untuk berkonsultasi padanya adalah waktu yang paling membosankan di dunia. Di saat-saat seperti itu, ingin rasanya Vio menyumpahi Dai Fong supaya pria Cina itu tertimpa masalah yang membuatnya harus datang padanya sambil berderai air mata dan minta konsultasinya selama minimal 3 jam penuh. Tapi kasihan juga Dai Fong kalau hampir setiap hari ia sumpahi begitu, jadi kali ini Vio hanya duduk manis dengan kepala yang ditumpukan pada kedua telapak tangannya.

Menunggu lima menit, sepuluh menit... Vio menghela nafas panjang, merasa mungkin hari itu memang tidak akan ada orang yang datang untuk berkonsultasi dengannya. Ia berdiri dari kursi yang entah sudah berapa jam ia duduki, hendak meminta secangkir teh hangat ke dapur, saat pintu infirmari terbuka.

”Permisi.” Seorang pemuda dengan warna mata berbeda masuk ke dalam ruangan itu, sepertinya terluka di mana-mana. Habis ngapain orang itu? Dasar anak laki-laki... Kerjanya cuma membuat luka setiap hari!

"Halo, ada yang bisa kubantu?" tanya Vio sambil tersenyum ramah. Ia berjalan ke arah rak penyimpanan perban dan disinfektan, bersiap menangani luka-luka pemuda itu entah apapun yang akan ia katakan nanti.
Back to top Go down
Gray L. Claude

Gray L. Claude


Posts : 56
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 19

[AMERICA] Pain the Universe Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Pain the Universe   [AMERICA] Pain the Universe I_icon_minitime1st April 2010, 13:57

"Halo, ada yang bisa kubantu?"

Ada orang! Syukurlah, Gray kira masih agak terlalu pagi untuk pergi mengunjungi ruangan berbau obat itu, setidaknya menurut Gray pribadi. Hmm, petugas infirmari ini entah kenapa...punya aura yang agak berbeda. Cantik sih, tapi entah kenapa ada sesuatu yang janggal.

"Tadi aku membersihkan pecahan kaca dan inilah hasilnya~" Melupakan pemikiran anehnya tadi, Gray memperlihatkan luka-luka di telapak tangannya yang masih segar. Cengiran lebar terlihat di mukanya. Tidak merasa sakit sedikit pun.

"Aku takut ada pecahan yang tertinggal. Oh ya! Masih ada luka di bagian kepala ini, hehe. Tolong ya," ujar pemuda heterochromia santai, menjelaskan bagian-bagian lukanya pada si petugas medis.

Ngomong-ngomong, nama orang di depannya ini siapa ya? Rasanya Gray hanya pernah melihatnya sekilas-sekilas saja, tak sempat berkenalan secara langsung.

"Namaku Gray, ngomong-ngomong. Mohon bantuannya ya!" ucapnya penuh semangat. Yah, itung-itung memperkenalkan dirinya sendiri, dan biasanya orang akan memberitahu namanya setelah Gray memperkenalkan diri.

Gray kemudian duduk di salah satu kursi, menunggu respon dari si petugas.
Back to top Go down
Violetta Noel

Violetta Noel


Posts : 41
Pemilik : Agito
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 25

[AMERICA] Pain the Universe Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Pain the Universe   [AMERICA] Pain the Universe I_icon_minitime8th April 2010, 17:16

"Tadi aku membersihkan pecahan kaca dan inilah hasilnya~ Aku takut ada pecahan yang tertinggal. Oh ya! Masih ada luka di bagian kepala ini, hehe. Tolong ya."

Melihat luka-luka segar yang ditunjukkan pemuda itu, Vio hanya bisa meringis sambil mengerutkan dahinya. Meski bukan dirinya yang terluka seperti itu, tapi rasanya ngilu melihatnya. Anehnya, si pemuda itu tidak tampak kesakitan sedikitpun. Vio jadi merinding sendiri. Apa yang namanya pria itu senang menyakiti dirinya sendiri? Rasanya ia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan para pria di sekitarnya, sambil agak melupakan bahwa ia sendiri pun seorang pria.

