Black Order Headquarters
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


An Indonesian D.Gray-Man original character (OC) roleplay forum. Set in an alternate 1880s.
 
HomeSearchLatest imagesRegister[CENTRAL] Offense, Defense I_icon_mini_registerLog in
Time

Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880

[CENTRAL] musim dingin, bersalju dan hawa menusuk

[ASIA] musim dingin, sejuk namun kering

[AMERICA] musim dingin, badai salju di akhir bulan

[AFRICA] musim dingin, sedikit salju di awal bulan

Acara mendatang:

- Valentine Grand Ball

(Kontak staf jika memiliki ide)

Shoutbox

ShoutMix chat widget
Affiliates

ClampFactory Al'loggio

code-geass

tenipuri-indo

Saint-Sanctuary

Neverworld

Aria Academy High School Fighter Role Play Forum

Don't be shy, affiliate with us!
 
Latest topics
» Free Talk
[CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitimeby Ravel Kohler 21st December 2015, 17:50

» [AMERICA] Unusual Training
[CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitimeby Keith Warringstate 21st June 2011, 23:10

» English Free Talk
[CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitimeby Wilhelm U. Smith 19th February 2011, 21:17

» [Central] The History Might Have Recorded Us
[CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitimeby Fuchsia Scarlet 13th February 2011, 12:21

» [CENTRAL] Looking Around
[CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitimeby Lumiere A. Etoile 6th February 2011, 20:13


 

 [CENTRAL] Offense, Defense

Go down 
3 posters
Go to page : 1, 2  Next
AuthorMessage
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime9th August 2009, 10:10

Terbatas untuk Giraile, lawan tanding Giraile *lirik*, dan siapapun yang mau menonton selama tidak ikut campur dalam pertarungannya... kecuali jika pertarungan memang menjadi di luar kendali Cool Tongue




Lokasi: Arena Latihan

[Setting waktu: terlepas dari RP lain]

Satu-satunya General wanita dari cabang utama menghentakkan kakinya dengan keras ke permukaan lantai seiring jalannya. Itu, dan ekspresi wajahnya, cukup untuk menunjukkan kegeramannya. Sumber dari kegeramannya kali ini tidak berhubungan dengan makanan, brandi, atau uang seperti biasanya, melainkan Disciple-nya sendiri, bocah Islandia sialan itu.

"Orion... kau... zzzt!!!" Dirinya sudah lelah mengecam Orion dengan segala macam istilah unik dari bahasa ibunya, dan memutuskan untuk mengistirahatkan kosa katanya sejenak. Kembali ke markas setelah misi solonya dengan niat melatih Disciple (yang merangkap menjadi semacam pesuruhnya; ya, itu nasib yang wajar bagi seseorang yang sudi mengabdi padanya), bagaimana tidak geram ketika ia diberi tahu Orionnya sedang menjalani misinya sendiri?

"Sialan!" teriaknya tiba-tiba, seraya ia mendobrak pintu di hadapannya untuk terbuka. Ia paling benci ketika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan keinginannya. Dengan langkah menggebu-gebunya, ia terus berjalan hingga melalui beberapa orang yang mulai menjauh dari dirinya di arena latihan...

Tunggu. Arena latihan. Giraile langsung merasakan hasrat untuk menepuk jidat dirinya yang bodoh. Secara tidak sadar, kakinya membawanya ke tempat yang awalnya ingin dia tuju, seandainya Orion ada. Saking geramnya dirinya, ia bahkan tidak menyadari bahwa ia belum menentukan jalur alternatif untuk dirinya. Wanita Armenia itu menghela napas; minimal seharusnya ia melatih dirinya jika ia sudah capek-capek mendatangi tempat ini.

Ia melirik opsi lawan tandingnya. Sebagian besar Section Staff yang pernah ia hadapi menggunakan Innocence-nya sepertinya cukup terintimidasi oleh penampilannya yang layak untuk menjadikan dirinya Gorgon generasi baru. Ia harus menemukan target lain... target yang lebih tangguh. Exorcist, barangkali?
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime9th August 2009, 10:48

[OOT: sudah didiskusikan bahwa latar waktu RP ini sekitar pukul 10 pagi waktu setempat, terlepas dari RP lain]

Selama ini, Ravel Kohler selalu menjadikan meditasi sebagai kegiatan terbaik untuk mengisi pagi hari. Markas besar selalu ramai hampir setiap saat, kecuali pagi hari. Tentu saja, kalau memang ada kesempatan untuk mengisi keheningan tersebut dengan sebuah meditasi yang baik dan relaks... sebaiknya dimanfaatkan bukan?

Karena alasan tersebutlah, Ravel Kohler kini duduk bersila dengan kedua tangan di atas paha. Senjatanya--baik claymore maupun Wirksamme Wille--terletak rpai di sebelahnya. Matanya menutup, sementara jiwanya mencoba merasakan halusnya gerakan udara bagi yang bergerak mengelinginya, atau sinar matahari yang dengan lembut menyibak wajahnya... atau suara derap langkah kaki yang sangat ia kenal, menuju ke area latihan.

Ravel segera membuka matanya. Dahinya mengerut--ia tahu siapa yang hendak masuk ke dalam area latihan. Siapa pula yang tidak mengenal derap kaki yang keras--

"Sialan!"

--dan teriakan penuh makian tersebut.

Ravel hanya menggelengkan kepalanya ketika salah satu jendral markas besar masuk dengan sikap seperti itu. Hari itu masih pagi, dan Giraile sudah saja mengamuk seperti itu? Oh, tunggu. Itu sebenarnya normal.

"Selamat Pagi, Jendral Giraile. Apa yang membuatmu datang pagi begini, sampai-sampai harus mendobrak pintu area latihan?" Ravel bertanya ramah dengan senyum tipis terpampang di wajahnya. Kalau orang tidak seksama, mungkin jendral satu ini terlihat tengah menyindir lawan bicaranya. Tapi, hey! Jendral satu ini memang selalu tersenyum demikian, dan semuanya ia lakukan dengan niatan baik!
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime9th August 2009, 11:00

Giraile akhirnya menyadari bahwa seseorang telah menegurnya, dan seseorang itu adalah rekan sesama Generalnya, Ravel Kohler. Ah, Ravel memberikannya suatu pertanyaan yang sangat sangat tidak ingin dijawabnya, dengan niatan baik. Niatan baik?

Andaikan saja! Begitulah pikiran Giraile; apa memang orang akan menanyakan sesuatu seperti itu dengan niatan baik? Ya, terlepas dari maksud Ravel menanyakan itu, tidak ada gunanya menggunakan reason untuk menghadapi General wanita ini ketika dirinya sudah geram. Segala macam hal bisa dianggap makian terhadap dirinya.

"Pagi, General Kohler," balasnya, dengan senyuman yang terlihat lebih sinister ketimbang ramah. Giraile mengutuk dirinya yang tidak bisa membalas senyum Ravel dengan senyum yang identik dengan pria itu. Ya, sebenarnya bukan salahnya juga terlahir dengan penampilan layaknya preman (walau salahnya sendiri bertindak layaknya preman). Apa boleh buat.

Wanita Armenia itu memutuskan untuk memberitahukan penyebab kekesalannya apa adanya. "Tidak ada apa-apa, hanya saja, saya telah kehilangan kesempatan untuk melatih Disciple... dan diri saya sendiri."

