Time | Selamat datang di Black Order Headquarters! Waktu dunia Black Order HQ saat ini adalah: Februari 1880 |
|
| [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version | |
|
+6Giraile Arevig A. Benjamin Baptiste Lim Jeong Hu Shreizag E. Halverson Tek Xiao Ling M. Kaya Berrin 10 posters | Author | Message |
---|
M. Kaya Berrin Vatican Central
Posts : 74 Umur : 31 Pemilik : Male
Biodata Posisi: General Cabang: Afrika - Timur Tengah Umur: 24
| Subject: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version 1st October 2009, 18:28 | |
| Keterangan Timeline diubah menjadi tahun 2009 dengan umur yang sedikit diubah demi kesesuaian plot. Penampilan akan disesuaikan dan sebisa mungkin mengurangi perubahan, akan tetapi kepribadian setiap karakter tidak berubah. Daftar karakter yang digunakan akan ditambahkan di akhir post. FYI, seragam yang digunakan mengacu kepada seragam Black Order tipe 3.
Credits to: Yoko Kamio
SMAK Black Order adalah sebuah SMA elit di mana hanya orang-orang terpilih saja yang bisa memasukinya. SMA yang berdiri di bawah naungan yayasan Nueland ini adalah SMA yang sangat terkenal dan banyak orang bermimpi untuk memasukinya, memakai seragam hitam-merah sekolahnya, berjalan-jalan di dalam lingkungan kampusnya yang berfasilitas lengkap, atau sekedar menghirup udara yang memenuhi atmosfir di dalam komplek SMA ini. Tentu saja SMA ini bukanlah sebuah hal yang mudah, dan hanya orang-orang yang benar-benar berkualitas – dalam segi kekuasaan, kekayaan, kecerdasan, dan lain-lain – yang bisa menjejakkan sepatunya di atas tanah SMA ini. Meskipun begitu ada beberapa orang yang masuk ke sini dengan jalan khusus, seperti seorang gadis bernama Giraile Arevig Asdvadzadour, yang berhasil masuk sebagai murid pindahan dengan cara yang tidak terbayangkan sama sekali oleh semua penghuni SMAK Black Order dengan kedok beasiswa kegiatan atletik.
Dan hari ini adalah hari pertama Giraile masuk SMAK Black Order sebagai murid pindahan. Sebuah senyum semangat – yang lebih terlihat seperti senyum sinister – tersungging di wajah lonjongnya yang setengah tertutup oleh sebuah topeng putih. Dia menatap bayangan dirinya di cermin lalu membalut rambutnya yang panjang dengan sebuah kain putih lalu berangkat ke SMA yang katanya paling prestigious sedunia.
Di dalam perjalanan, mata lancip berwarna coklat muda keemasan milik gadis itu melihat banyak sekali mobil-mobil dari berbagai merek – BMW, Jaguar, Audi, Mercedes, Ferrari, dll – bergerak di atas jalan menuju ke arah yang sama dengannya. SMAK Black Order. Giraile hanya menyunggingkan senyum miring melihat pameran mobil berkelas dunia itu di atas motor tuanya yang baru dicat ulang kemarin. Pemandangan yang sama juga terlihat ketika dia memasuki komplek SMAK Black Order yang luasnya seperti sebuah kastil. Dengan pagar-pagar tinggi berwarna hitam, tentunya kabur dari sekolah ini bukanlah hal yang mudah. Pikiran itu melintas di dalam kepala Giraile ketika dia melewati sebuah gerbang besar dengan pengamanan ketat.
Hmm, sekolah yang bagus, pikir Giraile lagi sambil menoleh ke berbagai arah, sekali lagi tersenyum mengingat bagaimana caranya masuk ke dalam sekolah yang uang sekolah per bulannya tidak akan bisa dibayar dengan kerja sambilannya setahun – eits, mungkin bisa, sih, tetapi akan merepotkan untuk melakukannya terus-terusan.
Giraile memarkirkan motornya di sebelah sebuah motor yang terlihat lebih butut dari motornya dan rasanya Giraile ingin tertawa melihat motor yang berdebu dan karatan itu. Setidaknya dia tidak sendirian di sekolahnya. Mungkin aku akan mencari anak pemilik motor ini dulu, mencoba berkenalan, pikir Giraile sambil mengelus dagunya. Dia bukanlah seseorang yang minder melihat pameran mobil tadi, apalagi yang melihat orang dari kekayaannya semata, tetapi dia merasa dia butuh sedikit penyesuaian – sebelum bebas mengekspresikan dirinya seperti di sekolah lamanya. Setelah memastikan motornya telah aman dengan merantai rodanya, Giraile pun berjalan memasuki bangunan yang tampak seperti manor yang terletak agak jauh dari tempat parkir. Gedung Utama SMAK Black Order.