Sesuai ucapan pemuda itu, Vio bersiap untuk membersihkan pecahan kaca yang mungkin tertinggal di tangan pemuda itu. Ia mengambil dua buah kursi yang ia letakkan berhadap-hadapan, sebuah meja kecil, sebuah baskom, dan sebuah teko berisi air hangat. Ia juga menyiapkan pinset, alkohol, kapas, dan perban di dekatnya. Sebelum ia sempat duduk atau menawarkan pemuda itu duduk, si pemuda sudah berucap lagi.

"Namaku Gray, ngomong-ngomong. Mohon bantuannya ya!"

Seulas senyum ramah kembali mengembang di wajahnya. "Namaku Violetta Noel, panggil saja Vio. Mohon bantuannya juga, Gray," balasnya ramah. Ia pun duduk di salah satu kursi, lalu meletakkan sebuah baskom di meja kecil di hadapannya. Tangan kanannya siap dengan teko air hangatnya, sementara tangan kirinya terulur pada Gray.

"Silakan duduk. Tidak usah terlalu tegang, yang rileks saja. Lalu, ulurkan tanganmu, ya!" ajak Vio sambil tetap tersenyum ramah, menunggu respon dari si pemuda itu.
Back to top Go down
Gray L. Claude

Gray L. Claude


Posts : 56
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 19

[AMERICA] Pain the Universe Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Pain the Universe   [AMERICA] Pain the Universe I_icon_minitime8th April 2010, 19:17

Uhk.

Bau alkohol yang menyengat mulai menyeruak di dalam ruangan medis. Jujur saja, Gray tak suka baunya. Hidungnya jadi terasa sedikit tidak enak. Tapi Gray coba menahannya selagi petugas medis akan membersihkan lukanya dengan air hangat yang nyaman. Jadi lupakan sajalah tentang alkohol.

“Salam kenal ya, Vio~ Hehe,” ucapnya sambil sedikit terkekeh pelan dengan santai. Bukannya lucu, hanya saja ia merasa ada suatu rasa nyaman yang unik. Entah apa, hanya perasaan tanpa dasar?

Sesuai perintah Vio, Gray duduk di tempat yang disediakan dan melipat seragam berwarna hitam miliknya agar tidak basah. Membalas senyum ramah Vio, Gray juga ikut tersenyum lebar seperti anak kecil yang polos. Padahal sebenarnya umurnya sudah sangat jauh dari sebutan anak kecil, tapi senyum lebarnya itu sudah jadi semacam kebiasaan. Yah, kebiasaan yang sangat jauh lebih baik daripada kebiasaan yang satunya.

Apalagi kalau bukan kecintaan pada rasa sakit. Membuat orang menggelengkan kepala saja.

“Ngomong-ngomong,” ucapnya dengan sedikit ragu pada Vio. Wajahnya sedikit tertunduk ke bawah dan bola matanya mengarah ke atas. “Jangan bilang Estrella aku dapat luka-luka begini ya, nanti aku dimarahi,” ujarnya dengan polos. Ya, bisa-bisa Estrella memarahinya seperti yang terjadi waktu di kafetaria kemarin ini. Gray tak suka raut wajah cemas tampak di muka gadis Meksiko itu, ia lebih suka binar ceria yang biasanya. Karena itu, semoga saja Vio tak bilang-bilang Estrella.

Menjulurkan tangannya--yang ternyata sudah banyak bekas-bekas luka lainnya di kulit putih Gray-- setelah lengan seragamnya digulung, Gray kembali tersenyum lebar seperti sedia kala. “Hehe, maaf tanganku tidak enak dilihat. Luka lama, sih. Jadi tak akan hilang bekasnya,” ucapnya jujur pada staf medis di depannya. “Tolong ya, Vio,” pintanya dengan sopan pada Violetta Noel. Kemudian Gray lagi-lagi terkekeh perlahan.
Back to top Go down
Violetta Noel

Violetta Noel


Posts : 41
Pemilik : Agito
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 25

[AMERICA] Pain the Universe Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Pain the Universe   [AMERICA] Pain the Universe I_icon_minitime10th April 2010, 22:36

Vio membalas senyum Gray dengan sebuah senyum ramah, sambil menunggu pemuda itu menggulung lengan seragamnya. Saat itulah, pria berdarah Perancis ini melihat banyak bekas luka di lengan pemuda itu. Sebenarnya dia ngapain sih sampai luka-luka begini?! Argh, apakah semua pria punya kecenderungan menjadi seorang masochist?! Ingin rasanya Vio menggelengkan kepalanya heran memikirkan kelakuan para pria yang ia kenal... melupakan bahwa ia sendiri pun seorang pria.