Dan akan terus begitu, karena ia belum menemukan lawan Exorcist yang pantas untuknya, sementara ia merasa energi yang dimilikinya saat ini akan terbuang tanpa digunakan latihan. Tanpa adrenalin yang terpicu oleh kompetisi, prospek berlatih sendiri tidak begitu menarik baginya. Oh, di mana gerangan lawan Exorcist yang bisa berlatih dengannya? Demikianlah dilema General wanita yang sedang berhadapan dengan rekan sesama General para Exorcist.
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime14th August 2009, 22:20

Mari kita tinjau kembali. Salah satu dari jenderal paling tabah yang pernah ada dalam sejarah markas besar Black Order sejujurnya merasa terganggu oleh amukan jendral lain. Lantas, seharusnya pria ini marah-marah tidak karuan, atau setidaknya mengubah lengkung bibir tersebut menyerupai huruf 'n'.

Ravel Kohler tidak melakukan hal tersebut.

"Saya interpretasikan bahwa anda sedang kebosanan karena tidak bisa melatih anak buah anda sendiri... atau terlalu bosan karena tidak bisa mendapatkan lawan yang seimbang denganmu." Ravel berkomentar, masih mempertahankan sikap duduknya. Matanya sempat berkedip beberapa kali sebelum berdiri. Baju seragamnya yang lusuh sudah beberapa kali menjadi saksi kekuatan dari jenderal yang berdiri di hadapannya ini.

Ia ingin mencobanya lagi.

Maka, ia pun segera berjalan ke arah senjatanya (Wirksamme Wille dengan Claymore kesayangannya) dan mengangkat Claymore-nya dengan satu tangan. Mukanya berpaling, menatap lansung wanita yang tengah mencari lawan bertarung. Dalam hitungan detik, pedang besar tersebut kini terarah jelaws pada Giraile.

"Sekarang, anda tidak punya alasan untuk bosan lagi, bukan?" Ravel berkomentar datar. Senyumnya yang tipis kini mulai menebal menjadi senyum penuh keinginan. Ya, ia sendiri sudah lama tidak melawan musuh-musuh setingkat dengan kekuatan jendral. Karena itu, kesempatan seperti ini tidak bisa dilewatkan dengan begitu saja.

Oh, bila di antara kalian ada yang tidak tahu, Ravel memang tengah menantang seorang jendral yang lebih muda darinya, dengan amat berani (dan tanpa sungkan).
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime14th August 2009, 22:47

"Saya interpretasikan bahwa anda sedang kebosanan karena tidak bisa melatih anak buah anda sendiri... atau terlalu bosan karena tidak bisa mendapatkan lawan yang seimbang denganmu."

Giraile mendengus mendengar ini, menyilangkan lengannya. Bukankah hal itu jelas? Sebelum ia bisa menyampaikan frase itu dengan penyusunan kata yang lebih offensive, ia terdiam oleh tindakan Ravel. Mengamati General yang lebih tua darinya itu mengangkat pedang claymorenya, mata Giraile membelalak begitu menemukan pedang itu terhunus ke arahnya. Ia menatap Ravel Kohler, meminta penjelasan.

"Sekarang, anda tidak punya alasan untuk bosan lagi, bukan?"

Tampaknya, lelaki ini juga mengerti bahwa dirinya tidak mencari sembarang lawan. Mendadak, hasrat menepuk jidat (dan kalau bisa, membantingkannya pula pada dinding batu terdekat) muncul dalam batin Giraile. Ya, wajar saja, siapa yang tidak akan merasa bodoh tidak menyadari bahwa lawan bicara Generalnya adalah seorang Exorcist? Seharusnya bukan dia.

'Tak apa, selama ia tidak menyadari," ujarnya dalam hati, sebelum membalas senyuman Ravel yang melebar. Ia mengeluarkan belati yang biasa digunakannya dalam pertarungan dari sakunya; tidak untuk mengadu kekuatan dengan claymore besar itu, jelasnya. Dengan tangan lainnya, General wanita itu menarik ujung kain putih yang membalut rambut panjangnya, sebelum memasukkannya dalam saku jasnya (apa? Kau mengira kain itu dirobeknya tiap kali mengaktivasikan Innocence? Borosnya!)

Tanpa keinginan menunda, Giraile yang sudah mengaktivasikan Innocence-nya memasang ancang-ancang menyerang. Namun dirinya tidak langsung menyerang, melainkan menunggu tanda kesiapan dari Ravel terlebih dahulu. Agar pertarungan berlangsung dengan adil, tentunya; bukan hal yang akan dilakukannya bila melawan Akuma. Untuk menghadapi lawan lebih beradab, tentu dirinya juga akan bertarung dengan lebih beradab.

"Bilang saja kalau sudah siap, General." ... Lagipula, melihat wujud Innocence lawan tandingnya, Giraile tetap yakin dirinya dapat mengambil inisiatif serangan pertama dengan kecepatan superiornya; sesuatu yang tanpa sungkan dimanfaatkannya dalam pertarungan. Ladies first, bukankah demikian?
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime15th August 2009, 23:36

Ravel hanya menyungingkan sebuah senyum kecil (di sela-sela senyum semangatnya) ketika ia melihat Jendral Giraile memang berniat untuk melawannya tanpa belas kasihan. Ah, sepertinya wanita itu juga tahu sopan santun pertarungan satu lawan satu, beda jelas dengan perilaku bar-bar yang sepertinya sudah melekat dalam karakternya dan ia lampiaskan dalam kehidupan sehari-hari.

Setidaknya, Giraile tidak menyerang Ravel dengan segera--pria itu belum sempat mengambil perisai kebanggaannya. Sebelum Giraile menyelesaikan kata-katanya, tameng miliknya berbinar, menandakan aktifnya innocence yang ada pada senjata tersebut. Pada kenyataannya, Ravel sudah keburu mengambil tamengnya dan siap bertarung melawan jendral yang bersangkutan.

"Kapan saja, Fraulein. Mungkin kau ingin duluan?"

Tangan kanannya dengan kuat memegang claymore, lurus terarah pada wajah Giraile. Tangan kirinya memegang tameng miliknya, untuk mencegah serangan berbahaya yang datang ke arahnya langsung...

...atau untuk menyerang Giraile dari belakang.
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime16th August 2009, 17:34

Bagian tengah tameng milik Ravel, yang dikenal Giraile sebagai Innocence-nya, bersinar, dan ia mengambilnya sebagai tanda bahwa lawannya sendiri telah mengaktivasikan senjatanya. Baguslah, General ini tidak membutuhkan waktu lama untuk bersiap-siap (hal ini terutama bagus jika memperhatikan fakta bahwa Giraile adalah orang yang tidak bisa dibilang sabar).

"Kapan saja, Fraulein. Mungkin kau ingin duluan?"

Giraile menyengir, seraya rambut hitamnya mulai memanjang dengan perlahan. Bagian yang paling tidak disukainya dalam pertarungan adalah awalnya, karena memang sebenarnya ia membutuhkan 'sedikit' waktu untuk mempersiapkan 'amunisi' yang cukup. "Ya, diriku tidak mengharapkan kurang dari seorang gentleman. Baiklah, jika itu keinginan Anda."