Sesampainya di gedung utama, Giraile mendengar beberapa murid berbicara agak pelan. Tanpa maksud menguping – anggap saja dia ingin bergabung dengan percakapan itu – Giraile pun mendekati kelompok murid yang ternyata membicarakan tentang seseorang.
“Hei, kau tahu? Kabarnya hari ini Benjamin Baptiste datang ke sekolah?” seorang murid berbicara.
“Hah? Kau yakin? Bukankah dia sudah beberapa hari tidak masuk?” timpal seorang murid lainnya.
“Tidak, Benjamin benar-benar datang hari ini,” murid yang pertama ngotot, “aku melihat motornya pagi ini.”
Motor?
“Tahu dari mana kamu, kalau itu benar-benar motornya?” seorang murid lainnya ikut berbicara.
“Ah, sudah jelas, kan? Motor siapa lagi yang… kau tahu…”
Lalu murid-murid itu terdiam. Kelihatannya mereka tidak sempat menyadari adanya tambahan orang di dalam kelompok kecil mereka karena tak lama kemudian murid yang pertama meringis dan menepuk paha murid di sebelahnya sambil mendesis.
“Itu dia, Benjamin Baptiste.”
Giraile dan murid-murid lainnya ikut menoleh ke arah yang sama. Fokusnya sekarang tertuju kepada seorang cowok yang terlihat pucat dan lesu yang berjalan gontai sambil membawa sebuah kotak kardus yang sedikit basah. Seragam hitam merah cowok itu sudah kumal dan kotor serta sobek di beberapa bagian. Entah nasib apa yang menimpanya, Giraile sangat ingin tahu. Dengan santai dia beranjak dari tempatnya berdiri lalu mengikuti cowok itu saat murid-murid yang lainnya hanya bergeming di tempat seperti patung hidup.
“Hei, apakah kau cowok yang dibicarakan orang-orang itu? Benjamin Baptiste?” Giraile membuka pembicaraan dan melihat beberapa murid memasang pandangan sinis kepadanya, yang dibalas dengan sebuah senyum yang sangat sinister yang berarti, “mau apa, heh? Ayo, sini kalau berani!”
Akan tetapi ketika Benjamin tidak merespon, Giraile meninggikan suaranya.
“Hei, kalau ditanya, jawab, dong!”
“Ya, aku Benjamin Baptiste. Kau… sebaiknya pergi saja.”
Heh? Di hari pertamanya bersekolah di sini sudah ada yang berani mengusirnya? Sekolah macam apa ini? Giraile hanya menatap cowok dengan rambut platinum blonde yang terlihat kotor. Apakah anak ini tidak keramas pagi ini? Ah, rasanya mustahil ada murid yang tidak memelihara kebersihannya di sekolah ini.
“Hei, apa maksudmu barusan?” tanya Giraile lagi dengan suara yang terkontrol. Dia sudah mencium ada sesuatu yang tidak beres di sini.
Tetapi lagi-lagi Benjamin tidak menjawab dan terus berjalan. Giraile pun langsung mempercepat langkahnya dan berdiri menghalangi jalan Benjamin sambil memasang tampang kesal. Apakah kamu tidak pernah diajari sopan santun? Ingin rasanya Giraile melontarkan kata-kata itu, tetapi frase terakhir dalam kalimat itu entah kenapa rasanya kurang cocok untuk dilontarkan dari mulutnya, jadi dia hanya menggeram kepada Benjamin.
“Permisi, kau berdiri di depan lokerku,” Benjamin berkata datar.
“Aku tidak akan menyingkir sampai kau menjawab pertanyaanku tadi. Hanya satu pertanyaan mudah. Apakah kau ini autis atau apa?” Giraile membalas dengan nada terkontrol namun tetap memberikan kesan intimidatif. Enak saja dia menyingkir, sepertinya Benjamin belum tahu siapa Giraile.
Setelah beberapa detik penuh kesunyian, Benjamin menghela nafas pelan lalu menyerah dan menjawab pertanyaan Giraile – yang lagi-lagi masih tidak jelas.