“Ngomong-ngomong, jangan bilang Estrella aku dapat luka-luka begini ya, nanti aku dimarahi.”

Apa katanya tadi, Estrella? "Estrella... Estrella Rovers? Kamu kenalannya juga, toh? Hmm, tidak mengherankan, toh kalian sesama Exorcist, yaa..." tanyanya sambil tetap tersenyum ramah. Ia lalu memegang tangan Gray lembut, berusaha tidak memperparah luka yang ada. Tapi sebelum ia membersihkan luka itu, Gray kembali berucap.

“Hehe, maaf tanganku tidak enak dilihat. Luka lama, sih. Jadi tak akan hilang bekasnya. Tolong ya, Vio.”

Sekali lagi, Vio tersenyum ramah. "Serahkan saja padaku, aku akan mengobatimu sebisaku. Nah, sekarang tahan sedikit ya... mungkin akan terasa perih," balasnya. Ia pun mulai menyiram lengan Gray yang terluka dengan air hangant, selembut mungkin, agar tidak menambah luka yang sudah ada. Ia lalu mengambil pinset, dan mulai mengamati luka tersebut dengan seksama. Ada 2-3 serpihan kaca yang tertinggal di dalam luka itu. Dengan hati-hati, ia mencabut serpihan tersebut, menyisihkannya ke atas sebuah tisu, lalu meletakkan pinsetnya itu.

"Sabar, ya... Kalau sakit boleh teriak, kok. Jangan ditahan," tambahnya lagi. Ia mengambil segumpal kapas, membasahinya dengan alkohol, dan menjepitnya dengan pinset lain. Ia lalu menekan-nekan kapas beralkohol tersebut ke luka pemuda itu, dan kapas yang tadinya putih itu dengan segera berubah merah.

Tanpa banyak bicara, ia mengambil perban dan langsung membalut luka itu dengan rapat. Setelah selesai, ia kembali tersenyum ramah pada Gray. "Oke, selesai. Untuk sementara, usahakan supaya posisi tanganmu ada di atas kepala, supaya tidak terjadi pendarahan lagi. Minta perban ganti setiap harinya, atau kalau sudah tampak kotor," jelasnya sambil berdiri dari bangkunya.

"Sekarang, kepalamu, yaa..." Ia membuka perban yang terbalut di dahi Gray, dan... sekali lagi ia merasa ingin menepuk dahinya sendiri melihat luka yang sepertinya sudah pernah sembuh tapi terluka lagi. Tanpa banyak komentar, ia mengambil sebuah saputangan, membasahinya dengan sedikit alkohol, lalu membersihkan luka tersebut dan membalutnya lagi dengan perban baru.

"Lain kali, hati-hati supaya tidak terluka, ya! Jangan bikin orang lain khawatir!" katanya lagi, agak keras. Ini anak... sama saja seperti Dai Fong. Tiap hari pasti ada saja lukanya, keluhannya! Dasar pria...
Back to top Go down
Gray L. Claude

Gray L. Claude


Posts : 56
Umur : 31
Pemilik : Al2SiO5

Biodata
Posisi: Exorcist
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 19

[AMERICA] Pain the Universe Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Pain the Universe   [AMERICA] Pain the Universe I_icon_minitime30th June 2010, 09:17

"Serahkan saja padaku, aku akan mengobatimu sebisaku. Nah, sekarang tahan sedikit ya... mungkin akan terasa perih,"

Apa? Perih? Satu buah kata itu menarik seluruh perhatian Gray Levantine Claude. Pemuda satu itu menyukai rasa sakit dan tentunya ia tak menyangka kalau diobati pun bisa terasa sakit! Hatinya seketika itu juga berdebar labih cepat. Matanya juga ikut melebar karena senang. Wah, Gray jadi tak sabar saat staf bernama Vio itu mencabut serpihan kaca di tangannya. Pasti terasa enak.