Ia rasa itu sudah cukup menandakan niatnya untuk menginisiasi serangan (juga, fakta bahwa juluran rambutnya telah memadatkan diri dan membentuk beberapa ujung yang lancip; siapa yang tidak akan menyadari itu?). Tidak terlalu memikirkan penggunaan teknik-teknik khusus, ia langsung menyerang dari depan dengan gesit.
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime19th August 2009, 05:14

"Ya, diriku tidak mengharapkan kurang dari seorang gentleman. Baiklah, jika itu keinginan Anda."

Ravel hanya menyunggingkan senyum. Komentar akan dirinya sebagai seorang gentleman memang sudah sering ia dengar, di mana pun ia berada. Bagaimana pun juga, ia sendiri dibesarkan agar bisa menghormati norma-norma yang ada dan memperlakukan orang lain seperti bagaimana ia ingin diperlakukan oleh orang lain.

Kemudian, ia bisa melihat bagaimana Giraile Arevig mengambil kuda-kuda bertarung dan langsung menyerangnya--frontal. Tipikal--wanita itu seakan-akan tidak memiliki taktik lain kecuali menyerang dari depan. Hal ini tidak mengejutkan Ravel--sepanjang pengetahuannya, wanita ini memang mudah ditebak.

Ravel sempat menggelengkan kepalanya sesaat untuk fokus pada pertarungan. Bagaimanapun juga, salah satu hal berbahaya yang bisa terjadi adalah... tidak fokus dalam pertarungan. Maka, saat serangan Giraile datang dari depan, dengan sigap pemuda tersebut menarik tamengnya dan melindungi diri. Ketika serangan Giraile mengenai tamengnya, Innocence yang ada di tengah tameng berbinar dan memberikan kesan berbahaya, seakan-akan tameng tersebut akan retak. Tentunya, hal itu tidak mungkin terjadi bukan? Innocence milik Ravel tentunya membuat tamengnya menjadi benda paling keras di dunia--sebuah metafora dari tembok mentalnya yang ia ciptakan untuk melindungi diri.

Jauh di dalam sana, ia membentuk strategi.

Maka, setelah kekuatan tekanan pada tamengnya berkurang, Ravel segera melakukan gerakan berputar 360 derajat. Claymore-nya mengayun berbahaya di sekelilingnya, mengalihkan serangan-serangan rambut Giraile dari posisi sebelumnya.

Kemudian, ia menaikkan tamengnya lagi dan melakukan shield bash. Dari depan. Di saat terdesak, aksi putus asa tampaknya merupakan opsi terbaik bukan?
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime19th August 2009, 08:38

Serangan pertamanya dihadang oleh Wirksamme Wille, yang bisa saja dibilang tameng terkuat yang pernah ditemuinya. 'Cih.' Ya, kegagalan satu kali, dua kali, dan seterusnya tidak berarti, selama pada akhirnya serangan yang berhasil melukai lawan cukup jumlahnya untuk mencapai kemenangan. Bagian tengah tameng itu bersinar, mendistraksi dirinya sesaat.

Ah, ia telat menyadari Ravel sudah merespon, berputar bersama claymore-nya. Beberapa helaian rambut yang tidak cepat menyatu dengan kelompoknya terpotong, dan Giraile pun mengumpat dalam hati (jika tidak dalam pertarungan, mungkin dia sudah melontarkannya dari mulutnya, tetapi ia tidak butuh distraksi tambahan).

Tidak terduga olehnya bahwa rekan Generalnya akan menggunakan perangkat defensifnya sebagai senjata. Dihamtam oleh tameng seberat itu tampaknya akan meninggalkan bekas yang lebih dari memar yang akan sembuh dalam sehari, dan jelasnya itu bukan sesuatu yang diinginkan wanita itu. Ia dapat merasakan Wirksamme Wille mengenainya, namun minimal kecepatannya berhasil menyelamatkannya dari nasib yang lebih tragis. Giraile memegang lengannya, dan merasakan sedikit rasa nyeri - ia tersenyum kecut. Nampaknya, kecepatannya tidak sempat menyelamatkannya sepenuhnya.

Giraile menarik kembali untaian rambut ke sisinya. Pertarungan melawan seorang Exorcist tingkat General dengan menghadap Akuma Level 1 yang hanya menghandalkan insting memang jauh berbeda. Ia mengeluarkan belati kecilnya yang sejauh ini belum digunakan. Mungkin ia juga harus lebih kreatif.

Ia menggenggam rambutnya mendekati dasar kulit kepalanya, sebelum rambut yang telah ia kembalikan ke wujud semula dipangkasnya. Kumpulan rambut itu dikeraskannya kembali, menjadi sesuatu yang menyerupai tongkat yang lancip pada dua ujung, layaknya senjata orang primitif yang belum belajar menempa senjata dengan benar (hei, dirinya petarung, bukan pengrajin besi. Anything works).

"Ayo, Ravel Kohler!" Tantangnya, seraya ia berlari menuju lawannya dengan niat mengadu claymore besar itu dengan... rambutnya. Nekad? Tidak ada kata lain yang bisa mendeskripsikannya dengan lebih baik. Dengan persediaan amunisi yang tidak terbatas, Giraile hidup dengan prinsip 'selalu ada kesempatan lain', dan ia siap mengulangi serangannya ini jika ia tidak berhasil kali ini. If at first you don't succeed...
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime19th August 2009, 13:17

Ravel merasakan dari balik tamengnya bagaimana jenderal di hadapannya mundur beberapa langkah. Ia sendiri sebenarnya tidak merasakan serangan yang mengena pada wanita tersebut. Mungkin kalau akuma, serangan itu sudah telak dan menghancurkanakuma itu menjadi serbuk. Giraile sepertinya bisa kabur dari serangan dan meminimalisasikan luka yang didapat. Sigap, cepat bertindak, dan cekatan. Kalau ia pikir lagi, Giraile memang tergolong lebih cepat daripada dirinya.

...

Dan ketika ia keluar dari belakang tamengnya, ia bisa melihat bagaimana Giraile memotong rambutnya... kemudian menjadikannya sebagai semacam tombak runcing. Dahinya mengerut, bukan karena apa yang dikatakan wanita tersebut, namun karena keputusan yang telah wanita itu ambil. Kreatif... namun kurang terasah.

...Ah, siapa dirinya untuk menilai orang, eh? Dia sendiri saja belum bisa mendapatkan respek dari Innocence-nya sendiri. Baiklah, ia sering tidak mengerti apa yang diinginkan oleh Wirksame Wille. Pemahamannya tentang Innocence belum bertambah... Mungkin setelah latihan ini, ia akan pergi menuju ruang penyimpanan Innocence.

Ravel menggelengkan kepalanya lagi. 'Fokus, atau serangan Giraile akan mengenaimu telak.'

Tameng yang melindunginya dari serangan Giraile yang sebelumnya kini merendah. Tangan kanan Ravel memegang kuat Claymore besar yang menjadi kebanggaannya. Dengan gerakan cepat, ia menggesekkan tamengnya dengan pedangnya 3 kali. Beberapa saat kemudian, dalam claymore miliknya mengendap sebuah cahaya familiar--cahaya yang biasa muncul ketika Ravel mengaktifkan Innocencenya. Transfer kekuatan, untuk 10 menit, berhasil dilakukan.

Ravel membuang tamengnya.