“Lebih baik kau jangan dekat-dekat denganku. Kau akan kena imbasnya.”
“Imbas dari siapa? Heh, jangan remehkan aku, ya –“
“Dari F4.”
“F4?”
“Sekarang minggir. Aku mau mengambil barang-barangku.” Benjamin langsung menyelinap dengan cepat ke balik Giraile dan membuka lokernya. Giraile sendiri baru sadar kalau dia tadi berdiri di depan barisan loker yang membentang panjang entah sampai ke mana. Sekali lagi, ini bukan sekolah sembarangan, Giraile mengingatkan dirinya sendiri melihat barang-barang mahal, antik, serta langka, tersimpan di balik pintu-pintu loker yang terbuka karena pemiliknya tak henti-hentinya menatap Benjamin dengan tatapan horror. Giraile semakin bingung saja. Sebenarnya ada apa, sih, dengan anak ini?
Tak lama kemudian, Benjamin sudah menutup kembali lokernya yang entah kenapa dikosongkannya. Semua barang-barang – kebanyakan sudah rusak – yang tadi menghuni loker itu telah berpindah tempat ke dalam kotak agak basah yang tadi dibawa laki-laki itu. Giraile menatap Benjamin heran ketika cowok itu kembali berjalan tanpa bersuara kea rah sebaliknya, seolah-olah dia akan pulang – padahal bel sekolah penanda pelajaran dimulai saja belum berbunyi. Terdorong oleh rasa curiga akan sekolahnya yang baru dan penasaran akan pribadi cowok yang cukup tidak jelas itu, Giraile kembali mengikuti Benjamin ke Aula Depan Gedung Utama SMAK Black Order yang entah kenapa sudah menjadi cukup ramai – terutama oleh cewek-cewek. Untungnya Giraile sangat tinggi sehingga dia bisa melihat dengan cukup jelas melewati kepala-kepala yang dikeramasi oleh sampo-sampo mahal itu.
Ternyata ada sekelompok murid lainnya yang baru masuk ke Aula Depan. Yang paling depan adalah seorang cowok yang tinggi semampai dengan rambut coklat muda dan mata biru dibalut oleh pakaian formal dengan jas hitam yang sedikit vintage dan terlihat berkelas serta tentunya mahal – bahkan Giraile saja sudah bisa melihat kehalusan jahitan jas hitam itu dengan sekali pandang – dengan sebuah tongkat di tangan kanan – benar-benar seperti seorang bangsawan. Menyusul dekat sekali dengan cowok tinggi itu, seorang cowok yang lagi-lagi lebih tinggi dari Giraile terlihat. Kali ini dengan rambut panjang sepunggung berwarna putih dengan warna mata yang lebih muda dari cowok pertama. Berbeda dengan cowok pertama, cowok kedua ini memilik raut wajah yang lebih tenang serta memakai seragam biasa alih-alih pakaian formal mahal dengan sedikit variasi sarung tangan hitam dengan jahitan putih berbentuk salib yang dimodifikasi bagian tengahnya.
Di belakangnya, dua orang cowok berjalan hampir berdampingan. Cowok ketiga yang dilihat Giraile adalah seorang cowok dengan wajah Asia yang terlihat menawan dan murah senyum dengan rambut hitam mendekati bahu yang sedikit ikal dengan gaya belah tengah dan poni yang cukup panjang. Untuk sekilas cowok ini terlihat bermata hitam, tetapi setelah memfokuskan indera penglihatannya, Giraile bisa melihat kalau warna mata cowok yang membawa sebuah bola kristal ini lebih terang sedikit, sepertinya coklat gelap. Untungnya cowok ketiga dengan leher berbalut syal ini lebih pendek dari Giraile yang tersenyum penuh kemenangan. Cowok terakhir yang berjalan dekat dengan cowok ketiga itu lebih eksentrik lagi.dibandingkan dengan cowok pertama tadi. Dengan wajah yang bisa dibilang cantik dengan tambahan bulu mata yang lentik yang melindungi mata berwarna keemasan dan frame bergelombang sebahu dengan warna yang sama dan gerak-gerik yang flamboyant, cowok ini entah kenapa menumbuhkan sedikit perasaan aneh di dalam diri Giraile yang menyadari kalau cowok ini adalah cowok terpendek dalam kelompok itu. Seperti cowok pertama, cowok keempat ini juga tidak memakai seragam hitam-merah, melainkan kemeja berlengan panjang dan berkerah tinggi berwarna putih dengan pasangan celana panjang hitam sebagai bawahannya dan tambahan sebuah bunga mawar ungu yang tidak pernah dilihat Giraile seumur hidupnya serta sarung tangan putih yang higienis.