"Ungh!"

Benar saja. Saat satu per satu serpih kaca itu dicabut dari daging di tangannya, sensasi perih yang berbeda saat kaca itu menancap muncul. Gray tak pernah melakukan hal ini sebelumnya. Wah, kalau begini sih Gray akan lebih sering datang ke infirmaria. Siapa tahu ada kejutan lainnya yang belum pernah ia rasakan. "Nghh," gumamnya saat satu serpih kaca terakhir dicabut Violetta. Yaah, yang terakhir ya? Gray agak kecewa karena tak bisa merasakan rasa sakit ini lebih lama.

"Sekarang, kepalamu, yaa..."

Saking konsentrasi pada perasaan tadi, Gray jadi tak memerhatikan ucapan Violetta sebelumnya. Gray menghela nafas perlahan. Ia lupa ada luka di kepalanya. Dari tadi ia cuma melihat tangannya saja yang lukanya lebih segar. Senyum Gray mengembang, ia tak menyesal datang ke sini hari ini.

"Lain kali, hati-hati supaya tidak terluka, ya! Jangan bikin orang lain khawatir!"


"Ehehe~" bukannya membalas dan menuruti perkataan sang paramedis, Gray malah terkekeh kecil. Tentu saja ia akan mengusahakan hal itu, tapi kalau ia sudah tak tahan mau bagaimana lagi? Kebiasaan akan sulit diubah kalau si pelakunya menyukai kebiasaan itu kan?

Pemuda bermata heterochromia itu beranjak dari tempatnya duduk. Tangannya memegang tangan milik Vio dan mengangkatnya sepantaran dada. "Terima kasih, Violetta Noel. Aku sangat senang berada di sini hari ini!" ujarnya santai sambil tersenyum lebar.

Sekarang apa?

"Sekali lagi terima kasih ya!" Gray melambaikan tangannya sebelum membuka pintu infirmari dan beranjak keluar. Ooh, ia merasa sangat senang. Mungkin lain kali ia harus datang lagi...

[Gray OUT]
Back to top Go down
Violetta Noel

Violetta Noel


Posts : 41
Pemilik : Agito
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: Section Staff
Cabang: Amerika Utara - Selatan
Umur: 25

[AMERICA] Pain the Universe Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Pain the Universe   [AMERICA] Pain the Universe I_icon_minitime10th July 2010, 23:37

Anak aneh.

Dinasehati supaya lebih hati-hati, malah senyum-senyum sendiri. Jangan-jangan, ia menikmati rasa sakit yang ditimbulkan oleh luka itu? Wah, wah, payah itu namanya! Sepertinya Black Order harus menggaji psikolog juga, bukan hanya dokter dan paramedis.

Mendadak, tangannya digenggam oleh tangan pemuda itu, lalu diangkat sepantaran dada. Oh, ada apa ini? "Terima kasih, Violetta Noel. Aku sangat senang berada di sini hari ini!"

Ah, pernyataan terima kasih, rupanya... "Sama-sama, tapi ingat ya, jangan terlalu sering datang kemari!!" Maksudnya, jangan terlalu sering terluka. Bahaya.

"Sekali lagi terima kasih ya!"

Pemuda heterochromia itu melambaikan tangannya, lalu beranjak keluar dari ruangan berbau obat itu. Vio balas melambaikan tangannya. "Lain kali lebih hati-hati, ya! Dan panggil aku Vio!" balasnya sambil tersenyum lebar.

Mudah-mudahan ia bisa bertemu lagi dengan pemuda itu, di luar infirmari.

[END]
Back to top Go down
Sponsored content





[AMERICA] Pain the Universe Empty
PostSubject: Re: [AMERICA] Pain the Universe   [AMERICA] Pain the Universe I_icon_minitime

Back to top Go down
 
[AMERICA] Pain the Universe
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» [AMERICA] All About Tea
» [AMERICA]Thievery
» [AMERICA] Trouble
» [AMERICA] Into The Wolf Den
» [AMERICA] A New Beginning

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Black Order Archives :: Bookman's Records-
Jump to:  
Free forum | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com