"Tidak masalah untukmu bukan, Fraulein?" Ravel berujar singkat. Kedua tangannya kini memegang Claymore miliknya, menggenggam batangnya dengan erat. Satu tebasan dari pedang tersebut, dan kau tidak akan pernah tahu apa yang menimpamu.
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime19th August 2009, 15:11

Giraile hendak menyerang, namun terhenti oleh tindakan Ravel yang dinilainya... aneh. Ravel menggesekkan Wirksamme Wille pada pedangnya tiga kali, dan hanya beberapa saat kemudian claymore tersebut bersinar seperti bagian tengah tamengnya tadi. Giraile menyipitkan matanya; tidak mungkin ini pertanda baik baginya.

Ia menggigit bibir bawahnya; yang ia tahu tentang Ravel Kohler hanya sebatas pertahanan dirinya kuat, dan tamengnya juga bisa dikatakan sama. Selain itu, ia tidak tahu apa kekuatan khusus yang dimiliki Innocence-nya. Yang jelas, pasti kekuatan khusus itu ada, melihat cahaya yang tadi dipancarkan pedangnya...

Terdengar suara logam bertabrakan dengan pijakannya; Ravel Kohler menurunkan tamengnya. Wanita itu tersadar dari renungannya, dan mengutuk dirinya; tidak biasanya ia perlu menganalisa gerakan musuh seperti ini (ia lebih sering menghadap Akuma, yang inferior dari segi kepintaran dan kekuatan darinya, dan ia tidak perlu berpikir banyak untuk mengalahkan itu). Distraksi, distraksi...

"Tidak masalah untukmu bukan, Fraulein?"

"Tidak sama sekali," jawabnya dengan senyum kecut. Ia menatap pedang yang ada di genggaman Ravel, dan instingnya memberitahunya bahwa ada sesuatu yang berbahaya di balik claymore itu. Berjaga-jaga, ia memanjangkan rambutnya agar siap dijadikan tameng dadakan, seandainya kecepatannya mengecewakannya nanti...

Ia memberi lebih banyak energinya untuk memadatkan tombak runcing buatannya, dan berusaha menghilangkan rasa waswas yang ada di dadanya. Tidak baik untuk memiliki keraguan saat menyerang. Dengan langkah gesit, sepatu botnya melejit dari permukaan tanah, dan ia pun berlari, mengayunkan senjatanya dengan lebih banyak force ketimbang ketepatan. Yang jelas, ia telah mengayunkannya ke arah Ravel.

Serang, serang, serang. Dengan membabi-buta, ia terus mengayunkan senjatanya, berusaha untuk tidak memberikan kesempatan menyerang kembali bagi lawannya. Bukankah presisi hanya untuk mereka yang bertahan? Ya, Giraile hanya berharap dengan ini Ravel tidak akan menyadari helaian-helaian rambut yang merayap ke kedua lengannya, persiapan untuk melilitnya bersama helaian lain yang menyusul.
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime24th August 2009, 20:37

'Tipikal.'

Oh, tidak. Ravel Kohler tidak menjelek-jelekkan sikap dari jendral ini. Tidak sama sekali. Ia hanya menyatakan sebuah dugaan miliknya, bahwa Giraile akan menyerangnya kembali, dengan serangan frontal. Namun, tentu saja, tombak yang dibuat Giraile merupakan sebuah improvisasi. Dan melihatnya menyeranbg membabi-buta demikian... Ravel agak menyesal telah melepaskan Wirksame Wille tadi.

Cukup sulit memang, namun Ravel sendiri berhasil menghindari beberapa serangan menusuk dari tombak berbahan rambut tersebut. Beberapa serangan tebasan sempat mengenai tangannya, meskipun tidak terlalu dalam. Tangannya dengan luwes memblokir serangan-serangan menebas.

'...Seperti biasa, serangan yang penuh semangat. Tidak memberikan lawan kesempatan untuk lari. Seperti biasa.' Ravel hanya berbatin singkat, masih berusaha menghindari serangan lawannya. Kini, beberapa tebasan tersebut melukai tangannya, namun Ravel tidak menghiraukannya. Apa gunanya jadi bagian dari pasukan bertahan, kalau luka segitu saja sudah cukup membuatnya menjatuhkan senjata? Tidak pernah.

Namun...

"!!?"

Di antara serangan membabi-buta yang dilancarkan Giraile, pria ini tidak menyadari beberapa helai rambut yang mulai merayapi tangannya. Dan pada saat yang sama, dalam sepersekian detik, kecepatan tangannya menurun. Ravel barulah tersadar ketika tangannya mulai terasa kaku. Buruk.

Ketika ia menyadari kekakuan tangannya, semuanya mungkin dapat berakhir dalam satu tusukan singkat dari Giraile.
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Shreizag E. Halverson
Vatican Central
Shreizag E. Halverson


Posts : 580
Umur : 32
Pemilik : S.E.H.
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 29

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime24th August 2009, 21:20

Pukul 10 pagi lewat. Jendral berambut putih ini baru saja bangun sekitar satu jam yang lalu ketika ia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar markas Black Order cabang utama, mengistirahatkan matanya yang semalaman terus menerus dipakai untuk membaca dan mempelajari hal-hal baru seputar budaya dan bahasa. Jalan-jalan memang bukan opsi utamanya; tapi pilihan utamanya untuk menghabiskan waktu luang, membaca dan meneliti sudah dilakukannya. Maka, iapun melangkahkan kakinya menuju salah satu arena yang kadang-kadang dikunjunginya untuk berlatih, atau melatih Disciplenya.

Tidak banyak yang berubah dari arena itu sejak terakhir kali Shrei memakainya, tetap luas dan lengang seperti sedia kala. Namun, penghuni arena latihan itu kali ini bukan orang biasa; melainkan dua orang Jendral yang cukup dikenalnya. Giraile dan Jendral Kohler. Shrei mengangkat sebelah alisnya, melihat dari intensnya latih tarung itu, nampaknya mereka sudah mulai dari beberapa menit yang lalu.

Pemandangan seperti ini tidak bisa dilihat setiap hari... Tertarik, iapun memutuskan untuk duduk di pinggir ruangan dan memerhatikan pertarungan mereka; barangkali saja ia juga bisa mendapatkan semacam pelajaran darinya. Tidak, ia tidak akan menginterupsi sedikitpun. Apalagi sang Jendral wanita mempunyai sifat kompetitif yang sangat tinggi, tentu ia akan marah bila ada seseorang yang berani mengusiknya.

Dengan itu, iapun mempersilakan dirinya sendiri untuk duduk, kemudian mengeluarkan buku kecil dari tas pinggangnya. Barangkali mereka berdua tidak menyadari kehadirannya, namun Shrei juga tidak mau repot-repot memikirkan hal itu karena memang ia hanya mau melihat saja.

Ia mengalihkan pandangan dari bukunya, menyadari absennya si golem perak dari pundaknya. "Jangan ke sana, Tim. Kau mau kena tusukkan rambut Giraile?" titahnya pada Timcanpi yang nampak lebih antusias darinya untuk menonton dari dekat. Diperingati seperti itu, golem perak itu menurut juga, ia kembali bertengger di pundak Shrei sementara tuannya kembali membaca bukunya. Kira-kira, pertarungan ini akan jadi semenarik apa ya?