Giraile hampir lupa kalau dia berada di belakang barisan murid yang menatap keempat cowok yang tampan dan cute itu seperti menatap Tuhan kalau matanya tidak melihat pergerakan pada barisan murid itu ketika keempat cowok ini berjalan melewati mereka, seolah-olah semua murid itu adalah sebuah gerbang manusia yang hanya bereaksi kepada keempat cowok ini. Giraile sendiri tidak terlalu ambil pusing melihat keempat cowok itu karena dia sudah menemukan orang yang benar-benar menarik di antara keempatnya. Mata coklat keemasan cewek itu rasanya semakin sulit untuk melepaskan diri dari cowok itu ketika jarak di antara Giraile dan keempat cowok itu semakin berkurang. Selangkah demi selangkah, jarak itu terus berkurang hingga akhirnya keempat cowok itu berhenti di depannya. Jika Giraile adalah cewek tipikal, mungkin wajahnya sudah berubah merah sekarang, akan tetapi kepribadian tomboy-nya malah membuatnya menyunggingkan senyum.
“Hei, Benjamin. Sudah mau pergi?” cowok pertama berambut coklat itu berbicara dan desahan kagum dari barisan manusia di belakangnya langsung mendadak lenyap.
Tunggu, apa katanya tadi? Pergi?
Giraile melirik Benjamin dan sedikit terkejut melihat cowok itu bahkan tidak mengangkat wajahnya untuk melihat cowok pertama tadi. Dan tentunya Benjamin tidak menjawab pertanyaan tadi.
“Bahkan pelajaran hari ini belum dimulai. Apakah kau akan membolos lagi?” tanya cowok pertama itu lagi.
Benjamin tetap bergeming.
“Ah, masih tidak bisa bicara, sepertinya –“ Cowok pertama itu mengayunkan tongkatnya sambil mengalihkan pandangan sejenak “– kau perlu diajarkan sopan santun lagi, ya, Benjamin?”
Dan tongkat itu mengenai punggung tangan Benjamin yang langsung memerah dan melepaskan barang bawaannya sehingga kardus yang kelihatannya sudah tidak kuat lagi itu sobek dan barang-barang di dalamnya berceceran. Giraile mendengar cowok keempat tadi berdecak pelan sambil memandang rendah ke arah barang-barang yang berserakan acak-acakan itu, sementara cowok ketiga hanya menyunggingkan senyumnya yang cute dan cowok kedua terlihat tidak terlalu peduli.
“Ups, sepertinya tongkatku mengenai kardus kotormu, Benjamin. Bisakah kau mengelap nodanya –“
“Hei, jangan mau, Ethan. Tidakkah kau lihat pakaiannya saja sudah kotor?” cowok keempat memotong kalimat cowok pertama yang terlihat sedikit tersinggung sebelum kembali ke topeng nobleman-nya.
“Oh, iya, benar. Maaf, sebenarnya aku ingin memberikan kesempatan kedua, Eisenberg, tetapi rasanya itu tidak perlu,” kata Ethan, si cowok pertama, lagi, “now I suppose we’re about to take our leave, gentlemen? Then, Benjamin, I’m telling you that running away is useless,” tambah Ethan sambil melangkahi barang-barang Benjamin dan menabrak pundak Benjamin hingga cowok apatis itu terhuyung miring. Alih-alih menangkapnya, Ethan hanya berlagak membersihkan debu pada lengan jasnya yang menabrak Benjamin.
“Hei, apakah kau harus bertingkah seperti itu, eh, Ethan?” Giraile menyeletuk dengan nada menantang. Satu hal yang sudah dia mengerti adalah Ethan adalah cowok yang sombong dan selalu bersikap all-nobleman yang sama sekali tidak menarik bagi Giraile. Kita hidup di abad 21, guys! Mungkin kau akan menarik hati para gadis bangsawan di abad 19, tetapi tidak di masa ini, pikir Giraile ketus.
Dan Ethan langsung berhenti berjalan. Giraile bisa melihat bahu cowok itu menegang dan genggamannya pada tongkatnya mengeras sesaat sebelum cowok bermata biru itu berbalik untuk menatap Giraile.
“Dan siapa yang kita punya di sini? Seorang murid pindahan, kalau aku tidak salah?”
“Giraile Arevig Asdvadzadour, bukan?” Cowok ketiga yang sedari tadi memajang senyumnya akhirnya berbicara. Giraile langsung bereaksi mendengar ada yang bisa menyebutkan nama panjangnya tanpa kesulitan.
“Kau tahu dari mana –“
“Lim Jeong Hu,” cowok ketiga itu menyela cepat. Alis Giraile bertaut mendengarnya. Dia tidak butuh nama cowok yang terlihat ramah itu, tetapi mulutnya tetap bungkam melihat senyum Jeong Hu yang benar-benar memukau.
“Nama yang aneh, tapi karena kau adalah murid baru, mungkin aku akan membiarkannya kali ini. Tidak ada lain kali, ya, Nona,” Ethan kembali berbicara dan langsung berbalik. Giraile menatap cowok sombong itu dengan tajam, lalu menyahut kepadanya. Dia mulai muak dengan sikap cowok yang satu ini.
“Hei, Ethan! Kau pikir kau ini siapa?! Seenaknya saja mengancamku begitu! Kalau kau mau, ayo maju!” Giraile sudah mengepalkan satu tangannya. Ya, hanya satu tangan yang dibutuhkannya untuk menumbangkan cowok yang hidup di waktu yang salah ini. Mata Giraile menyadari perubahan ketegangan pada bahu dan tangan Ethan. Apakah cowok itu akan meladeni Giraile? Kalau iya, berarti cowok itu salah besart!
Di luar dugaan, otot-otot Ethan mengendur cepat dan suaranya kembali terdengar.
“Kita akan terlambat. Ayo pergi.”
Seperti sebuah perintah, ketiga cowok yang tadi berjalan di belakangnya kembali bergerak. Cowok bernama Jeong Hu tadi kembali tersenyum kepada Giraile yang tidak pernah bosan melihat senyumnya, sedangkan cowok keempat yang berkomentar tentang kebersihan tadi hanya melirik gadis Armenia itu sekilas, dan cowok kedua yang sedari tadi diam berjalan melalui cewek barbar itu tanpa peduli.
Kening Giraile mengernyit bingung melihat apa yang terjadi, dan ketika keempat cowok itu menghilang dari pandangan, barisan manusia di belakangnya pun langsung bubar. Beberapa kembali ke kegiatan mereka masing-masing, beberapa entah pergi ke mana, beberapa mengikuti keempat cowok itu. Giraile menoleh ke sana ke mari untuk memperoleh penjelasan, tetapi sepertinya orang-orang sudah mulai meninggalkan Aula Depan. Untungnya Benjamin masih terpaku di sebelahnya. Giraile tersenyum melihat cowok yang sekarang terlihat lebih lesu dari sebelumnya itu lalu meminta penjelasan darinya.
“Hei, kau bisa memberitahuku apa yang terjadi barusan? Siapa keempat cowok tadi?”
Seperti biasa, Benjamin tidak langsung menjawab dan malah menunduk lalu merapikan barang-barangnya lagi, memasukkannya ke dalam kardus yang sekarang sudah mirip kantong karena bisa ditekuk-tekuk itu, lalu membungkus kardus-kantong itu dengan seragam hitam-merahnya yang kotor. Setelah selesai, Benjamin pun bangkit berdiri dan melanjutkan perjalanannya keluar gedung utama. Giraile hendak mengangkat tangannya untuk menghentikan Benjamin ketika tiba-tiba cowok itu berhenti sesaat dan membuka mulutnya.
“Mereka… F4.”
Deg.
All characters are copyright to their respective puppet masters.