Last edited by Shreizag E. Halverson on 25th August 2009, 20:28; edited 1 time in total
Back to top Go down
http://sacchii.deviantart.com
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime25th August 2009, 19:34

Giraile mulai kehilangan kesabarannya. Ia yakin sudah mengenai General ini dengan serangannya beberapa kali, dan walau serangannya tidak bisa dibilang tipe yang menjatuhkan hanya dalam beberapa pukulan, tetap saja tidak bisa dianggap lemah. Yang jelas, Ravel Kohler tidak menunjukkan tanda-tanda akan tumbang.

Giraile tersenyum, mulai merasakan adrenalin pertarungan. Memang apa yang diharapkannya dari polar opposite-nya? Seorang General dengan kemampuan menyerang terbesar, melawan General dengan pertahanan tertangguh... An unstoppable force versus an immovable object...

Senyuman ini melebar begitu ia menyadari sesuatu; serangan tersembunyinya pun telah berhasil dijalankan. Uluran rambutnya yang sudah melingkari kedua lengan Ravel dipadatkannya, dan ia pun mulai mempertimbangkan cara memanfaatkan keberhasilan ini.

Ia tidak butuh lama. Memutuskan untuk memberikan sedikit variasi, ia menendang sekuat tenaga, permukaan sepatu botnya bertumbukan dengan torso bawah lawannya, seraya rambutnya melepaskan ikatan eratnya pada lengan Ravel. Diselingi napas terengah-engah, Giraile tertawa kecil.

"Teruskan saja, General" sahutnya, seraya ia memotong tiga 'ikatan' rambut tanpa belas kasihan pada kecantikannya (bila ada), dan memadatkannya. Dengan panjang rambut tak teratur; dari menyentuh lantai hingga hanya menutupi sebagian punggung leher, Giraile melemparkan empat benda-berujung-lancip yang kini dimilikinya ke arah Ravel. 'Mana Wirksamme Wille-mu, General?'

Giraile tidak mengerti mengapa sepanjang pertarungannya ia tersenyum lebar. Selama ini, ia bukan tipe yang mendapatkan kesenangan dari bertarung (ia mendapatkannya dari kemenangan)... apakah ini perbedaan taraf kesenangan antara bertarung melawan yang pasti dikalahkan dengan yang ingin dikalahkan?

Ya, apapun boleh. Ia tidak membuang waktu, dan menguras energinya untuk kembali menumbuhkan rambutnya. Merasa serangan terakhirnya seharusnya mengulur cukup waktu, ia membentuk sesuatu yang lebih refined kali ini. Ya, paling tidak, objek yang (sedikit) menyerupai gada ini memiliki gagang yang jelas... sepertinya.

'Argh...' Ia sudah bilang bahwa dirinya petarung, bukan pengrajin besi. Apa lagi yang diharapkan?

Wanita Armenia ini berharap Ravel sudah siap untuk menerima serangan berikutnya. Tidak membuang waktu, begitu siap ia berlari menuju Ravel lagi, mengayunkan senjata barunya dengan dua tangan; baiklah, tidak begitu efektif, tetapi efek intimidasinya bagus.
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime26th August 2009, 19:33

"!!?"

Dan tanpa ia sadari, Ravel sudah terpental begitu saja ke belakang. Yah, meskipun tidak terlalu ke belakang juga sih... Hey, sekacau-kacaunya ia diserang, Ravel Kohler seharusnya tidak terdorong sangat jauh bukan? ...tentu saja kalau musuhnya memang setinggi bangunan rumah kecil, itu mungkin.

Tangan kirinya terlepas dari Claymore miliknya, namun tangannya yang lain masih memegangnya erat. Kakinya bergesekan dengan lantai akibat dari doronagn yang diberikan oleh jendral wanita tersebut. Baiklah, serangan yang tadi... sakit? Tidak juga. Nyeri? sedikit, namun ia bisa hidup dengan itu.

"Kena juga akhirnya, Frau Giraile?" Ravel berujar kagum. Bolehlah, wanita ini memang menggunakan waktunya dengan tepat. Dan Ravel... yah, mungkin jendral pria ini menganggap enteng lawannya sendiri. Ah, dan ia mengaku seorang jendral! Sepertinya pria ini harus menyadari bahwa, meskipun perbedaan usia yang cukup jauh, jendral tetaplah jendral.

...Hal ini membuatnya merasa bodoh karena telah membuang Wirksamme Wille ke tanah.

Sekarang pria ini mengambil tamengnya kembali, matanya tidak melewatkan bagaimana wanita di depannya membentuk sebuah... gada dengan rambutnya. Oh, waktu yang bagus. Tak tahukah ia kalau gada memiliki kecepatan dan kekuatan menyerang yang hampir sama dengan pedang? Serangan dari tipe senjata tersebut seharusnya mudah-susah di-parry oleh Claymorenya.

Tangannya pun memegang Wirksamme Wille... dan melemparkannya layaknya bumerang tepat langsung ke arah Giraile. Tak ada kata-kata yang perlu dilontarkan ketika ia ingin menyerang bukan?

...Ah, ia lupa kalau menyerang dengan bumerang pasti balik arah. Di dalam lintasannya, ia bisa memprediksikan bahwa Wirksamme Wille akan mengenai Jendral Shrei--sejak kapan pula orang itu sudah muncul di sana?
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Shreizag E. Halverson
Vatican Central
Shreizag E. Halverson


Posts : 580
Umur : 32
Pemilik : S.E.H.
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 29

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime27th August 2009, 15:32

Shrei yang sedang membaca buku sakunya merasakan desiran angin yang datang dari arah dua Jendral yang sedang berduel. Ia melirik ke arah tersebut, dan menyadari sebuah tameng tengah melayang menuju ke arahnya. Tanpa berpikir dua kali, ia mengelakkan badannya ke belakang, membiarkan tameng melalui lintasannya dan berputar kembali ke arah pelemparnya.

"....." Rupanya duel ini memang berpotensi membahayakan orang di sekitarnya. Coba bukan Shrei yang ada di sana, barangkali kepalanya bernasib naas karena berbenturan dengan Wirksamme Wille. Timcanpi yang tadinya dengan tenang bertengger di pundaknya kini berterbangan tak beraturan karena kaget dengan insiden mendadak tersebut.

Shrei meraih golem perak itu dan menaruhnya kembali di pundaknya, menenangkannya."Tenang, Timcanpi." Dengan itu, ia juga merasa bahwa membaca buku di situasi begini bukan merupakan pilihan yang aman dan ia kembali menyimpan buku itu di tas pinggangnya. Mungkin saja lain kali ia tidak seberuntung tadi untuk berhasil menghindar dari apapun yang akan datang ke arahnya.
Back to top Go down
http://sacchii.deviantart.com
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime28th August 2009, 09:18

Giraile, yang sudah siap mengayunkan senjatanya, terhenti langkahnya melihat tindakan Ravel terhadap tamengnya; melemparnya. Giraile menengadah ke objek berbentuk lingkaran ini, perhatiannya beralih sesaat dari lawannya. Yang benar saja, apa General yang lebih tua darinya itu sudah gila?

'Tetapi...' Melihat berat dan ketangguhan Wirksamme Wille, Giraile rasa siapapun yang terhantam padatan logam seperti itu akan keluar dari arena pertarungan dengan lebih dari sekadar memar.