Last edited by M. Kaya Berrin on 1st October 2009, 18:40; edited 1 time in total | |
| | | M. Kaya Berrin Vatican Central
Posts : 74 Umur : 31 Pemilik : Male
Biodata Posisi: General Cabang: Afrika - Timur Tengah Umur: 24
| Subject: Re: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version 1st October 2009, 18:39 | |
| Oke, buat yang udah baca pasti udah tahu ini ceritanya ngambil dari mana, and buat yang langsung scroll ke bawah karena Chapter 1-nya kepanjangan, saya kasih tau, deh, Behind the Fic-nya Jadi fic ini mengadaptasi kisah Hana Yori Dango (Meteor Garden, Boys Before Flowers, Boys Over Flowers) dengan menggunakan karakter-karakter di Black Order Headquarters Tentunya akan ada perubahan dan perbedaan-perbedaan dari versi aslinya karena saya lebih mengutamakan kecocokan dengan karakter. Sebisa mungkin juga akan dibuat mirip - aduh, jadi bingung sendiri (takut dibilang inkonsisten) *didepak* Lalu untuk cast, bisa ditebak sendiri atau melihat spoiler tag di bawah ini. Format di spoiler tag ini adalah: [Nama Karakter BOHQ - Nama Karakter Adaptasi di versi Jepang/Korea/Taiwan] (daftar cast akan saya tambahkan kalau ada penambahan peran. tentunya ketika sudah mendapat izin PM ybs) - Spoiler:
Giraille Arevig Asdvadzadour - Makino Tsukushi/Geum Jan Di/San Cai Benjamin Baptiste - Mikoto/-/- Ethan Adelbert Hartmann - Domyoji Tsukasa/Goo Joon Pyo/Tau Ming Se Shreizag Erstad Halverson - Hanazawa Rui/Yoon Ji Hoo/Hua Ce Lei Lim Jeong Hu - Nishikado Sojirou/So Ji Yung/Xi Men Eisenberg Val Greet - Mimasaka Akira/Song Woo Bin/Mei Zuo
Mungkin ini dulu untuk sekarang, and maaf kalo saya belum bisa menjiwai karakter-karakter yang diikutkan di sini. Semoga saja tidak terulang lagi Enjoy~ | |
| | | Tek Xiao Ling Vatican Central
Posts : 330 Umur : 32 Pemilik : Agito
Biodata Posisi: General Cabang: Asia Umur: 23
| Subject: Re: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version 1st October 2009, 18:52 | |
| *hampir mati nahan ketawa*
TANGGUNG JAWAAAAAABB!! ANDA SUDAH MENGURANGI NYAWA SAYA GARA2 SAYA HAMPIR KEHABISAN NAPAS NAHAN KETAWA!! *dibekep* | |
| | | Shreizag E. Halverson Vatican Central
Posts : 580 Umur : 32 Pemilik : S.E.H. Poin RP : 20
Biodata Posisi: General Cabang: Eropa Umur: 29
| Subject: Re: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version 1st October 2009, 18:59 | |
| Aduh, saya beneran ngakak waktu baca deskripsi ke-empat cowok ganteng itu... =)) *digetok* Paling bikin ngakak tentu saja punyanya Eisen... Ethan, apa yang terjadi padamu, nak... Saya jadi pengen tau reaksi PM-nya waktu baca ini, kebetulan besok mau ketemu sama orangnya xD Tulisannya sudah bagus, kok Gaya penulisannya sederhana dan tidak bertele-tele, langsung to the point =w=b Ayooo lanjutkaaaaan! 8DDD | |
| | | M. Kaya Berrin Vatican Central
Posts : 74 Umur : 31 Pemilik : Male
Biodata Posisi: General Cabang: Afrika - Timur Tengah Umur: 24
| Subject: Re: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version 1st October 2009, 19:04 | |
| @Tek Aaaah, saya tidak bermaksud XDD Semoga saja bisa sebagus fic anda yang laen (yang masih belum abis dibaca semuanya ) @Shrei haha, dia yang paling mencolok, sih. Cocok banget sama karakter dari manga-nya yang juga mirip-mirip penampilannya. Argh, semoga saja saya ngga kena damprat dari Ethan *guling-guling* Hmm, oke, deh, saya lanjutkan. Kebetulan ada scene menarik di manga, tapi lagi mikirin bridge yang sesuai, nih. | |
| | | Lim Jeong Hu
Posts : 172 Pemilik : Cairy Poin RP : 100
Biodata Posisi: General Cabang: Asia Umur: 33 tahun
| Subject: Re: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version 1st October 2009, 19:18 | |
| *ngakak dari dulu*
Ah... beneran dibuat *gugulingan* <--- yang rikues BBF gila~ yah seperti yang saya duga pasti bakal kocak, very good job xD xD
Aduh, bisa deh saya membayangkan Jeong Hu sebagai Kim Bum *apa visualisasinya ta' ganti ya*... dan Shrei jadi Ji Hoo *ngakak guling2* dan Giraile jadi Jan Di!! OMG~
LANJUTKAN ke adegan berikutnya... kalau hanayordan berarti ada adegan Giraile meninju Ethan dong *masih inget* | |
| | | Benjamin Baptiste
Posts : 102 Umur : 31 Pemilik : Woof
Biodata Posisi: Exorcist Cabang: Eropa Umur: 17
| Subject: Re: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version 1st October 2009, 21:53 | |
| @Jeong Hu wah, yang ini udah ngakak sejak saya minta izin, bukan? =)) haha, mau ganti sekalian? Yup, itu pasti ada. Tapi lagi dipertimbangkan apakah hanya satu pukulan atau... yea, gitu, lah Tapi lihat-lihat sitkon juga nantinya | |
| | | Shreizag E. Halverson Vatican Central
Posts : 580 Umur : 32 Pemilik : S.E.H. Poin RP : 20
Biodata Posisi: General Cabang: Eropa Umur: 29
| Subject: Re: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version 1st October 2009, 22:03 | |
| Sekedar saran, karena yang kita omongin adalah Giraile yang ITU... *lebay* Jadi kayaknya satu pukulan nggak cukup deh, minimal, sampai Ethan babak belur, atau ya.. Lebih dari satu pukulan lah! Giraile kan barbar *ditimpuk kedua PM ybs* Saya nantikan lanjutannya... *nyeruput air putih* | |
| | | Giraile Arevig A. Vatican Central
Posts : 258 Pemilik : Chief Poin RP : 100
Biodata Posisi: General Cabang: Eropa Umur: 28
| Subject: Re: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version 1st October 2009, 22:34 | |
| ASTAJIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIM. Sayang sekali nggak ada emoticon gugulingan ketawa seperti di Y!M di forum ini (salah saya, ya?), jadi saya nggak bisa nyepam cerita ini dengan emoticon nista itu. Nggak apa, Ethan-nya lucu, minimal 'gentleman'-nya masih kelihatannya *ngakak pol* Oke, mari menilai dengan lebih serius. Yang saya sukai adalah bahwa nampaknya Anda telah benar-benar menelusuri profil tiap pemeran cerita, hingga kekhasannya pun tampak di cerita; bahkan dalam deskripsi penampilan sekalipun (tongkat Ethan, mawarnya Eisen, syalnya Jeong Hu... oh iya, sarung tangannya Shrei juga). Juga, saya secara pribadi mendukung kepemilikan Giraile atas motor karena itu membuatnya tampak lebih gangster *dipancung* Juga, deskripsi suasana menggambarkan sekolah yang elite itu dengan baik, seperti deskripsi kepala-kepala yang dikeramas shampoo mahal. Kritik? Hm, tampaknya ada sedikit salah eja, dan beberapa paragraf sebaiknya dipecah menjadi lebih dari satu, tetapi dua ini hanya masalah teknis yang mudah diperbaiki. | |
| | | Dzoldzaya
Posts : 32 Pemilik : Cairy
Biodata Posisi: Finder Cabang: Asia Umur: 16 tahun
| Subject: Re: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version 1st October 2009, 22:39 | |
| Ngah~ lanjutkan dong :3 Ah iya jadi ingin ganti pake Kim Bum sayangnya ini karakter udah paten
... lol ah saya ingin usulin karakter lagi~! Ressa jadi temennya Jan Di yang jahat (tau kan yang nipu dia dengan pura-pura baik); Xiao Ling jadi ibunya Gun Pyo; Chyrs jadi tunangannya Gun Pyo; Felo dan Harkonen jadi orang tuanya Jan Di
*obrolan dengan Eun Su tadi, yah gini deh kalo penggemar BBF ketemu :p* | |
| | | Benjamin Baptiste
Posts : 102 Umur : 31 Pemilik : Woof
Biodata Posisi: Exorcist Cabang: Eropa Umur: 17
| Subject: Re: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version 1st October 2009, 23:05 | |