Ia mempersiapkan diri untuk menghindar tepat ketika Wirksamme Wille hendak mengenainya (dari pengalaman, ia sudah menemukan banyak contoh kasus serangan berbelok arah tiba-tiba jika menghindar terlalu cepat). Matanya membelalak heran begitu menemukan bahwa Innocence milik Ravel itu tidak tertuju padanya. Ia berbalik, dan menemukan Shreizag, yang sebelumnya keberadaannya tidak disadarinya. Apa yang si bodoh itu lakukan di lintasan terbang Wirksamme Wille?!

Secara refleks, ia berputar dan hendak berlari ke arah Shreizag, dan mulutnya bersiap-siap untuk menyahutkan peringatan pada rekan Generalnya ini, namun ternyata tidak ada yang perlu dikhawatirkannya. General berambut putih itu berhasil mengalihkan perhatiannya dari bukunya pada saat yang tepat. Giraile tersenyum kecut, satu sisi jahat dalam dirinya masih memendam hasrat melihat Shrei ditabrak tameng yang berat itu.

Hanyut dalam bayangan yang diproyeksikan sisi gelapnya, wanita Armenia itu pun telat menyadari bahwa Wirksamme Wille telah berbalik arah... ke dirinya. Tepatnya, ke pemiliknya, namun Giraile berdiri pada lintasannya, dan dengan proksimitas yang lebih dekat. 'Cih.' Tidak banyak yang bisa dilakukannya sekarang, dengan jangka waktu sedikit yang tersisa...

"Ugh!" ... Lantas, ia spontan menjatuhkan diri ke tanah, membiarkan gravitasi melakukan pekerjaannya untuknya. Ia menunggu beberapa detik... baik, dirinya belum bonyok akibat hantaman Wirksamme Wille; bisa dibilang upayanya berhasil, walau ini berarti ia harus menyuruh Abisak membersihkan debu dari jasnya... lagi.

Sekadar menjaga dirinya agar tetap di sisi aman, Giraile menunda kebangkitannya dari permukaan lantai, menengadah ke atas untuk mengawasi rute Wirksamme Wille.
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime29th August 2009, 07:34

Ravel tersenyum.

Hei, memang tameng kesayangannya hampir menggilas Shreizag. Pria kawan dari Giraile itu sendiri juga seorang Jenderal bukan? Kalau begitu, menghindari hal tersebut merupakan hal kecil. Nah, setelah pria tersebut menghindar dengan mudahnya (oh, Ravel bisa melihat golem kecil milik jendral tersebut terbang tidak karuan), Wirksamme Willenya mengancam untuk melumatkan targetnya. Giraile segera menunduk ketika tamengnya itu hampir mengenainya.

Bagus.

Sekitar sedetik sebelum itu semua terjadi, Ravel sudah mengancang-ancang kakinya untuk berlari ke titik buta penglihatan jendral tersebut (baca: belakang. Claymorenya kini dipegang di tangan kiri dan langsung di arahkan pada jendral wanita tersebut, tepat di sebelah leher.

"Bagaimana menurutmu, Fraulein?" Ravel berkomentar. Di belakangnya, tameng milik pria ini menabrak dinding area latihan. Oh, mengapa Ravel begitu yakin kalau tamengnya tidak menabrak orang lain? Karena ia tidak mendengar jeritan manusia, tentu saja.
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime29th August 2009, 10:22

Wirksamme Wille tidak menunjukkan tanda-tanda akan berbalik ke arahnya. Giraile menghela napas dengan lega, berhasil menghindari objek yang lebih baik tidak menghantamnya itu. Namun, terlalu cepat baginya untuk menurunkan kewaspadaannya. Matanya membelalak begitu menyadari suatu hal yang luput dari pandangannya, dan ia pun hanya bisa mencapai satu konklusi.

'Di mana Ravel Kohler?!' batinnya. Ia mengutuk dirinya sendiri dalam hati karena kelengahannya. Seharusnya ia sadar bahwa tameng itu bukan serangan sebenarnya, melainkan sebuah distraksi. Yang jelas, jika ia ingin bisa menghindari serangan berikutnya Ravel, ia harus kembali ke posisi siap. Sekarang juga.

Telat; ia telanjur merasakan keberadaan suatu objek di belakangnya. Dengan cepat, ia pun menerka dengan hati miris; Ravel Kohler... dengan claymorenya, tentunya. Terarah pada punggung lehernya, bagus. Sekarang ia bisa mengutuk dirinya dua kali lipat, membiarkan seorang pponen menyergapnya dari belakang.

"Bagaimana menurutmu, Fraulein?"

'Sialan kau, Kohler...' Giraile tersenyum lebar, menipiskan bibirnya (sesuatu yang dilakukannya baik di saat senang ataupun tertekan seperti ini). Mengulur waktunya, ia mendeham sebelum merespon. Seraya tangannya merayap di atas permukaan lantai, mencari imitasi gada yang ditelantarkannya, ia berujar, "Hebat sekali, General... Hanya saja... semoga Anda belum menduga..."

Matanya membelalak, girang. Ia menguatkan genggamannya pada pegangan senjatanya, sebelum memutar balik badannya dengan cepat, berhadapan dengan Ravel. "... ini sudah checkmate. Mari kita teruskan."

... Walau demikian, di balik tantangannya yang lantang ini, Giraile merasakan jantungnya berdegup kencang. Bagaimanapun juga, pedang milik Ravel hanya berjarak beberapa sentimeter darinya, yang dalam kondisi merugikan karena dalam posisi terbaring di lantai. 'Jika aku tidak waspada, bisa jadi pertarungan ini menghasilkan korban jiwa...' Rambutnya yang memanjang mulai menjulur ke kaki Ravel, hendak melilitnya. Yang berbeda dengan penerapan strategi ini tadi adalah kali ini ia tidak memiliki advantage, sesuatu yang merugikan penyerang seperti dia.

Bagaimana jika tidak berhasil? Giraile menelan ludah memikirkan hal ini; ya, ia hanya berharap kemampuan bertarung dasarnya minus posisi menyerang yang benar akan cukup untuk menghadapi Ravel jika demikian. Walau dibilang tipe yang gemar pengambil risiko, Giraile masih sayang nyawanya.
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime9th September 2009, 22:35

Demi pedang yang telah ditempa ayahnya dengan susah payah, mengapa wanita yang menjadi lawan bertarungnya harus ngeyel dan tidak menyerah saja? Oh, tunggu... Yang menjadi lawannya sekarang adalah Giraile Arevig Asdvadzadour, seorang jendral wanita yang tidak ingin dianggpa remeh, juga kepala batu. Lantas, melihat wanita ini membalikkan tubuhnya sembari memegang gada buatannya, alis Jendral ini terangkat. Beberapa helai rambut nona ini juga tampak tersebar di sekitarnya. Mencoba trik yang sama, nona?

'...Dalam satu gerakan, keadaan bisa berbalik...ya?'

Jendral pria ini mengerutkan dahi. Claymore-nya mengikuti gerakan Giraile yang rolling ke samping. Matanya terpaku tidak hanya pada senjata, namun pada sebaran rambut yang ada di sekitar kakinya. Ia dapat merasakan sebuah energi--innocence, kah? Yang pasti, situasi yang ia alami bisa menjerumuskannya pada situasi yang lebih buruk, kecuali...