| @Shrei hmm, oke, deh. *mikir-mikir scene yang cocok buat Giraile* :-? @Giraile hmm, untung, deh, kaga terlalu melenceng (buat Ethan), tapi masih nungguin respon PM-nya juga, sih, buat referensi lagi and masalah karakter... saya emang ngebaca satu-satu beberapa kali - kaga gampang nempel di otak soalnya - and emang sengaja dibikin gitu biar karakternya gampang dikenali (sekalipun ngga ada Innocence, di fic ini --a). Yay! Sip, dah, chief, nanti saya coba pikirin adegan biar Giraile bisa "have fun" dengan motornya (bertahap, ya, tapi ). Aaa... emang, nih Oke, deh, ditampung semoga chapter 2 lebih baik lagi EYD and efisiensi paragrafnya. @Nikolai Hmm, Ingressa Creva Michelli? Tau, kok oke, deh, dicatet. And Xiao Ling... haha, boleh-boleh (butuh ngontak PM-nya, nih~) Chrysalis Vi Scheziel? Another PM to contact! (both dicatet~) Lha, ini bisa jadi aneh, dah orang Rusia sama orang Afrika jadi orang Armenia? Memang hanya terjadi di AU. Oke, deh, semua udah dicatet and bakal jadi pertimbangan | |
| | | Chrysalis vi Scheziel
Posts : 145 Poin RP : 20
Biodata Posisi: Section Leader Cabang: Amerika Utara - Selatan Umur: 25
| Subject: Re: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version 2nd October 2009, 06:00 | |
| ah maaf telat komen~ sbenarnya g pernah ngikutin BBF dalam evrsi apapun jadi y sy bener" g tau chapter slanjutnya ky apa? well overall sy suka, ud lama g baca tulisan yang lebih 'remaja' (berubung kebanyakan bacanya yang susah = =a) dan bermutu pula 8D! saya senang deksripsinya bagus dan g berlete2... tuntutan saya pun sama kayak orang2 yang uda komen duluan.. Next chapter plz ! eh btw klo mw pake Chrys pake aja y jgn sungkan2 atw char sy yg lain jg boleh~ ini ngasih ijin atau promosi | |
| | | Ariel Archer
Posts : 49 Umur : 31 Pemilik : Al2SiO5 Poin RP : 20
Biodata Posisi: Section Leader Cabang: Eropa Umur: 23
| Subject: Re: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version 2nd October 2009, 12:58 | |
| Gyaah menarik!! *orang yang udah tau ceritanya tapi males nonton BBF dan semacamnya itu*
Sayangnya char saya kayaknya pada ga cocok ya... hmm, padahal ingin juga ada mereka *mahiwal*
다음 장! *plak* ehm, next chapter plz~~ | |
| | | Ethan Hartmann
Posts : 55 Pemilik : Ressa Poin RP : 20
Biodata Posisi: General Cabang: Afrika - Timur Tengah Umur: 28
| Subject: Re: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version 2nd October 2009, 18:48 | |
| *ngakak* Maaf~ Hmmppff... *ngakak lagi* Ethan... *ngakak lagi* Ethannya mantap.. Shreinya juga.. Gambaran Ethan pake tongkat dan ngerjain orang dengan sombongnya itu mantap abis.. Shrei dan Girailenya juga cocok deh.. Aduh, saya jadi terharu anda rela membaca profile karakter saya.. *ngakak lagi* Trusin ya.. *ngakak lagi* | |
| | | Lim Jeong Hu
Posts : 172 Pemilik : Cairy Poin RP : 100
Biodata Posisi: General Cabang: Asia Umur: 33 tahun
| Subject: Re: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version 2nd October 2009, 21:26 | |
| Berarti di sini yang kerangjingan BBF itu cuma saya ya ' 'a sampai buat karakter berbasis korea segala
Ah... tiba2 terpikirkan ide lagi :3 *loba ide* Gabby cocok tuh jadi temennya Jan Di yang kerja di toko kue... lemah lembut gemulai gitu kan, lalu kemudian dikhianati cowoknya sendiri (Glaucio) dengan skenario di episode xx BBF di mana Gun Pyo meninju syalalal *disekap duluan*
Oh, sama tunangannya Ji Hoo biar ada nuansa cintanya *disekap lagi*
ini kok serasa saya produsernya sih
~ well, Almost Paradiseeee~ *nyanyi*
sayang nggak banyak yang tau BBF ya padahal posternya malang melintang di semua tabloid sampe bosen liatnya. Lain kali liatlah/bacalah komik hanayordan, seru kok buat diketawain *disepak* | |
| | | Sponsored content
| Subject: Re: [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version | |
| |
| | | | [AU] [IN-PROGRESS] Hana Yori Dango BOHQ Version | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | You cannot reply to topics in this forum
| |
| |
|
|