...kecuali...

Pertama kalinya dalam latihan ini, Ravel tidak tersenyum--Claymore miliknya kali ini benar-benar siap menikam leher Giraile. Ketenangan yang ada pada jendral ini seakan hilang ditelan lautan api, karena pandangan Ravel seakan melihat Akuma yang hendak di'murnikan', bukan Jendral Wanita dari cabang sentral. Lepas kendali atas emosinya sendiri? Bisa saja bukan? Siapa pula yang tahu psikis dari Jendral yang sering tersenyum ini?

"Menyerah sajalah, Jendral Asdvadzadour." Kata pria ini datar. Senyum halus yang biasa ditampilkan tersebut menjadi sedikit agak sinister. Kakinya perlahan mencoba menjauhkan diri dari rambut Giraile (sebisa mungkin). Claymorenya sudah siap memotong kulit, seakan mengingatkan jendral wanita tersebut untuk menghentikan perbuatannya dalam mengunci gerakan Ravel sebelum lehernya sendiri putus.

"Aku tidak main-main."

Di belakangnya, Wirksamme Wille tiada lagi menyala.
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime13th September 2009, 09:51

Giraile merasa semakin geram. Apa maunya General yang satu ini?! Sebenarnya sudah cukup jelas; tampaknya, perasaan General yang satu ini terhadap pertarungan mereka berdua sama dengan milik dirinya. Wanita asal Armenia ini tidak ingin pertarungannya dengan Ravel Kohler berakhir begitu saja, namun ia jauh lebih menolak untuk mengakui kekalahan terhadap lelaki yang lebih tua darinya itu.

Ia sedikit tertegun melihat Ravel tidak memajang senyumnya lagi. Dan ketika senyum itu kembali, Giraile dapat merasakan sesuatu yang lebih sinister bernaung di sana. Er, mungkin itu juga efek dari pedang yang bernaung terlalu dekat dengan lehernya. "Menyerah sajalah, Jendral Asdvadzadour."

Ia membalasnya dengan senyum tipis yang sama sinister. 'Maumu, General.' "Hari ketika aku menyerah dalam suatu pertarungan adalah hari kau harus melangkahi mayatku, Ravel Kohler." Ia merasakan tarikan dari kaki Ravel yang menjauh dari jeratan rambutnya, namun Giraile tak sudi melepas. Merasa sulit menjaga erat ikatan pada bagian kaki, rambutnya ia julurkan ke arah torso Ravel.

"Aku tidak main-main." Tampaknya Ravel sudah tidak menganggap ini sekadar sebagai friendly spar lagi (bukan berarti Giraile menganggapnya itu; ia tidak pernah menganggap pertarungan apapun sebagai bersahabat). Ia menelan ludahnya. Semoga saja Ravel tidak sedemikian tega untuk benar-benar melangkahi mayatnya. "Tidak pernah aku berpikir demikian... General."

Ia mulai melilitkan helaian hitam legamnya pada bagian atas Ravel. Jeratannya masih lemah, tetapi... jika ia mengulur sedikit waktu... "Ravel Kohler," mulanya, berusaha mempertahankan senyum sepercaya diri mungkin. "Kuharap kau tahu juga, kalau aku tidak main-main." Tetesan keringat dingin menyusuri lehernya, yang berjarak hanya beberapa meter dari tikaman suatu claymore. Berupaya memberi emfasis pada ancamannya, ia melancipkan ujung-ujung beberapa kumpulan helaian rambutnya, mengetuk pelan punggung Ravel. Ia menahan senyumnya dari memudar. Jika ia harus jatuh, minimal ia harus membawa lawannya jatuh bersamanya.




[OOT: Why is it now that I think of tentacle raep... *brrr* orz]
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime14th September 2009, 07:45

Tawa.

Gelak tawa mendadak memenuhi ruang latihan, membahana dengan nada agak sinis, di saat yang sama... gelak tawa rasa terkesan. Sesuatu membuat Ravel Kohler, salah satu Jenderal dari sektor tengah, tertawa. Tidak terbahak-bahak, namun tetap sebuah tawa yang tidak sempat diekspektasi. Has he gone mad? Mungkin saja, dibalik eksterior Ravel Kohler yang tampaknya kalem dan penyabar, ada sebuah entitas mengerikan yang mencintai bagaimana kulit tersobek karena sabetan Claymorenya... atau bagaimana tulang-belulang musuh remuk akibat hantaman tamengnya.

Tidak ada yang tahu, kecuali dirinya dan Yang di Atas.

"Langkah cemerlang, Jendral Arevig." Senyum sinister yang awalnya muncul tersebut kini bertransformasi menjadi sebuah senyum... tenang? Di saat ia berada di ujung tanduk, hampir mengetuk pintu kematian, pria ini hanya bisa tersenyum tenang. Tidak takut mati?

Atau ia mengharapkan kematian sejak lama?


Bagaimanapun alasannya, pria ini telah mencabut ancamannya sekarang; Claymore-nya tidak lagi terarah tepat ke leher wanita itu. Tidak, justru claymore tersebut sudah berada di sampingnya lagi. "Kau menang, Jendral."

Kalah dari wanita menghancurkan kebanggaannya sebagai seorang pria? Jangan salah; kekalahan baginya adalah ketika ia kehilangan ketenangan yang sudah lama ia bentuk. ...Mungkin, pada akhirnya pria ini tidak akan mendapat pengakuan, bahkan dari Innocence-nya sendiri. Siapa pula yang akan tahu, kalau ia akan menjadi The Fallen Ones dalam waktu dekat? Sekali lagi, tidak ada yang sadar... kecuali dia atau Yang Kuasa.

Karena ia lebih baik mati, daripada harus menjadi salah satu dari mereka. Mentalitas yang unik... bukan?
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime14th September 2009, 15:08

Deg.

Apa langkah berikutmu, Ravel Kohler? Senyuman yang memaksakan rasa percaya diri di wajah wanita Armenia itu seakan menantang Ravel untuk menjawab. Namun, yang ia dapat adalah--

--tawaan? Senyumnya benar-benar memudar kali ini. Dalam benaknya, ia hanya bisa bertanya pada dirinya sendiri: apakah Ravel mendadak menjadi gila? Senyum mengerikan yang dipajang General itu berubah menjadi lebih tenang. Dan, yang membuat mata Giraile membelalak dalam seketika, lelaki itu mengesampingkan claymore yang hanya beberapa detik sebelumnya mengancam nyawanya. "Langkah cemerlang, Jendral Arevig."

Satu kata untuk mendeskripsikan Giraile saat itu; speechless. Ya, tanpa kata-kata. Mulutnya sedikit membuka, berusaha untuk menghasilkan suatu respon, namun tak satupun kata keluar. Yang berujar berikutnya adalah Ravel lagi: "Kau menang, Jendral."

"!!!" Ia pun melepaskan jeratan rambutnya dari Ravel, memendekkannya hingga hanya mencapai pinggulnya. Ia pun bangkit dari posisi menyebalkan yang membuatnya merasa inferior itu, ke posisi duduk, sebelum berdiri eye-to-eye dengan Ravel. Memprakirakan lelaki Jerman itu kehilangan minatnya pada pertarungan, Giraile tidak bisa menerima ucapan Ravel begitu saja. Ia mendesis, sebelum berujar geram, "Aku tidak tahu kriteriamu untuk memenangkan pertarungan apa, General. Yang aku tahu, pertarungan kita belum selesai. Mengapa kau menyerah?"

Ia tidak tahu apa yang bisa mengembalikan minat Ravel pada pertarungan. Berpikir singkat, ia memutuskan untuk menggunakan satu hal yang ia tahu akan membuatnya berusaha dengan segenap jiwa raganya: provokasi. Giraile mendengus, menyilangkan kedua lengannya. "... Jangan bilang kau takut melihat hasil dari showdown kita, General Kohler?"
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Ravel Kohler
Vatican Central
Ravel Kohler


Posts : 152
Umur : 32
Pemilik : masamune11
Poin RP : 20

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 36

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime15th September 2009, 09:09

Ravel Kohler sudah menyingkirkan pedangnya dari wanita ini bukan? Ini artinya ia telah mengaku kalah. Sudahlah, terima saja fakta ini dengan lapang dada, Jenderal Arevig--bukankah tidak diperlukan sebuah alasan lebih lanjut agar seseorang menyerah? Mengapa mempertanyakan alasan seseorang menyerah, kalau kemenangan itu sendiri sudah menjadi sebuah tujuan bukan?

Itulah yang terjadi kalau-kalau Ravel mengalah ketika bertarung dengan exorcist biasa. Sayangnya, exorcist yang ia lawan kali ini adalah seorang Jendral sekaliber dengannya. Bukankah ia seharusnya masih bisa maju? Di belakang kepalanya, duduk berbagai macam cara untuk bisa membalikkan keadaan tadi. Namun, tak satupun dari ide tersebut direalisasikan. Mengapa?

Rasa takutkah?


Ia bisa merasakan bagaimana helai-helai rambut milik Giraile melangkah mundur, menjauhi target awalnya. Kemudian, wanita itu menanyakan sebuah hal yang agak konyol--mengapa pula menanyakan alasannya menyerah? Giraile sudah menang, sudha cukup sampai situ saja bukan?

"Aku tidak tahu kriteriamu untuk memenangkan pertarungan apa, General. Yang aku tahu, pertarungan kita belum selesai. Mengapa kau menyerah?"

Pria ini, sekali lagi, tersenyum--sebuah senyum yang... sedih? Atau justru snyum yang miris? Yang pasti, tafsiran orang lain bisa berbeda tiap meliaht senyum pria ini bukan?

"Kau menang. Bukankah itu cukup?"

Karena dia hampir melepaskan setan.


Wirksamme Wille bukanlah tameng yang dinamakan secara asal-asalan. Tameng itu dinamakan atas kekuatan keinginan dari seseorang, ketegasannya dalam mengambil tindakan, dan juga... ketangguhannya dalam menghadapi berbagai macam cobaan. Di saat yang sama, Wirksamme Wille juga memiliki fungsi untuk melindungi orang lain--sebuah ketangguhan yang juga dibagi-bagi dan bermanfaat bagi orang lain.

Bagi Ravel, memegang Wirksamme Wille berarti memiliki kekuatan untuk menekan nafsu membunuhnya, juga menenangkan kekacauan yang ada pada sanubarinya. Sok sucikah dirinya? Bukankah ini adalah bentuk refleksi dari dirinya sendiri?

"... Jangan bilang kau takut melihat hasil dari showdown kita, General Kohler?"

Pria ini mendengus. Usaha untuk memrovokasikan dirinya, kah? Usaha yang lemah di mata Jendral pria ini. Ah, sudahlah--toh memang karakter dari jendral wanita ini memang demikian, jauh berbeda dengan jendral yang tadi duduk membaca bukunya di dekat pintu masuk itu, bukan?

"Der Showdown ist schon vorbei, wann Sie sich entscheiden nicht aufzugeben."

Alih-alih berkoar-koar untuk menyangkal pernyataan tersebut, beberapa patah kata malah meluncur langsung dari bibir pria ini, semuanya dalam bahasa Jerman yang mungkin tidak dimengerti oleh Jendral wanita teresebut. "Ada banyak alasan mengapa seseorang harus menyerah, bukan?"

Pria ini membalikkan badannya dan berjalan ke arah Wirksamme Wille yang sudah tidak bersinar lagi, kembali pad awujud tameng pada umumnya. Pertanda buruk? Tergantung bagaimana pria ini menyikapinya, bukan? Dengan gontai, pria ini pun mengambil tameng kesayangannya, sadar bahwa apa yang terjadi sama sekali bukanlah hal yang baik.

Setan. Ia tidak cocok memegang Innocence miliknya lagi, karena ia hampir melepaskan setan yang ada dalam dirinya. Ketenangan dari mana, kalau ia sendiri tidak bisa menjaga dirinya dari setan itu?




OOT: sori, agak webe...
Back to top Go down
http://www.kecoakuning11.wordpress.com
Giraile Arevig A.
Vatican Central
Giraile Arevig A.


Posts : 258
Pemilik : Chief
Poin RP : 100

Biodata
Posisi: General
Cabang: Eropa
Umur: 28

[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime19th September 2009, 12:31

"Kau menang. Bukankah itu cukup?" Keterlaluan; memang ia pikir, kemenangan yang tidak diraih dengan usaha sendiri bisa dipanggil kemenangan? 'Kau salah, General.' Namun, General wanita itu tidak mengutarakan pemikirannya spontan, terhenti oleh frase yang dilontarkan oleh Ravel--dalam bahasa Jerman, bahasa yang asing baginya. "Ada banyak alasan mengapa seseorang harus menyerah, bukan?"

Tidak, bagi Giraile, tidak ada satupun alasan yang bisa menjadikan menyerah opsi yang patut.

Tetapi, Giraile bukan Ravel, dan begitu pula sebaliknya. Mungkin masih ada satu dekade sebelum ia bisa memahami perasaan lelaki itu, jika mungkin baginya untuk mengerti General berkebangsaan Jerman itu. Wanita itu tersenyum kecut--"Sialan kau, Ravel Kohler." Ia mengambil belati kecil dari kocek jubahnya, memangkas rambutnya hingga lurus pada ujungnya.

Giraile mengeluarkan kain putih yang hendak digunakannya untuk membalut rambut hitamnya. Memadatkan rambutnya yang kini hanya mencapai pinggul hingga menjadi 'garis' lurus dengan diameter seminim mungkin ia mulai melilitkan kain itu pada Martakan T'el. Terlihat sosok Ravel yang mengambil Innocence miliknya sendiri dari lantai. "Apa yang hendak kau lakukan sekarang?"
Back to top Go down
http://infinite.inficio.info
Sponsored content





[CENTRAL] Offense, Defense Empty
PostSubject: Re: [CENTRAL] Offense, Defense   [CENTRAL] Offense, Defense I_icon_minitime

Back to top Go down
 
[CENTRAL] Offense, Defense
Back to top 
Page 1 of 2Go to page : 1, 2  Next
 Similar topics
-
» [CENTRAL] I Have Never Ever!
» [CENTRAL] A Cup of Tea?
» [CENTRAL] Coincidental
» [CENTRAL] Never Have I Ever
» [CENTRAL] Mad Tea Party

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Black Order Headquarters :: Black Order Archives :: Bookman's Records-
Jump to:  
Create a forum | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Forumotion.com